25.1 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

SBY Minta Natal Dirayakan Inklusif

Presien Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan menghadiri peringatan Natal bersama Nasional yang akan diselenggarakan 27 Desember 2012 di Jakarta Convention Center.

“Presiden mengharapkan penyelenggaraan puncak perayaan Natal 2012 bersifat inklusif, dan dapat dirasakan semua pihak, tidak hanya oleh umat Kristiani,” kata  Ketua Panitia Puncak Perayaan Natal Nasional 2012, Nafsiah Mboi,  Jumat (7/12).

Mboi mengatakan peringatan Natal tahun ini menyoroti masih adanya remaja yang mengalami stres dan bereaksi pada kesehatan mentalnya, sehingga betindak agresif. Sedangkan untuk pesan natalnya sendiri adalah tentang damai dan saling memaafkan menyambut masa depan yang lebih baik.
Tema Natal tahun ini adalah “Allah telah mengasihi kita”. Dan subtemanaya, “Mari kita berbagi sukacita dan damai Natal, agar semua orang hidup penuh harapan.”

Selain acara puncak perayaan Natal, kata dia, sebelumnya digelar pelaksanaan bakti sosial di lima daerah di Indonesia, yaitu di Lampung Selatan, Pulau Yapen (Papua), Kabupaten Asmad (Papua), Singkawang (Kalimantan Barat), dan di Tanah Toraja (Sulawesi Selatan).
Masing-masing Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menhub EE Mangindaan, Menhan Purnomo Yusgiantoro, akan memimpin misi sosial tersebut.

“Di Lampung Selatan akan dipimpin Pak Purnomo. Kemudian di Pulau Yapen Waropen di Papua dipimpin oleh Menteri Lingkungan Hidup, Baltasar Kambuaya. Di desa Mamugu, Asmat Papua akan saya sendiri yang pimpin, kita akan mengunjungi satu komunitas kusta disana. Keempat adalah Ibu Mari Pangestu bersama Pak Lambok di Singkawang, Kalimantan Barat,” ujarnya.

Kemudian, bakti sosial di Sulawesi Selatan, di daerah Toraja akan dipimpin oleh EE Mangindaan.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana menghadiri acara Natal Kementerian Hukum dan HAM yang di selenggarakan di Graha Pengayoman, Kemenkumham, Jalan raya HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (11/12) Sore WIB.
Dalam sambutan natalnya mewakili Menkumham Azim Syamsuddin, mantan Sekretaris Satgas Pemberantasan Korupsi ini mengajak umat Kristiani di Kementerian Hukum dan HAM untuk memaknai Natal dengan menjalankan kasih.

“Kalau kita ingin menegakkan HAM dengan benar, menegakkan kasih sayang dengan benar, salah satu syarat yang harus kita lakukan juga adalah melawan korupsi, karena korupsi adalah pelanggaran terhadap HAM”, ucapnya.

Selain mengenai makna Natal, Deni Indrayana juga petang itu menyampaikan ucapan selamat Natal dari pimpinan Kemenkumham dan pandangannya mengenai perbedaan yang ada di Indonesia.

Menurut Denny, perbedaan adalah keniscayaan dan dengan keberagaman itu bisa menciptakan Indonesia, karena persatuan dan kesatuan membutuhkan perbedaan.

Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional Partai Demokrat 2012 DR Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH (samping kiri pohon Natal) dan Ketua I Panitia DR Ir Nurita Sinaga (samping kanan pohon Natal) berfoto bersama panitia usai peresmian peletakan miniatur Pohon Natal Nasional Partai Demokrat yang terbuat dari bambu di Sekretariat DPP-PD, Graha Kramat VII, Jalan Kramat Raya 146, Jakarta, Jumat (30/11) sore. (omar tara)
Jakarta: Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional Partai Demokrat 2012 DR Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH  meresmikan peletakan miniatur Pohon Natal Nasional Partai Demokrat yang terbuat murni dari bambu, di Sekretariat DPP-PD, Graha Kramat VII, Jalan Kramat Raya 146, Jakarta, Jumat (30/11) sore. Miniatur pohon Natal dari bambu ini setinggi 2 meter, sementara yang aslinya, setinggi 17 meter, berada di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Partai Demokrat akan menyelenggarakan Perayaan Natal Nasional 2012 di Kabanjahe pada 19 Januari 2013.

Hinca IP Pandjaitan XIII mengatakan, pemilihan pohon bambu sebagai pohon Natal di Perayaan Natal Nasional PD di Kabanjahe terinspirasi dari pidato Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Unesco, PBB, tentang multikulturalisme dan budaya. Sekadar diketahui, banyak pengamat menyebut pidato Presiden SBY, yang juga Penggagas-Pendiri PD, tersebut  adalah salah satu pidato terbaik di dunia.

“Beliau menyuarakan bahwa Indonesia adalah benteng multikulturalisme terbesar di dunia. Partai Demokrat ingin mengangkat itu. Partai Demokrat bersungguh-sungguh merawat budaya, lingkungan sekaligus merawat Indonesia. Karenanya Partai Demokrat menetapkan sub-tema perayaan Natal Nasional kali ini yaitu ‘Merawat Budaya, Merawat Lingkungan dan Merawat Indonesia’. Simbolnya adalah pohon bambu. Itu sebabnya, pohon Natal ini kita bangun dari bambu yang merefleksikan budaya dan lingkungan,” kata Hinca.

Hinca menjelaskan, pohon bambu memiliki banyak makna. Dari lingkungan pohon bambu adalah penyimpan air terbaik. Di Danau Lau Kawar, Kab Tanah Karo, pohon bambu adalah penyangga terbaik Danau Toba.

“Yang kedua, pohon bambu adalah penyumbang terbesar ekonomi kreatif di Kabanjahe. Pohon bambu adalah simbol budaya. Partai Demokrat memulai mengampanyekan pohon bambu sebagai pohon Natal di Indonesia. Kita membayangkan di tahun-tahun ke depan gerbang-gerbang rumah umat Kristiani di tiap-tiap kecamatan dan kota akan memasang pohon Natal dari bambu sebagai kesadaran mereka sebagai bangsa Indonesia yang merawat budayanya, merawat lingkungannya,” kata Hinca berharap.

Hinca IP Pandjaitan XIII menambahkan, alasan lain mengapa Perayaan Natal tahun ini diselenggarakan di Tanah Karo karena Partai Demokrat adalah partai yang berideologi Nasionalis Religius.

“Partai Demokrat ingin memastikan bahwa tiap tahun bisa menyelenggarakan Natal Nasional dengan lokasi terus berpindah dari satu provinsi ke provinsi lain. Seperti Natal Nasional PD 2010 diselenggarakan di Jakarta, Natal Nasional PD 2011 diselenggarakan di Kupang, NTT, maka tahun  2012 ini Natal Nasional PD diselenggarakan di Kabanjahe, Sumatra Utara. Tahun-tahun ke depan akan terus berpindah-pindah ke beberapa provinsi lainnya,” kata Hinca.

Peresmian Pohon Natal Bambu dihadiri oleh seluruh anggota Panitia Natal Nasional PD 2012 serta pimpinan dan karyawan Direktorat Eksekutif DPP-PD. (bbs/tms)

Presien Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan menghadiri peringatan Natal bersama Nasional yang akan diselenggarakan 27 Desember 2012 di Jakarta Convention Center.

“Presiden mengharapkan penyelenggaraan puncak perayaan Natal 2012 bersifat inklusif, dan dapat dirasakan semua pihak, tidak hanya oleh umat Kristiani,” kata  Ketua Panitia Puncak Perayaan Natal Nasional 2012, Nafsiah Mboi,  Jumat (7/12).

Mboi mengatakan peringatan Natal tahun ini menyoroti masih adanya remaja yang mengalami stres dan bereaksi pada kesehatan mentalnya, sehingga betindak agresif. Sedangkan untuk pesan natalnya sendiri adalah tentang damai dan saling memaafkan menyambut masa depan yang lebih baik.
Tema Natal tahun ini adalah “Allah telah mengasihi kita”. Dan subtemanaya, “Mari kita berbagi sukacita dan damai Natal, agar semua orang hidup penuh harapan.”

Selain acara puncak perayaan Natal, kata dia, sebelumnya digelar pelaksanaan bakti sosial di lima daerah di Indonesia, yaitu di Lampung Selatan, Pulau Yapen (Papua), Kabupaten Asmad (Papua), Singkawang (Kalimantan Barat), dan di Tanah Toraja (Sulawesi Selatan).
Masing-masing Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menhub EE Mangindaan, Menhan Purnomo Yusgiantoro, akan memimpin misi sosial tersebut.

“Di Lampung Selatan akan dipimpin Pak Purnomo. Kemudian di Pulau Yapen Waropen di Papua dipimpin oleh Menteri Lingkungan Hidup, Baltasar Kambuaya. Di desa Mamugu, Asmat Papua akan saya sendiri yang pimpin, kita akan mengunjungi satu komunitas kusta disana. Keempat adalah Ibu Mari Pangestu bersama Pak Lambok di Singkawang, Kalimantan Barat,” ujarnya.

Kemudian, bakti sosial di Sulawesi Selatan, di daerah Toraja akan dipimpin oleh EE Mangindaan.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana menghadiri acara Natal Kementerian Hukum dan HAM yang di selenggarakan di Graha Pengayoman, Kemenkumham, Jalan raya HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (11/12) Sore WIB.
Dalam sambutan natalnya mewakili Menkumham Azim Syamsuddin, mantan Sekretaris Satgas Pemberantasan Korupsi ini mengajak umat Kristiani di Kementerian Hukum dan HAM untuk memaknai Natal dengan menjalankan kasih.

“Kalau kita ingin menegakkan HAM dengan benar, menegakkan kasih sayang dengan benar, salah satu syarat yang harus kita lakukan juga adalah melawan korupsi, karena korupsi adalah pelanggaran terhadap HAM”, ucapnya.

Selain mengenai makna Natal, Deni Indrayana juga petang itu menyampaikan ucapan selamat Natal dari pimpinan Kemenkumham dan pandangannya mengenai perbedaan yang ada di Indonesia.

Menurut Denny, perbedaan adalah keniscayaan dan dengan keberagaman itu bisa menciptakan Indonesia, karena persatuan dan kesatuan membutuhkan perbedaan.

Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional Partai Demokrat 2012 DR Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH (samping kiri pohon Natal) dan Ketua I Panitia DR Ir Nurita Sinaga (samping kanan pohon Natal) berfoto bersama panitia usai peresmian peletakan miniatur Pohon Natal Nasional Partai Demokrat yang terbuat dari bambu di Sekretariat DPP-PD, Graha Kramat VII, Jalan Kramat Raya 146, Jakarta, Jumat (30/11) sore. (omar tara)
Jakarta: Ketua Panitia Perayaan Natal Nasional Partai Demokrat 2012 DR Hinca IP Pandjaitan XIII SH MH  meresmikan peletakan miniatur Pohon Natal Nasional Partai Demokrat yang terbuat murni dari bambu, di Sekretariat DPP-PD, Graha Kramat VII, Jalan Kramat Raya 146, Jakarta, Jumat (30/11) sore. Miniatur pohon Natal dari bambu ini setinggi 2 meter, sementara yang aslinya, setinggi 17 meter, berada di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Partai Demokrat akan menyelenggarakan Perayaan Natal Nasional 2012 di Kabanjahe pada 19 Januari 2013.

Hinca IP Pandjaitan XIII mengatakan, pemilihan pohon bambu sebagai pohon Natal di Perayaan Natal Nasional PD di Kabanjahe terinspirasi dari pidato Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Unesco, PBB, tentang multikulturalisme dan budaya. Sekadar diketahui, banyak pengamat menyebut pidato Presiden SBY, yang juga Penggagas-Pendiri PD, tersebut  adalah salah satu pidato terbaik di dunia.

“Beliau menyuarakan bahwa Indonesia adalah benteng multikulturalisme terbesar di dunia. Partai Demokrat ingin mengangkat itu. Partai Demokrat bersungguh-sungguh merawat budaya, lingkungan sekaligus merawat Indonesia. Karenanya Partai Demokrat menetapkan sub-tema perayaan Natal Nasional kali ini yaitu ‘Merawat Budaya, Merawat Lingkungan dan Merawat Indonesia’. Simbolnya adalah pohon bambu. Itu sebabnya, pohon Natal ini kita bangun dari bambu yang merefleksikan budaya dan lingkungan,” kata Hinca.

Hinca menjelaskan, pohon bambu memiliki banyak makna. Dari lingkungan pohon bambu adalah penyimpan air terbaik. Di Danau Lau Kawar, Kab Tanah Karo, pohon bambu adalah penyangga terbaik Danau Toba.

“Yang kedua, pohon bambu adalah penyumbang terbesar ekonomi kreatif di Kabanjahe. Pohon bambu adalah simbol budaya. Partai Demokrat memulai mengampanyekan pohon bambu sebagai pohon Natal di Indonesia. Kita membayangkan di tahun-tahun ke depan gerbang-gerbang rumah umat Kristiani di tiap-tiap kecamatan dan kota akan memasang pohon Natal dari bambu sebagai kesadaran mereka sebagai bangsa Indonesia yang merawat budayanya, merawat lingkungannya,” kata Hinca berharap.

Hinca IP Pandjaitan XIII menambahkan, alasan lain mengapa Perayaan Natal tahun ini diselenggarakan di Tanah Karo karena Partai Demokrat adalah partai yang berideologi Nasionalis Religius.

“Partai Demokrat ingin memastikan bahwa tiap tahun bisa menyelenggarakan Natal Nasional dengan lokasi terus berpindah dari satu provinsi ke provinsi lain. Seperti Natal Nasional PD 2010 diselenggarakan di Jakarta, Natal Nasional PD 2011 diselenggarakan di Kupang, NTT, maka tahun  2012 ini Natal Nasional PD diselenggarakan di Kabanjahe, Sumatra Utara. Tahun-tahun ke depan akan terus berpindah-pindah ke beberapa provinsi lainnya,” kata Hinca.

Peresmian Pohon Natal Bambu dihadiri oleh seluruh anggota Panitia Natal Nasional PD 2012 serta pimpinan dan karyawan Direktorat Eksekutif DPP-PD. (bbs/tms)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/