30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Berkomitmen Melayani Sampai Akhir

Anche Colia, Pelayan Rohani di Lapas Tanjunggusta

Melayani orang-orang terhukum panggilan hidupnya. Kebahagiaan menyergapnya melihat orang-orang yang merasa terbuang akhirnya bertobat dan melayani Tuhan.

Adalah Anche Colia (58) seorang perempuan penuh kasih yang mengabdikan dirinya sejak puluhan tahun untuk masyarakat yang terabaikan. Isteri tercinta (alm) Jhon Malawau ini hampir setiap minggu melangkahkan kakinya mengunjungi penjara untuk membagikan kasih pada anak-anak binaan yang sedang menjalani hukuman. Tidak hanya ikut membimbing orang-orang terhukum di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, ibunda Daniel, Yolanda, Cory Natalia, Maria Stepani Malawau dan nenek dari 3 cucu ini mendirikan Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera sebagai sarana pelayanan bagi jiwa-jiwa yang terlantar, sakit dan membutuhkan bimbingan rohani.

Komitmen dalam melayani narapidana di penjara didasari belas kasihan dari Tuhan. Anche Colia adalah salah satu pelayan Lapas Tanjunggusta, Medan yang telah memberikan hidupnya untuk membimbing orang-orang terhukum dengan kasih sejak 1999.

Panggilan “Mamak” bagi perempuan berusia 58 tahun ini akrab didengar di penjara. Mereka yang kucilkan oleh keluarganya sudah menganggap Anche Colia sebagai ibunya. Karena wanita ramah dan murah senyum ini peduli dengan kehidupan anak-anak binaan yang sedang menjalani hukuman. Termasuk anak-anak binaan di rumah tahanan, Lapas wanita, anak dan dewasa.

Sejak melayani orang-orang terhukum tersebut terlihat perubahan dalam diri mereka. “Saya kasihan dengan mereka, ada yang tidak diakui lagi sebagai anak karena perbuatan yang tidak terpuji. Dalam pelayanan kami membimbing mereka dengan kasih. Kasih dan pengampunan kami tanamkan agar mereka bertobat. Puji Tuhan, beberapa dari mereka sudah bertobat. Setelah bebas dari penjara mereka melayani Tuhan di gereja masing-masing. Ada yang mendalami Sekolah Alkitab dan selebihnya menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah masyarakat.”

Melihat perubahan yang mereka alami, begitu gembira dan  memotivasi Anche Colia untuk melayani Tuhan. Untuk beberap akasus, mereka yang telah bebas, beberapa bulan kemudian masuk lagi menjadi tahanan dalam kasus yang sama. Disinilah peran Anche Colia member  bimbingan  khusus supaya setelah bebas mereka dapat menata kehidupan lebih baik di masyarakat.

Dalam kehidupan Anche Colia, dirinya akrab bergaul dan hidup bersama mantan narapidana dan pasien yang sakit untuk memperoleh pertolongan. “Mereka itu mewarnai kehidupan saya menjadi unik, terpenting dengan hidup bersama, mereka merasa berarti dengan memiliki seorang ibu dan keluarga di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera di Jalan Nusa Indah 3, Simpang Pemda, Medan,”jelasnya.

Menyinggung tentang pelayanannya ke depan, perempuan yang selalu merasakan berkat penyertaan Tuhan tersebut membeberkan dirinya akan tetap melayani sampai akhir hidupnya.(rs/tom)

Anche Colia, Pelayan Rohani di Lapas Tanjunggusta

Melayani orang-orang terhukum panggilan hidupnya. Kebahagiaan menyergapnya melihat orang-orang yang merasa terbuang akhirnya bertobat dan melayani Tuhan.

Adalah Anche Colia (58) seorang perempuan penuh kasih yang mengabdikan dirinya sejak puluhan tahun untuk masyarakat yang terabaikan. Isteri tercinta (alm) Jhon Malawau ini hampir setiap minggu melangkahkan kakinya mengunjungi penjara untuk membagikan kasih pada anak-anak binaan yang sedang menjalani hukuman. Tidak hanya ikut membimbing orang-orang terhukum di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, ibunda Daniel, Yolanda, Cory Natalia, Maria Stepani Malawau dan nenek dari 3 cucu ini mendirikan Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera sebagai sarana pelayanan bagi jiwa-jiwa yang terlantar, sakit dan membutuhkan bimbingan rohani.

Komitmen dalam melayani narapidana di penjara didasari belas kasihan dari Tuhan. Anche Colia adalah salah satu pelayan Lapas Tanjunggusta, Medan yang telah memberikan hidupnya untuk membimbing orang-orang terhukum dengan kasih sejak 1999.

Panggilan “Mamak” bagi perempuan berusia 58 tahun ini akrab didengar di penjara. Mereka yang kucilkan oleh keluarganya sudah menganggap Anche Colia sebagai ibunya. Karena wanita ramah dan murah senyum ini peduli dengan kehidupan anak-anak binaan yang sedang menjalani hukuman. Termasuk anak-anak binaan di rumah tahanan, Lapas wanita, anak dan dewasa.

Sejak melayani orang-orang terhukum tersebut terlihat perubahan dalam diri mereka. “Saya kasihan dengan mereka, ada yang tidak diakui lagi sebagai anak karena perbuatan yang tidak terpuji. Dalam pelayanan kami membimbing mereka dengan kasih. Kasih dan pengampunan kami tanamkan agar mereka bertobat. Puji Tuhan, beberapa dari mereka sudah bertobat. Setelah bebas dari penjara mereka melayani Tuhan di gereja masing-masing. Ada yang mendalami Sekolah Alkitab dan selebihnya menjadi saksi-saksi Kristus di tengah-tengah masyarakat.”

Melihat perubahan yang mereka alami, begitu gembira dan  memotivasi Anche Colia untuk melayani Tuhan. Untuk beberap akasus, mereka yang telah bebas, beberapa bulan kemudian masuk lagi menjadi tahanan dalam kasus yang sama. Disinilah peran Anche Colia member  bimbingan  khusus supaya setelah bebas mereka dapat menata kehidupan lebih baik di masyarakat.

Dalam kehidupan Anche Colia, dirinya akrab bergaul dan hidup bersama mantan narapidana dan pasien yang sakit untuk memperoleh pertolongan. “Mereka itu mewarnai kehidupan saya menjadi unik, terpenting dengan hidup bersama, mereka merasa berarti dengan memiliki seorang ibu dan keluarga di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera di Jalan Nusa Indah 3, Simpang Pemda, Medan,”jelasnya.

Menyinggung tentang pelayanannya ke depan, perempuan yang selalu merasakan berkat penyertaan Tuhan tersebut membeberkan dirinya akan tetap melayani sampai akhir hidupnya.(rs/tom)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/