24 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Andalkan Tuhan di Panti Asuhan

Kehadiran Panti Asuhan Yayasan Pelita Kasih ikut mewarnai  pelayanan anak-anak terlantar di Kota Medan. Pelayanan tersebut dipimpin oleh Pdt Ruben Esron Purba MTh didampingi Pdt Lastiur boru Pasaribu.

Pelayanan yang dirintis sejak 2000 ini bersamaan dengan perjuangan dalam mendirikan Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Jemaat Rekhab yang kini berada di Jalan Sempurna Ujung No 50 Cinta Damai, Kampung Lalang, Medan.
Pdt Ruben Esron Purba MTh yang merupakan Dosen Sekolah Tinggi Teologia di sejumlah kampus di Kota Medan ini membeberkan seorang anak binaan dari Panti Asuhan Yayasan Pelita Kasih Medan telah berhasil menyelesaikan pendidikan dari STT Sentosa Asih Jakarta tahun 2004 dan telah melayani di Balikpapan, Kalimantan Timur. Anak itu bernama Sariaman Silitonga, STh yang semasa masih dipanti asuhan rajin bekerja dan rela mengayuh beca untuk menambah biaya sekolah, ujar Pdt Ruben didampingi Pdt Lastiur boru Pasaribu dan anak-anak panti asuhan, Selasa (12/4).

“Selain itu anak-anak juga memiliki talenta dalam melayani. Mereka menyumbangkan talenta yang dimiliki dalam pelayanan di gereja. Pia boru Purba (10) memiliki talenta bernyanyi, Franky Hutagalung (15) punya talenta melukis dan anak-anak lainnya memiliki keinginan untuk mempelajari sejumlah keterampilan. Dalam hal ini anak-anak membutuhkan relawan guru privat bahasa inggris dan sejumlah keterampilan seperti menjahit dan menyulam, tambah Pdt Ruben optimis.

Panti Asuhan Yayasan Pelita Kasih telah memiliki sekitar 20 anak-anak yang mengikuti pendidikan setiap hari. Dalam hal ini sembilan orang  mengikuti pendidikan Sekolah Menengah Umum (SMU), enam orang mengikuti pendidikan SMP,  2 orang SD, 2 TK dan seorang anak berumur 2, 5 tahun.

Dalam kesempatan ini Pdt Ruben Esron Purba MTh dan Pdt Lastiur boru Pasaribu juga menjelaskan kegiataan anak-anak panti asuhan setiap hari. “Pendidikan rohani lebih diutamakan untuk dipelajari secara mendalam. Disamping itu anak-anak dididik untuk menjadi sosok yang mandiri dan mengandalkan Tuhan dalam segala perkara. Kami percaya Tuhan selalu menyatakan kuasanya menolong dan mencukupkan segala keperluan kami. Itu sebabnya segala sesuatunya kami serahkan pada Tuhan saja, ujar Pdt Ruben Purba, Pdt Lastiur boru Pasaribu dan anak-anak serempak. (rahel sukatendel)

Kehadiran Panti Asuhan Yayasan Pelita Kasih ikut mewarnai  pelayanan anak-anak terlantar di Kota Medan. Pelayanan tersebut dipimpin oleh Pdt Ruben Esron Purba MTh didampingi Pdt Lastiur boru Pasaribu.

Pelayanan yang dirintis sejak 2000 ini bersamaan dengan perjuangan dalam mendirikan Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Jemaat Rekhab yang kini berada di Jalan Sempurna Ujung No 50 Cinta Damai, Kampung Lalang, Medan.
Pdt Ruben Esron Purba MTh yang merupakan Dosen Sekolah Tinggi Teologia di sejumlah kampus di Kota Medan ini membeberkan seorang anak binaan dari Panti Asuhan Yayasan Pelita Kasih Medan telah berhasil menyelesaikan pendidikan dari STT Sentosa Asih Jakarta tahun 2004 dan telah melayani di Balikpapan, Kalimantan Timur. Anak itu bernama Sariaman Silitonga, STh yang semasa masih dipanti asuhan rajin bekerja dan rela mengayuh beca untuk menambah biaya sekolah, ujar Pdt Ruben didampingi Pdt Lastiur boru Pasaribu dan anak-anak panti asuhan, Selasa (12/4).

“Selain itu anak-anak juga memiliki talenta dalam melayani. Mereka menyumbangkan talenta yang dimiliki dalam pelayanan di gereja. Pia boru Purba (10) memiliki talenta bernyanyi, Franky Hutagalung (15) punya talenta melukis dan anak-anak lainnya memiliki keinginan untuk mempelajari sejumlah keterampilan. Dalam hal ini anak-anak membutuhkan relawan guru privat bahasa inggris dan sejumlah keterampilan seperti menjahit dan menyulam, tambah Pdt Ruben optimis.

Panti Asuhan Yayasan Pelita Kasih telah memiliki sekitar 20 anak-anak yang mengikuti pendidikan setiap hari. Dalam hal ini sembilan orang  mengikuti pendidikan Sekolah Menengah Umum (SMU), enam orang mengikuti pendidikan SMP,  2 orang SD, 2 TK dan seorang anak berumur 2, 5 tahun.

Dalam kesempatan ini Pdt Ruben Esron Purba MTh dan Pdt Lastiur boru Pasaribu juga menjelaskan kegiataan anak-anak panti asuhan setiap hari. “Pendidikan rohani lebih diutamakan untuk dipelajari secara mendalam. Disamping itu anak-anak dididik untuk menjadi sosok yang mandiri dan mengandalkan Tuhan dalam segala perkara. Kami percaya Tuhan selalu menyatakan kuasanya menolong dan mencukupkan segala keperluan kami. Itu sebabnya segala sesuatunya kami serahkan pada Tuhan saja, ujar Pdt Ruben Purba, Pdt Lastiur boru Pasaribu dan anak-anak serempak. (rahel sukatendel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/