25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Ketua PGPI Sumut-NAD: Kenali Tanda Zaman

Sebagai orang percaya kita tidak perlu takut dengan akhir zaman. Sebaiknya mengenali tand-tandanya agar kita lebih waspada menunggu kedatangan Tuhan yang kedua kali.

Kenapa bencana datang silih berganti. Bila menguak rahasia Firman Allah, kita akan menemukan jawabannya. Dalam firmannya memang sudah dijelaskan bahwa semua ini memang harus terjadi. Selain munculnya Anti Kristus (antikris), bencana, gempa bumi, kerusuhan akan mewarnai akhir zaman yang merupakan pertanda kedatangan Tuhan Yesus sudah diambang pintu.

Bila kita membuka Alkitab, banyak nasehat agar kita berjaga-jaga menunggu kedatangannya. Salah satunya perumpaman tentang gadis-gadis yang bijaksana dan yang bodoh. Dijelaskan dalam perumpaman ini gadis yang bijaksana membawa pelita dan minyak dalam buli-buli sementara yang bodoh sebaliknya, saat menyongsong kedatangan mempelai pria. Setelah itu apa yang terjadi ? Gadis bijaksana yang penuh persiapan menanti kedatangan mempelai dengan siaga, sementara yang bodoh jatuh tertidur.

Begitu mempelai pria datang gadis bijaksana bersama-sama mempelai masuk ke perjamuan kawin sementara yang bodoh tinggal diluar (Matius 25: 1-13). Belajar dari perumpaman ini sebaiknya kita mengikut jejak gadis bijaksana dalam menanti kedatanganNya yang kedua kali. Dia mengingatkan bahwa kedatangannya seperti pencuri di malam hari dan tidak seorangpun tahu kapan waktunya.

Demikian disampaikan Ketua PGPI (Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia) Sumut-NAD, Pdt DR Paul F Wakkary menanggapi tanda akhir zaman sehubungan dengan pencurahan roh kudus bagi orang percaya (hari pentakosta).

Dijelaskan Gembala Sidang GPdI Filadelfia Medan Polonia ini dalam berjaga-jaga menanti kedatangNya, Dia menasehati untuk berbajuzirahkan iman dan kasih, berketopongkan pengharapan keselamatan dan penuh dalam Roh Kudus. Karena hanya Roh Kudus yang sanggup memeteraikan dan membawa kita pada hidup yang kekal. Penolong yang diberikan Allah ini datang ke dunia untuk menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Roh Kudus akan memimpin seseorang pada kebenaran dan memberitahukan hal-hal yang akan datang. Melalui pekerjaannya kita dapat disucikan, dibaharui dan dibenarkan dari dosa-dosa agar layak dihadapan Allah. Karena tanpa hidup dalam kebenaran dan kesucian tidak seorangpun dapat melihat Allah. Sebab Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran. Hidup dalam roh menjadi kita menjadi manusia baru dan layak tinggal bersama Dia di Firdaus suatu saat.

Ditambahkan Ketua World Prayer Assembly 2012 di Sumut ini momentum hari doa sedunia 2012 di Sumut yang puncaknya telah berlangsung sukses pada 16-17 Mei lalu di Medan dan dilaksanakan serentak di 220 negara dan 500 kota di Indonesia merupakan sarana dalam mempersiapkan umat dalam menyongsong kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Selain itu kita akan bangkitkan gerakan roh berdoa di masyarakat gereja dalam doa 350 hari dan 1000 hari dengan budayakan roh berdoa tidak boleh padam dalam gedung gereja dan sarana beribadah lainnya, urai Wakkary. (rs/tms)

Sebagai orang percaya kita tidak perlu takut dengan akhir zaman. Sebaiknya mengenali tand-tandanya agar kita lebih waspada menunggu kedatangan Tuhan yang kedua kali.

Kenapa bencana datang silih berganti. Bila menguak rahasia Firman Allah, kita akan menemukan jawabannya. Dalam firmannya memang sudah dijelaskan bahwa semua ini memang harus terjadi. Selain munculnya Anti Kristus (antikris), bencana, gempa bumi, kerusuhan akan mewarnai akhir zaman yang merupakan pertanda kedatangan Tuhan Yesus sudah diambang pintu.

Bila kita membuka Alkitab, banyak nasehat agar kita berjaga-jaga menunggu kedatangannya. Salah satunya perumpaman tentang gadis-gadis yang bijaksana dan yang bodoh. Dijelaskan dalam perumpaman ini gadis yang bijaksana membawa pelita dan minyak dalam buli-buli sementara yang bodoh sebaliknya, saat menyongsong kedatangan mempelai pria. Setelah itu apa yang terjadi ? Gadis bijaksana yang penuh persiapan menanti kedatangan mempelai dengan siaga, sementara yang bodoh jatuh tertidur.

Begitu mempelai pria datang gadis bijaksana bersama-sama mempelai masuk ke perjamuan kawin sementara yang bodoh tinggal diluar (Matius 25: 1-13). Belajar dari perumpaman ini sebaiknya kita mengikut jejak gadis bijaksana dalam menanti kedatanganNya yang kedua kali. Dia mengingatkan bahwa kedatangannya seperti pencuri di malam hari dan tidak seorangpun tahu kapan waktunya.

Demikian disampaikan Ketua PGPI (Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia) Sumut-NAD, Pdt DR Paul F Wakkary menanggapi tanda akhir zaman sehubungan dengan pencurahan roh kudus bagi orang percaya (hari pentakosta).

Dijelaskan Gembala Sidang GPdI Filadelfia Medan Polonia ini dalam berjaga-jaga menanti kedatangNya, Dia menasehati untuk berbajuzirahkan iman dan kasih, berketopongkan pengharapan keselamatan dan penuh dalam Roh Kudus. Karena hanya Roh Kudus yang sanggup memeteraikan dan membawa kita pada hidup yang kekal. Penolong yang diberikan Allah ini datang ke dunia untuk menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Roh Kudus akan memimpin seseorang pada kebenaran dan memberitahukan hal-hal yang akan datang. Melalui pekerjaannya kita dapat disucikan, dibaharui dan dibenarkan dari dosa-dosa agar layak dihadapan Allah. Karena tanpa hidup dalam kebenaran dan kesucian tidak seorangpun dapat melihat Allah. Sebab Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan kebenaran. Hidup dalam roh menjadi kita menjadi manusia baru dan layak tinggal bersama Dia di Firdaus suatu saat.

Ditambahkan Ketua World Prayer Assembly 2012 di Sumut ini momentum hari doa sedunia 2012 di Sumut yang puncaknya telah berlangsung sukses pada 16-17 Mei lalu di Medan dan dilaksanakan serentak di 220 negara dan 500 kota di Indonesia merupakan sarana dalam mempersiapkan umat dalam menyongsong kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Selain itu kita akan bangkitkan gerakan roh berdoa di masyarakat gereja dalam doa 350 hari dan 1000 hari dengan budayakan roh berdoa tidak boleh padam dalam gedung gereja dan sarana beribadah lainnya, urai Wakkary. (rs/tms)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/