25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Amerika: Indonesia Gagal Lindungi Kebebasan Beragama

Departemen Luar Negeri Amerika kembali melaporkan kepada kongres Amerika daftar negara-negara yang gagal dalam melindungi kebebasan beragama atau bahkan negera turut andil dalam pembatasan kebebasan beragama.  Berdasarkan daftar tersebut, Indonesia termasuk salah satu yang terburuk dengan catatan 50 serangan terhadap kelompok Ahmadiyah dan 75 serangan terhadap umat Kristen selama tahun 2010. Beberapa negara yang berada di posisi teratas dalam daftar ini diantaranya adalah China, Afganistan, Vietnam, Laos, Myanmar dan Pakistan. Menteri Luar Negeri Amerika, Hillary Clinton menyatakan bahwa Amerika Serikat pada hari-hari ini memang sangat peduli dengan kebebasan beragama. Tanpa toleransi dan kebebasan, sebuah negara tidak dapat damai, aman dan stabil.

“Ini adalah keyakinan kami bahwa toleransi agama adalah salah satu dari elemen penting tidak hanya demokrasi yang berkelanjutan, tetapi juga komunitas yang damai yang menghormati hak dan martabat setiap individu,” demikian ungkap Clinton sebagaimana dikutip Christianpost.com.

Laporan tentang kondisi kebebasan beragama di berbagai negara ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap penganiayaan atas nama agama yang terjadi di berbagai penjuru dunia. Mencermati tentang kondisi ini, Amerika sendiri belum bisa dikatakan bebas dari diskriminasi dan memiliki toleransi yang tinggi, hal ini terbukti dengan kondisi islamfobia yang dialami masyarakat Amerika setelah peristiwa serangan 11 September 2011. (cp/jc)

Departemen Luar Negeri Amerika kembali melaporkan kepada kongres Amerika daftar negara-negara yang gagal dalam melindungi kebebasan beragama atau bahkan negera turut andil dalam pembatasan kebebasan beragama.  Berdasarkan daftar tersebut, Indonesia termasuk salah satu yang terburuk dengan catatan 50 serangan terhadap kelompok Ahmadiyah dan 75 serangan terhadap umat Kristen selama tahun 2010. Beberapa negara yang berada di posisi teratas dalam daftar ini diantaranya adalah China, Afganistan, Vietnam, Laos, Myanmar dan Pakistan. Menteri Luar Negeri Amerika, Hillary Clinton menyatakan bahwa Amerika Serikat pada hari-hari ini memang sangat peduli dengan kebebasan beragama. Tanpa toleransi dan kebebasan, sebuah negara tidak dapat damai, aman dan stabil.

“Ini adalah keyakinan kami bahwa toleransi agama adalah salah satu dari elemen penting tidak hanya demokrasi yang berkelanjutan, tetapi juga komunitas yang damai yang menghormati hak dan martabat setiap individu,” demikian ungkap Clinton sebagaimana dikutip Christianpost.com.

Laporan tentang kondisi kebebasan beragama di berbagai negara ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap penganiayaan atas nama agama yang terjadi di berbagai penjuru dunia. Mencermati tentang kondisi ini, Amerika sendiri belum bisa dikatakan bebas dari diskriminasi dan memiliki toleransi yang tinggi, hal ini terbukti dengan kondisi islamfobia yang dialami masyarakat Amerika setelah peristiwa serangan 11 September 2011. (cp/jc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/