32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Proyek Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba Terkendala Dana

Pelayanan kesembuhan terhadap masyarakat yang mengalami gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba mendapat perhatian dan kepeduliaan dari Yayasan Sahabat Keluarga Indonesia bekerjasama dengan Gereja Kristen Pentakosta (GKP) Pusat di Medan sejak tahun 2002.

Menurut Pendiri Yayasan Sahabat Keluarga Indonesia, Pdt Eliver Jony Hutahaean SH MMin yang juga merupakan Bishop GKP Pusat di Medan, bantuan pemerintah dan donatur sangat minim dalam mendukung penyembuhan gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba yang berada di Gereja Kristen Pentakosta Pusat di Jalan Bromo Lorong Sosial, Medan.

“Kami merawat dan menyembuhkan gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba yang datang ke gereja dengan kasih dan apa adanya yang dibimbing mahasiswa Sekolah Alkitab GKP. Sudah beberapa orang yang mengalami kesembuhan ilahi dan sejak itu pula sejumlah yang sakit diantar ke gereja untuk mengalami penyembuhan. Saat ini sekitar 8 orang pasien yang mengalami gangguan jiwa membutuhkan penyembuhan. Dan karena fasilitas yang sangat minim akhirnya kami memindahkan pasien ketergantungan narkoba ke rehabilitasi yang berada di Padang Bulan, Medan. Untuk mendukung penyembuhan pasien gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba dibutuhkan fasilitas ruangan yang memadai, kalau di GKP fasilitas hanya cukup menampung mahasiswa Sekolah Alkitab. Soal kebutuhan makanan mereka, meski minim yang diberikan keluarga, puji Tuhan kebutuhan tersebut masih bisa dicukupkan meski jauh dari kesempurnaan, ujar Pdt Hutahaean di Medan, Senin (14/1).

Sementara itu pembangunan gereja, rehabilitasi gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba beserta asrama Sekolah Alkitab di Jalan Jermal, Medan Denai sempat berhenti karena kekurangan dana.
Oleh sebab itu bila pembaca terketuk hatinya membantu pelayanan kami dapat menghubungi No HP 081362429456.

Selain itu tahun 2013 Gereja Kristen Pentakosta juga akan meningkatkan pendidikan Sekolah Alkitab, penginjilan melalui seminar lokal dan penginjilan ke pedalaman dengan menjangkau masyarakat yang belum menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, jelas Pdt Hutahaean. (rs/tom)

Pelayanan kesembuhan terhadap masyarakat yang mengalami gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba mendapat perhatian dan kepeduliaan dari Yayasan Sahabat Keluarga Indonesia bekerjasama dengan Gereja Kristen Pentakosta (GKP) Pusat di Medan sejak tahun 2002.

Menurut Pendiri Yayasan Sahabat Keluarga Indonesia, Pdt Eliver Jony Hutahaean SH MMin yang juga merupakan Bishop GKP Pusat di Medan, bantuan pemerintah dan donatur sangat minim dalam mendukung penyembuhan gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba yang berada di Gereja Kristen Pentakosta Pusat di Jalan Bromo Lorong Sosial, Medan.

“Kami merawat dan menyembuhkan gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba yang datang ke gereja dengan kasih dan apa adanya yang dibimbing mahasiswa Sekolah Alkitab GKP. Sudah beberapa orang yang mengalami kesembuhan ilahi dan sejak itu pula sejumlah yang sakit diantar ke gereja untuk mengalami penyembuhan. Saat ini sekitar 8 orang pasien yang mengalami gangguan jiwa membutuhkan penyembuhan. Dan karena fasilitas yang sangat minim akhirnya kami memindahkan pasien ketergantungan narkoba ke rehabilitasi yang berada di Padang Bulan, Medan. Untuk mendukung penyembuhan pasien gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba dibutuhkan fasilitas ruangan yang memadai, kalau di GKP fasilitas hanya cukup menampung mahasiswa Sekolah Alkitab. Soal kebutuhan makanan mereka, meski minim yang diberikan keluarga, puji Tuhan kebutuhan tersebut masih bisa dicukupkan meski jauh dari kesempurnaan, ujar Pdt Hutahaean di Medan, Senin (14/1).

Sementara itu pembangunan gereja, rehabilitasi gangguan jiwa dan ketergantungan narkoba beserta asrama Sekolah Alkitab di Jalan Jermal, Medan Denai sempat berhenti karena kekurangan dana.
Oleh sebab itu bila pembaca terketuk hatinya membantu pelayanan kami dapat menghubungi No HP 081362429456.

Selain itu tahun 2013 Gereja Kristen Pentakosta juga akan meningkatkan pendidikan Sekolah Alkitab, penginjilan melalui seminar lokal dan penginjilan ke pedalaman dengan menjangkau masyarakat yang belum menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, jelas Pdt Hutahaean. (rs/tom)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/