SEKITAR 20 warga sekitar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, menghadiri kebaktian yang diadakan di dalam Lapas, Minggu lalu.
Bersama dengan para napi Kristen, mereka ikut dalam peribadatan yang dipimpin oleh Pendeta Manullang dari HKBP Sudirman, Medan tesebut.
“Memang biasa warga di sini ikut ibadah di dalam gereja, kita izinkan,” kata Budi Sulaksana, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut.
Untuk membedakan dengan para penghuni, sebelum masuk pihak LP memberikan tanda stempel di lengan setiap warga yang mengikuti ibadah.
Jika sudah selesai dan hendak pulang , para non-napi ini tinggal menunjukkan tanda itu kepada penjaga.
LP Tanjung Agusta beberapa hari terakhir menjadi sorotan media lokal dan nasional. Adapun penyebabnya tak lain karena kerusuhan pada Kamis (11/ 7) malam WIB, yang mengakibatkan terbakarnya gedung LP. Bukan hanya itu saja, kerusuhan tersebut mengakibatkan ada 218 napi yang kabur dari tempat pembinaan.
Sampai berita ini diturunkan, baru 99 napi buron yang berhasil ditangkap kembali oleh pihak berwajib. Sementara sisanya masih berkeliaran bebas di luar LP. (net/bbs/jpnn)