27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Belum Kiamat?

Oleh:   Pdt. Edison Sinurat STh

Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”  Matius 24:3

Jumat, 21 Desember 2012 sudah berlalu, dan ternyata tidak terjadi kiamat sebagaimana diramalkan oleh suku Maya yang menjadi bahan berita di dunia minggu ini. Saya sendiri masih khotbah Natal di sebuah tempat pada hari itu. Lalu bagaimana penjelasan tentang hari kiamat ini? Betulkah akan ada kiamat? Dan kalau betul, kapan terjadinya? Menurut saya, semua orang memiliki pertanyaan dan rasa ingin tahu akan hal ini, sekalipun mungkin hanya sekedar ingin tahu.

Daripada sibuk meneliti ramalan suku Maya, maka sebagai orang Kristen kita lebih baik belajar kepada Alkitab kita sendiri. Ada petunjuk dan saran praktis dari Firman Tuhan kepada umat-Nya agar mengetahui rencana Allah atas alam semesta ini. Memang kita akan bingung jikalau kita tidak membaca Alkitab, dan memohon kepada Roh Kudus agar member kita pemahaman.

Dengan adanya isu ini, maka sudah seharusnyalah kita anak-anak Tuhan mau belajar dan mencari tahu kepada sumber utamanya, yaitu Alkitab yang adalah Firman Tuhan yang hidup.

Mengenai kesudahan alam atau yang kita kenal dengan hari Kiamat, sudah dipertanyakan oleh murid-murid sekitar dua ribu tahun silam langsung kepada Yesus Kristus. Jawaban Tuhan pada waktu itu tidak secara gamblang menunjukkan sebuah tanggal, hari, bulan dan tahun. Tuhan berkata bahwa tidak seorang pun tahu, malaikat-malaikat bahkan Anak sendiri pun tidak tahu, hanya Bapa di surga. Saya percaya dalam keilahian-Nya, Yesus tahu kapan Ia akan datang kembali dan berakhirnya dunia ini, tetapi dalam kemanusiaan-Nya, Ia berkata ‘tidak tahu’ kepada murid-murid-Nya. Yesus mengarahkan murid-murid-Nya untuk mempersiapkan diri dan berjaga-jaga selalu. Memang manusia memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, namun Yesus tidak menjawab untuk sekedar memuaskan rasa ingin tahu manusia.

Yesus menjelaskan ada beberapa peristiwa yang menandai hari itu. Dan tanda yang paling jelas adalah: “INJIL KERAJAAN ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14).

Agenda Tuhan adalah menyelamatkan umat manusia, dan keselamatan itu adalah di dalam Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya pada hari Natal. Rasul Petrus menjelaskan kepada orang-orang yang mempertanyakan hal kedatangan Yesus kedua kali, bahwa Ia (Yesus) tidak menghendaki seorang pun binasa, tetapi Ia menginginkan agar semua orang berbalik dan bertobat. Jagi kalau kiamat belum terjadi, itu berarti kesempatan masih ada bagi orang berdosa untuk berbalik dan bertobat. Memang dunia ini akan dihukum karena dosa, tetapi Tuhan masih sabar, dan kita harus memanfaatkan kesabaran Tuhan ini untuk bertobat. 2 Petrus 3:1-16.

Kebaktian-kebaktian Natal hari-hari ini merupakan momentum yang tepat bagi para hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan Injil, karena di dalam kebaktian Natal biasanya dihadiri banyak orang. Kita tidak boleh tenggelam kepada glamournya pesta Natal, dan jangan hanya menonjolkan Yesus sebagai seorang bayi yang pernah ada di kandang domba tetapi fokus kepada kedatangan-Nya yang kedua kali dengan mempersiapkan diri dalam hidup yang kudus dan melakukan kehendak Bapa di Surga.

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, Selamat Hari Natal 2012. (*)

Oleh:   Pdt. Edison Sinurat STh

Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”  Matius 24:3

Jumat, 21 Desember 2012 sudah berlalu, dan ternyata tidak terjadi kiamat sebagaimana diramalkan oleh suku Maya yang menjadi bahan berita di dunia minggu ini. Saya sendiri masih khotbah Natal di sebuah tempat pada hari itu. Lalu bagaimana penjelasan tentang hari kiamat ini? Betulkah akan ada kiamat? Dan kalau betul, kapan terjadinya? Menurut saya, semua orang memiliki pertanyaan dan rasa ingin tahu akan hal ini, sekalipun mungkin hanya sekedar ingin tahu.

Daripada sibuk meneliti ramalan suku Maya, maka sebagai orang Kristen kita lebih baik belajar kepada Alkitab kita sendiri. Ada petunjuk dan saran praktis dari Firman Tuhan kepada umat-Nya agar mengetahui rencana Allah atas alam semesta ini. Memang kita akan bingung jikalau kita tidak membaca Alkitab, dan memohon kepada Roh Kudus agar member kita pemahaman.

Dengan adanya isu ini, maka sudah seharusnyalah kita anak-anak Tuhan mau belajar dan mencari tahu kepada sumber utamanya, yaitu Alkitab yang adalah Firman Tuhan yang hidup.

Mengenai kesudahan alam atau yang kita kenal dengan hari Kiamat, sudah dipertanyakan oleh murid-murid sekitar dua ribu tahun silam langsung kepada Yesus Kristus. Jawaban Tuhan pada waktu itu tidak secara gamblang menunjukkan sebuah tanggal, hari, bulan dan tahun. Tuhan berkata bahwa tidak seorang pun tahu, malaikat-malaikat bahkan Anak sendiri pun tidak tahu, hanya Bapa di surga. Saya percaya dalam keilahian-Nya, Yesus tahu kapan Ia akan datang kembali dan berakhirnya dunia ini, tetapi dalam kemanusiaan-Nya, Ia berkata ‘tidak tahu’ kepada murid-murid-Nya. Yesus mengarahkan murid-murid-Nya untuk mempersiapkan diri dan berjaga-jaga selalu. Memang manusia memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, namun Yesus tidak menjawab untuk sekedar memuaskan rasa ingin tahu manusia.

Yesus menjelaskan ada beberapa peristiwa yang menandai hari itu. Dan tanda yang paling jelas adalah: “INJIL KERAJAAN ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14).

Agenda Tuhan adalah menyelamatkan umat manusia, dan keselamatan itu adalah di dalam Yesus Kristus yang kita rayakan kelahiran-Nya pada hari Natal. Rasul Petrus menjelaskan kepada orang-orang yang mempertanyakan hal kedatangan Yesus kedua kali, bahwa Ia (Yesus) tidak menghendaki seorang pun binasa, tetapi Ia menginginkan agar semua orang berbalik dan bertobat. Jagi kalau kiamat belum terjadi, itu berarti kesempatan masih ada bagi orang berdosa untuk berbalik dan bertobat. Memang dunia ini akan dihukum karena dosa, tetapi Tuhan masih sabar, dan kita harus memanfaatkan kesabaran Tuhan ini untuk bertobat. 2 Petrus 3:1-16.

Kebaktian-kebaktian Natal hari-hari ini merupakan momentum yang tepat bagi para hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan Injil, karena di dalam kebaktian Natal biasanya dihadiri banyak orang. Kita tidak boleh tenggelam kepada glamournya pesta Natal, dan jangan hanya menonjolkan Yesus sebagai seorang bayi yang pernah ada di kandang domba tetapi fokus kepada kedatangan-Nya yang kedua kali dengan mempersiapkan diri dalam hidup yang kudus dan melakukan kehendak Bapa di Surga.

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, Selamat Hari Natal 2012. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/