29 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

GSRI Rayakan Hari Pentakosta

GEREJA Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) merayakan hari Pentakosta, Senin (20/5) di GSRI Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatera Utara. Sebelum ibadah dimulai, sekitar 37 orang mengikuti baptisan air. Ibadah pentakosta itu sendiri diikuti sekitar 2000 orang.

Pentakosta adalah pencurahan Roh Kudus pada setiap orang percaya.

Moment ini merupakan pengenapan janji Tuhan untuk mencurahkan Roh Kudus sebagai penolong orang percaya.

Pertama kali pencurahan Roh Kudus ketika orang percaya berkumpul dan berdoa di Yerusalem sekitar 2000 tahun silam. Dalam persehatian itu mereka dipenuhkan oleh Roh Kudus dan berkata-kata dalam bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya ( Kisah Rasul 2 : 1-13).

Pentakosta merupakan moment rohani yang sangat penting dalam mengikut jejak Kristus. Dalam pekerjaannya Roh Kudus memenuhi hati orang percaya dan diam dalam hati orang tersebut. Salah satu syarat mengikut jalan Yesus supaya sampai pada hidup yang kekal harus berjalan dalam kebenaran dan kekudus. Untuk itu diperlukan kekuataan Roh Kudus untuk memampukan kita dalam mengalahkan kedagingan, sifat duniawi dan setan (Galatia 5 :16). Nah, tidak cukup hanya dipenuhi Roh Kudus tapi dibaptis Roh kudus dan api.

Baptisan roh kudus seperti sebuah gelas bila dimasukkan ke dalam kolam sehingga tenggelam. Inilah pekerjaan roh kudus yang di dalam dan di luar, kita diam dalam pribadi roh kudus. Sebenarnya setelah seseorang menjadi percaya pada Tuhan Yesus maka dia sudah masuk ke halaman Tabernakel.

Namun Tuhan Yesus menghendaki tidak hanya sampai di halamana tapi masuk ruangan suci. Supaya semua orang kristen tidak dipengaruhi oleh suasana dan cuaca (bila dihalaman) sehinga jatuh bangun dalam iman.

Orang kristen dalam ruang suci tidak dapat dipengaruhi lagi oleh kedagingan dan keduniawian.

Selain itu diharapkan umatnya tenggelam dalam lautan roh kudus, maksudnya kakinya tidak menyentuh bumi (Hidup tidak dipengaruhi oleh hal-hal duniawi lagi). Seperti musafir yang menjadikan dunia ini menjadi tempat persinggahan sementara, akhirnya menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan- Nya.

Dalam ibadah Pentakosta ini terlihat ribuan jemaat GSRI dikerjakan oleh Roh Kudus. Jemaat tersebut berasal dari sejumlah cabang GSRI yang datang dari perwakilan berbagai daerah di tanah air dan mancanegara. Ibadah Pentakosta tersebut dipimpin oleh Ketua BPP GSRI Pdt RT Tarigan.

Dalam kesempatan ini lawatan roh kudus terjadi menjamah sejumlah Perlengkapan Pelayan GSRI termasuk Hamba Pelayan, Pelayan, Saluran Doa, Hamba Penyaksi, Penyaksi dan yang lain. (Rahel Sukatendel)

GEREJA Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI) merayakan hari Pentakosta, Senin (20/5) di GSRI Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatera Utara. Sebelum ibadah dimulai, sekitar 37 orang mengikuti baptisan air. Ibadah pentakosta itu sendiri diikuti sekitar 2000 orang.

Pentakosta adalah pencurahan Roh Kudus pada setiap orang percaya.

Moment ini merupakan pengenapan janji Tuhan untuk mencurahkan Roh Kudus sebagai penolong orang percaya.

Pertama kali pencurahan Roh Kudus ketika orang percaya berkumpul dan berdoa di Yerusalem sekitar 2000 tahun silam. Dalam persehatian itu mereka dipenuhkan oleh Roh Kudus dan berkata-kata dalam bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya ( Kisah Rasul 2 : 1-13).

Pentakosta merupakan moment rohani yang sangat penting dalam mengikut jejak Kristus. Dalam pekerjaannya Roh Kudus memenuhi hati orang percaya dan diam dalam hati orang tersebut. Salah satu syarat mengikut jalan Yesus supaya sampai pada hidup yang kekal harus berjalan dalam kebenaran dan kekudus. Untuk itu diperlukan kekuataan Roh Kudus untuk memampukan kita dalam mengalahkan kedagingan, sifat duniawi dan setan (Galatia 5 :16). Nah, tidak cukup hanya dipenuhi Roh Kudus tapi dibaptis Roh kudus dan api.

Baptisan roh kudus seperti sebuah gelas bila dimasukkan ke dalam kolam sehingga tenggelam. Inilah pekerjaan roh kudus yang di dalam dan di luar, kita diam dalam pribadi roh kudus. Sebenarnya setelah seseorang menjadi percaya pada Tuhan Yesus maka dia sudah masuk ke halaman Tabernakel.

Namun Tuhan Yesus menghendaki tidak hanya sampai di halamana tapi masuk ruangan suci. Supaya semua orang kristen tidak dipengaruhi oleh suasana dan cuaca (bila dihalaman) sehinga jatuh bangun dalam iman.

Orang kristen dalam ruang suci tidak dapat dipengaruhi lagi oleh kedagingan dan keduniawian.

Selain itu diharapkan umatnya tenggelam dalam lautan roh kudus, maksudnya kakinya tidak menyentuh bumi (Hidup tidak dipengaruhi oleh hal-hal duniawi lagi). Seperti musafir yang menjadikan dunia ini menjadi tempat persinggahan sementara, akhirnya menjadi serupa dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan- Nya.

Dalam ibadah Pentakosta ini terlihat ribuan jemaat GSRI dikerjakan oleh Roh Kudus. Jemaat tersebut berasal dari sejumlah cabang GSRI yang datang dari perwakilan berbagai daerah di tanah air dan mancanegara. Ibadah Pentakosta tersebut dipimpin oleh Ketua BPP GSRI Pdt RT Tarigan.

Dalam kesempatan ini lawatan roh kudus terjadi menjamah sejumlah Perlengkapan Pelayan GSRI termasuk Hamba Pelayan, Pelayan, Saluran Doa, Hamba Penyaksi, Penyaksi dan yang lain. (Rahel Sukatendel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/