25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Bersyukur, Kunci bagi Orang Beriman

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4:6

Oleh: Ev MT Sinaga DipTh

Bapa/Ibu, Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus. Kata syukur sesungguhnya tidak asing lagi dalam pendengaran dan perkataan kita sehari-hari selaku umat Kristiani atau pengikut Tuhan Yesus.

Di dalam ayat Firman Tuhan dalam Filipi 4:6 kalimat terakhir dimana dikatakan: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (bahasa Inggris: be Anxious for nothing but in everything by prayer and supplication, with thanksgiving, let your requests be known to God.”).

Kalau sampai di sini saya kira kita dapat melakukannya dan telah kita lakukan setiap saat yaitu menyatakan dalam segala hal keinginan kita dalam doa. Tetapi kebanyakan menjadi masalah: Kita menjadi lemah ialah: ketika doa dan permohonan kita itu tidak atau belum dikabulkan oleh Tuhan, apakah kita dapat dengan setia dan taat terus berdoa kepada Allah sebagaimana seorang wanita/janda yang meminta agar perkaranya ditolong oleh hakim yang lalim atau tak benar itu. Beberapa kali ia menolak tetapi akhirnya hakim tersebut mengabulkan permintaan atau permohonan janda tersebut (Lukas 18:1-8).

Lagi pula perlu kita memahami/mengetahui bahwa Tuhan kita itu memang maha pengasih dan maha penyayang dan maha adil, tetapi Ia tidaklah yes men atau yang senantiasa manut (patuh) kepada permohonan atau permintaan kita.

Tuhan dengan adil mempertimbangkan setiap permohonan/permintaan anak-anakNya, apakah wajar atau tidak wajar atau belum waktunya, apakah sabar dan setia/patuh anak-anakNya itu untuk menantikan keputusanNya ataukah anak-anakNya itu malah lemah atau surut lalu meninggalkan Pemberi Berkat itu?

Inilah antara lain pertimbangan Allah kita karena tidak serta merta doa atau permohonan kita dikabulkanNya. Kalau hal ini kita pahami, saya percaya atau yakin kita akan senantiasa berdoa, memuji dan menyembah Dia dalam segala hal. 1 Tesalonika 5:16-18.Kedua kali (Hari Maranatha) itu tiba. Amen.(*)

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4:6

Oleh: Ev MT Sinaga DipTh

Bapa/Ibu, Saudara/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus. Kata syukur sesungguhnya tidak asing lagi dalam pendengaran dan perkataan kita sehari-hari selaku umat Kristiani atau pengikut Tuhan Yesus.

Di dalam ayat Firman Tuhan dalam Filipi 4:6 kalimat terakhir dimana dikatakan: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (bahasa Inggris: be Anxious for nothing but in everything by prayer and supplication, with thanksgiving, let your requests be known to God.”).

Kalau sampai di sini saya kira kita dapat melakukannya dan telah kita lakukan setiap saat yaitu menyatakan dalam segala hal keinginan kita dalam doa. Tetapi kebanyakan menjadi masalah: Kita menjadi lemah ialah: ketika doa dan permohonan kita itu tidak atau belum dikabulkan oleh Tuhan, apakah kita dapat dengan setia dan taat terus berdoa kepada Allah sebagaimana seorang wanita/janda yang meminta agar perkaranya ditolong oleh hakim yang lalim atau tak benar itu. Beberapa kali ia menolak tetapi akhirnya hakim tersebut mengabulkan permintaan atau permohonan janda tersebut (Lukas 18:1-8).

Lagi pula perlu kita memahami/mengetahui bahwa Tuhan kita itu memang maha pengasih dan maha penyayang dan maha adil, tetapi Ia tidaklah yes men atau yang senantiasa manut (patuh) kepada permohonan atau permintaan kita.

Tuhan dengan adil mempertimbangkan setiap permohonan/permintaan anak-anakNya, apakah wajar atau tidak wajar atau belum waktunya, apakah sabar dan setia/patuh anak-anakNya itu untuk menantikan keputusanNya ataukah anak-anakNya itu malah lemah atau surut lalu meninggalkan Pemberi Berkat itu?

Inilah antara lain pertimbangan Allah kita karena tidak serta merta doa atau permohonan kita dikabulkanNya. Kalau hal ini kita pahami, saya percaya atau yakin kita akan senantiasa berdoa, memuji dan menyembah Dia dalam segala hal. 1 Tesalonika 5:16-18.Kedua kali (Hari Maranatha) itu tiba. Amen.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/