28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

423.652 Honorers K2 Terancam PHK

JAKARTA – Empat hari lagi, tepatnya Rabu (5/2), kelulusan tes CPNS dari honorer kategori dua (K2) akan diumumkan melalui situs resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPAN-RB) dan media partner seperti JPNN.com (Grup Sumut Pos).

Dari jumlah peserta tes CPNS honorer K2 sebanyak 605.179, yang akan lulus menjadi CPNS sebanyak 30 persennya. Sisanya sebanyak 423.652 honorer K2, dipastikan gagal menjadi CPNS.

Nasib sebanyak 423.652 honorer K2 itu bakal tidak jelas, menyusul ketentuan di Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang melarang instansi mempekerjakan tenaga honorer. UU ASN hanya mengenal istilah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Dan bagi honorer, tidak bisa serta merta langsung dijadikan PPPK.

Deputi SDM Aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmadja mengakui, masalah honorer K2 yang nantinya gagal itu merupakan persoalan serius. Namun, hingga kini, belum ada kebijakan dari pusat bagaimana seluruh instansi memperlakukan mereka. Yang sering disampaikan petinggi di Jakarta, mereka menyalahkan intansi, terutama instansi pemda, yang masih banyak memiliki tenaga honorer. Pasalnya, sejak 2005 sebenarnya sudah ada larangan pengangkatan tenaga honorer.

Setiawan mengajak pemda untuk bersama-sama mencari solusi masalah ini. “Salah satu PR yang harus dipikirkan bersama, khususnya antara pemda dan pemerintah pusat adalah penyelesaian tenaga honorer K-2 yang tidak lulus seleksi CPNS. Mereka tidak serta merta bisa diakomodir menjadi PPPK seperti diatur dalam UU Aparatur Sipil Negara,” kata Setiawan.

Alasannya, PPPK merupakan pegawai yang benar-benar dibutuhkan oleh organisasi, melalui pengusulan, dan seleksinya seperti dalam rekrutmen CPNS. “Jadi harus melalui analisis jabatan, analisis beban kerja. Jadi keduanya merupakan hal yang berbeda,” ujar Setiawan.

Kembali ke masalah pengumuman kelulusan honorer K2, data dari KemenPAN-RB menyebutkan, jumlah instansi yang mengikutkan honorer K2-nya dalam tes CPNS 2013 sebanyak 142 instansi, pusat dan daerah, dalam hal ini pemprov dan pemkab/pemko. Hitungan kasar, yang akan lulus sebanyak 30 persennya, atau sekitar 181.537 orang. Jika jumlah ini dibagi 142 instansi, maka rata-rata honorer yang akan lulus dari satu instansi sebanyak 1.200 honorer K2. Itu angka rata-rata.

Pasalnya, jumlah honorer dari masing-masing instansi yang ikut tes sangat variatif. Instansi yang mengirim honorer K2 dalam jumlah kurang 1.000 orang, sebanyak 310 pemkab/pemko, 28 provinsi, dan 77 instansi pusat. Sedang yang mengikutkan honorernya ikut tes dalam jumlah kisaran 1.000 hingga 5.000 orang sebanyak 186 pemab/pemko, 4 provinsi dan 7 instansi pusat.

Seperti diketahui, tenaga honorer K2 yang mengikuti tes CPNS pada 3 November sebanyak 605.179 orang. Terdiri atas tenaga pendidik 254.774 orang, kesehatan 17.124, penyuluh 5.585, dan teknis atau administrasi 327.696 orang. Nantinya, yang lulus sebanyak 30 persen, dengan formasi 50 persen untuk guru, kesehatan 20 persen, penyuluh 20 persen, dan teknis atau administrasi 10 persen.

Mekanisme pengumuman hasil tes CPNS dari tenaga honorer K2 yang rencananya dilakukan 5 Februari mendatang, berbeda dengan pengumuman dari jalur umum. bPengumuman jalur umum dilakukan dua tahap. Tahap pertama pengumuman hasil tes kompetensi dasar 24 Desember 2013. Disusul tahap kedua, pengumuman kelulusan oleh masing-masing instansi, pusat dan daerah.

Nah, untuk pengumuman honorer K2, hanya dilakukan sekali, pada 5 Februari. Panselnas yang langsung mengumumkan kelulusan. Instansi pusat dan daerah, nantinya tinggal menempel lembar pengumuman di kantor mereka masing-masing. Pengumuman yang dilakukan Panselnas ini bersifat final, tidak bisa lagi diutak-atik.

Honorer Tua Bisa Lega

Sementara itu, para tenaga honorer kategori dua (K2) yang sudah berumur tua banyak yang gaptek (gagap teknologi). Bahkan, untuk mengisi lembar jawaban komputer (LJK) pada tes November 2013, banyak yang kacau. Akibatnya, koreksi oleh Panselnas dilakukan secara manual, berdampak pada molornya jadwal pengumuman.

Belum lagi materi soal yang oleh mereka dianggap sulit, sehingga cemas sulit lolos menjadi CPNS. Namun, untuk sementara ini, mereka bisa bernafas lega. Pasalnya, nilai tes kompetensi dasar (TKD) bukan menjadi acuan utama penentu kelulusan.

Nah dari mereka honorer K2 yang sudah berumur yang mengikuti tes CPNS ini, dari segi pendidikan 68.346 di antaranya hanya berpendidikan SD hingga SMP. Jumlah terbanyak adalah lulusan SMA hingga D III yang mencapai 457.656, atau 75, 62 persen. Sementara, yang berpendidikan S1/D IV hingga S3, hanya mencapai 79.177 atau setara dengan 13, 08 .

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar menjelaskan, kelulusan juga ditentukan oleh masa kerja sebagai honorer, usia, dan pembagian kewilayahan.

“Honorer K2 kita berikan afirmasi, karena tidak bisa disamakan dengan pelamar umum. Pemberian afirmasi ada dasar hukumnya yang jelas yaitu PP 48 Tahun 2005 jo PP 56 Tahun 2012,” kata Azwar Abubakar di kantornya, Jakarta, kemarin (30/1). (sam/ila)

JAKARTA – Empat hari lagi, tepatnya Rabu (5/2), kelulusan tes CPNS dari honorer kategori dua (K2) akan diumumkan melalui situs resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (KemenPAN-RB) dan media partner seperti JPNN.com (Grup Sumut Pos).

Dari jumlah peserta tes CPNS honorer K2 sebanyak 605.179, yang akan lulus menjadi CPNS sebanyak 30 persennya. Sisanya sebanyak 423.652 honorer K2, dipastikan gagal menjadi CPNS.

Nasib sebanyak 423.652 honorer K2 itu bakal tidak jelas, menyusul ketentuan di Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang melarang instansi mempekerjakan tenaga honorer. UU ASN hanya mengenal istilah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Dan bagi honorer, tidak bisa serta merta langsung dijadikan PPPK.

Deputi SDM Aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmadja mengakui, masalah honorer K2 yang nantinya gagal itu merupakan persoalan serius. Namun, hingga kini, belum ada kebijakan dari pusat bagaimana seluruh instansi memperlakukan mereka. Yang sering disampaikan petinggi di Jakarta, mereka menyalahkan intansi, terutama instansi pemda, yang masih banyak memiliki tenaga honorer. Pasalnya, sejak 2005 sebenarnya sudah ada larangan pengangkatan tenaga honorer.

Setiawan mengajak pemda untuk bersama-sama mencari solusi masalah ini. “Salah satu PR yang harus dipikirkan bersama, khususnya antara pemda dan pemerintah pusat adalah penyelesaian tenaga honorer K-2 yang tidak lulus seleksi CPNS. Mereka tidak serta merta bisa diakomodir menjadi PPPK seperti diatur dalam UU Aparatur Sipil Negara,” kata Setiawan.

Alasannya, PPPK merupakan pegawai yang benar-benar dibutuhkan oleh organisasi, melalui pengusulan, dan seleksinya seperti dalam rekrutmen CPNS. “Jadi harus melalui analisis jabatan, analisis beban kerja. Jadi keduanya merupakan hal yang berbeda,” ujar Setiawan.

Kembali ke masalah pengumuman kelulusan honorer K2, data dari KemenPAN-RB menyebutkan, jumlah instansi yang mengikutkan honorer K2-nya dalam tes CPNS 2013 sebanyak 142 instansi, pusat dan daerah, dalam hal ini pemprov dan pemkab/pemko. Hitungan kasar, yang akan lulus sebanyak 30 persennya, atau sekitar 181.537 orang. Jika jumlah ini dibagi 142 instansi, maka rata-rata honorer yang akan lulus dari satu instansi sebanyak 1.200 honorer K2. Itu angka rata-rata.

Pasalnya, jumlah honorer dari masing-masing instansi yang ikut tes sangat variatif. Instansi yang mengirim honorer K2 dalam jumlah kurang 1.000 orang, sebanyak 310 pemkab/pemko, 28 provinsi, dan 77 instansi pusat. Sedang yang mengikutkan honorernya ikut tes dalam jumlah kisaran 1.000 hingga 5.000 orang sebanyak 186 pemab/pemko, 4 provinsi dan 7 instansi pusat.

Seperti diketahui, tenaga honorer K2 yang mengikuti tes CPNS pada 3 November sebanyak 605.179 orang. Terdiri atas tenaga pendidik 254.774 orang, kesehatan 17.124, penyuluh 5.585, dan teknis atau administrasi 327.696 orang. Nantinya, yang lulus sebanyak 30 persen, dengan formasi 50 persen untuk guru, kesehatan 20 persen, penyuluh 20 persen, dan teknis atau administrasi 10 persen.

Mekanisme pengumuman hasil tes CPNS dari tenaga honorer K2 yang rencananya dilakukan 5 Februari mendatang, berbeda dengan pengumuman dari jalur umum. bPengumuman jalur umum dilakukan dua tahap. Tahap pertama pengumuman hasil tes kompetensi dasar 24 Desember 2013. Disusul tahap kedua, pengumuman kelulusan oleh masing-masing instansi, pusat dan daerah.

Nah, untuk pengumuman honorer K2, hanya dilakukan sekali, pada 5 Februari. Panselnas yang langsung mengumumkan kelulusan. Instansi pusat dan daerah, nantinya tinggal menempel lembar pengumuman di kantor mereka masing-masing. Pengumuman yang dilakukan Panselnas ini bersifat final, tidak bisa lagi diutak-atik.

Honorer Tua Bisa Lega

Sementara itu, para tenaga honorer kategori dua (K2) yang sudah berumur tua banyak yang gaptek (gagap teknologi). Bahkan, untuk mengisi lembar jawaban komputer (LJK) pada tes November 2013, banyak yang kacau. Akibatnya, koreksi oleh Panselnas dilakukan secara manual, berdampak pada molornya jadwal pengumuman.

Belum lagi materi soal yang oleh mereka dianggap sulit, sehingga cemas sulit lolos menjadi CPNS. Namun, untuk sementara ini, mereka bisa bernafas lega. Pasalnya, nilai tes kompetensi dasar (TKD) bukan menjadi acuan utama penentu kelulusan.

Nah dari mereka honorer K2 yang sudah berumur yang mengikuti tes CPNS ini, dari segi pendidikan 68.346 di antaranya hanya berpendidikan SD hingga SMP. Jumlah terbanyak adalah lulusan SMA hingga D III yang mencapai 457.656, atau 75, 62 persen. Sementara, yang berpendidikan S1/D IV hingga S3, hanya mencapai 79.177 atau setara dengan 13, 08 .

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Abubakar menjelaskan, kelulusan juga ditentukan oleh masa kerja sebagai honorer, usia, dan pembagian kewilayahan.

“Honorer K2 kita berikan afirmasi, karena tidak bisa disamakan dengan pelamar umum. Pemberian afirmasi ada dasar hukumnya yang jelas yaitu PP 48 Tahun 2005 jo PP 56 Tahun 2012,” kata Azwar Abubakar di kantornya, Jakarta, kemarin (30/1). (sam/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/