22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Polisi dan Ulama Sama

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Putut Eko Bayu Seno.

SUMUTPOS.CO  – DALAM situasi yang keruh, Polri membuat langkah tepat dengan menggelar acara silaturahmi bersama ulama di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) kemarin (31/1). Polri dan Ulama merasa memiliki tugas yang sama yakni, bersama membina masyarakat. Karena itu, kedepan kerjasama antara Ulama dan Polri akan diperkuat.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Putut Eko Bayu Seno menjelaskan, tuntutan ke depan membuat Polisi tidak mungkin untuk bekerja sendirian. Karena itu, perlu untuk silaturahmi dan bekerjasama dengan ulama mengatasi tantangan kedepan. ”Ormas Islam, tokoh agama dan ulama, semua diundang,” paparnya.

Bahkan, sebenarnya antara Ulama dan polisi itu memiliki kesamaan tugas, utamanya untuk membina masyarakat. Sehingga, tidak melakukan pelanggaran hukum. ”Bahkan, juga sama-sama melakukan deteksi dini mencegah letupan terjadi di tingkat bawah,” ungkapnya.

Ada sebuah contoh kauss di Jawa Tengah, dimana polisi dan ulama menangani masalah perebutan pengairan sawah. Maka, ulama dan polisi bekerjasama membuat waduk kecil untuk menampung air hujan dan sebagainya. ”Akhirnya, masalah selesai,” ujarnya.

Sesuai catatan Baharkam selama 2016 ada sekitar 100 ribu masalah kecil yang diselesaikan kepolisian, terutama oleh Babinkamtibmas. Penyelesaian itu juga dibantu tokoh masyaraka dan ulama. ”Kalau dibayangkan bagaimana 100 ribu kasus masuk ke proses hukum, tentu akan sangat sulit,” jelasnya.

Dia menuturkan, seharusnya kepolisian di daerah lebih mengutamakan melakukan problem solving atau penyelesaian masalah. Sehingga, masalah kecil itu tidak membesar dan membuat masalah lainnya. ”Kedepan polisi dan ulama bisa bekerjasama lebih baik,” ujarnya.

Sementara Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar menjelaskan, banyaknya kejadian membuat polisi dan ulama itu agak jauh, dengan silaturahmi ini harapannya tidak lagi ada jarak antara keduanya. ”Pertemuan penting untuk memperbaiki hubungan,” paparnya.

Menurutnya, memang perlu untuk membangun suasana yang damai dan tenang untuk menghadapi masalah internal dan eksternal. Permasalahan yang bertubi-tubi ini perlu direspon dengan kesadaran berbangsa. ”saya harap kedepan akan lebih baik,” jelasnya. (idr/jpg)

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Putut Eko Bayu Seno.

SUMUTPOS.CO  – DALAM situasi yang keruh, Polri membuat langkah tepat dengan menggelar acara silaturahmi bersama ulama di gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) kemarin (31/1). Polri dan Ulama merasa memiliki tugas yang sama yakni, bersama membina masyarakat. Karena itu, kedepan kerjasama antara Ulama dan Polri akan diperkuat.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Putut Eko Bayu Seno menjelaskan, tuntutan ke depan membuat Polisi tidak mungkin untuk bekerja sendirian. Karena itu, perlu untuk silaturahmi dan bekerjasama dengan ulama mengatasi tantangan kedepan. ”Ormas Islam, tokoh agama dan ulama, semua diundang,” paparnya.

Bahkan, sebenarnya antara Ulama dan polisi itu memiliki kesamaan tugas, utamanya untuk membina masyarakat. Sehingga, tidak melakukan pelanggaran hukum. ”Bahkan, juga sama-sama melakukan deteksi dini mencegah letupan terjadi di tingkat bawah,” ungkapnya.

Ada sebuah contoh kauss di Jawa Tengah, dimana polisi dan ulama menangani masalah perebutan pengairan sawah. Maka, ulama dan polisi bekerjasama membuat waduk kecil untuk menampung air hujan dan sebagainya. ”Akhirnya, masalah selesai,” ujarnya.

Sesuai catatan Baharkam selama 2016 ada sekitar 100 ribu masalah kecil yang diselesaikan kepolisian, terutama oleh Babinkamtibmas. Penyelesaian itu juga dibantu tokoh masyaraka dan ulama. ”Kalau dibayangkan bagaimana 100 ribu kasus masuk ke proses hukum, tentu akan sangat sulit,” jelasnya.

Dia menuturkan, seharusnya kepolisian di daerah lebih mengutamakan melakukan problem solving atau penyelesaian masalah. Sehingga, masalah kecil itu tidak membesar dan membuat masalah lainnya. ”Kedepan polisi dan ulama bisa bekerjasama lebih baik,” ujarnya.

Sementara Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar menjelaskan, banyaknya kejadian membuat polisi dan ulama itu agak jauh, dengan silaturahmi ini harapannya tidak lagi ada jarak antara keduanya. ”Pertemuan penting untuk memperbaiki hubungan,” paparnya.

Menurutnya, memang perlu untuk membangun suasana yang damai dan tenang untuk menghadapi masalah internal dan eksternal. Permasalahan yang bertubi-tubi ini perlu direspon dengan kesadaran berbangsa. ”saya harap kedepan akan lebih baik,” jelasnya. (idr/jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/