JAKARTA-Pernyataan Wakil Presiden Budiono semakin menjadi kontroversi. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu mengusulkan suara azan tak perlu lagi nyaring. Bahkan lebih pantas dilantunkan secara lirih. Tak pelak pendapat tersebut menuai kritikan. Sebagian ulama menyesali.
Apalagi di tengah kehidupan bangsa yang mulai lupa dengan nilai-nilai religius.
Menanggapi persoalan itu, Menteri Agama Suryadharma Ali meminta persoalan suara azan yang menjadi tanda masuk salat tak perlu lagi dipertajam. Pendapat-pendapat apapun bisa menjadi benar dan beralasan, jika melihat pada kontekstualitasnya. “Jangan dipolemikan lah. Suara Azan itu kan baik. Jadi tak perlu diperbincangan lebih dalam,” kelitnya usai memberikan pengarahan kepada pejabat eselon I di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (30/4).
Menurutnya, persoalan suara azan bukanlah esensi yang perlu diperdalam. Lebih baik membahasa dan mendiskusikan persoalan umat yang lebih besar lagi. Misalkan meningkatkan kualitas keimanan dan sebagainya.
Dia khawatir jika suara azan itu menjadi perdebatan yang serius dapat melupakan pada persoalan lebih besar. Akibatnya umat muslim lah yang mengalami kerugian tersebut. “Mari kita berdialog pada persoalan yang lebih esensi lagi. Cukup tak perlu lagi diperdebatkan suara azan itu,” ujarnya.
Ditanya soal perlunya aturan suara azan, Ketua umum PPP ini berbalik tersenyum dan sempat tetawa kecil. Dia menilai aturan suara azan menjadi sangat tidak pantas. Bahkan terkesan berlebihan. Tak itu saja, dia mengatakan jika suara azan perlu pengaturan khusus. Maka nanti mekanisme apapun terkait suara yagn nyaring perlu pengaturan pula. Akibatnya semakin rumit persoalan yang sesungguhnya sederhana. “Nggak perlulah ada aturan soal suara azan. Nanti suara orang demo pun diatur. Nggak boleh ini, nggak boleh itu,” paparnya tertawa.
Menteri Agama berharap umat muslim dapat lebih mengelola dirinya secara baik. Meningkatkan kualitas keimanan dan terus mengamalkan nilai-nilai yang telah diajarkan. Tidak terlalu sibuk dengan persoalan yang sepele.
Dalam pertemuan dengan pejabat di lingkungan Kementerian Agama, Suryadharma Ali mengingatkan target kerja kementerian agama selama setahun mendatang. Target-target itu antara lain pengelolaan keuangan yang baik. Karena citra kementerian agama masih dianggap buruk oleh masyarakat. “Kita harus kerja keras. Mencapai bukti pengelolaan keuangan yang baik. Ditambah pelayanan yang juga meningkat,” ujarnya.(rko)