25 C
Medan
Saturday, September 21, 2024

Kontribusi Lewat Juri

Atiqah Hasiholan

TAHUN ini merupakan tahun kedua partisipasi Atiqah Hasiholan sebagai juri Indonesia Berprestasi Award (IBA) PT XL Axiata Tbk.

Dengan kembali mendapat kepercayaan, tentu bisa diartikan bahwa perempuan cantik kelahiran 3 Januari 1982 itu sudah melaksanakan tugas dengan baik.
Namun, mungkin tak ada yang tahu bahwa model produk sabun mandi itu pernah merasa tak percaya diri kala pertama bertugas.

Maklum, latar belakang pendidikan jebolan Monash University, Melbourne, tersebut adalah media dan psikologi. Sedangkan aktualisasi ide peserta IBA lebih banyak terfokus pada perkara teknologi.
“Aku sempat berpikir, apa aku cukup punya kompetensi,” kata aktris yang mengawali karir layar lebar lewat film Berbagi Suami itu kepada wartawan di Surabaya akhir pekan lalu.

Keragu-raguan tersebut akhirnya pudar setelah Atiqah tahu bahwa dirinya diminta untuk memberikan sudut pandang dan pertimbangan berbeda dari perspektif seni dan budaya. “Itu karena saya berkecimpung di dunia seni dan budaya sejak dari bawah,” ujar putri seniman teater Ratna Sarumpaet yang bakal menjadi salah seorang pemeran di film Arisan 2 tersebut.

Kekasih aktor Rio Dewanto itu juga mengatakan banyak memperoleh pelajaran berharga dari pengalamannya sebagai juri. “Saya jadi sadar, menjadi juri pada kompetisi ilmu pengetahuan merupakan salah satu upaya untuk berkontribusi bagi masyarakat, selain lewat film,” ujar putri pasangan Achmad Fahmy Alhady-Ratna Sarumpaet tersebut. (gal/c10/ttg/jpnn)

Atiqah Hasiholan

TAHUN ini merupakan tahun kedua partisipasi Atiqah Hasiholan sebagai juri Indonesia Berprestasi Award (IBA) PT XL Axiata Tbk.

Dengan kembali mendapat kepercayaan, tentu bisa diartikan bahwa perempuan cantik kelahiran 3 Januari 1982 itu sudah melaksanakan tugas dengan baik.
Namun, mungkin tak ada yang tahu bahwa model produk sabun mandi itu pernah merasa tak percaya diri kala pertama bertugas.

Maklum, latar belakang pendidikan jebolan Monash University, Melbourne, tersebut adalah media dan psikologi. Sedangkan aktualisasi ide peserta IBA lebih banyak terfokus pada perkara teknologi.
“Aku sempat berpikir, apa aku cukup punya kompetensi,” kata aktris yang mengawali karir layar lebar lewat film Berbagi Suami itu kepada wartawan di Surabaya akhir pekan lalu.

Keragu-raguan tersebut akhirnya pudar setelah Atiqah tahu bahwa dirinya diminta untuk memberikan sudut pandang dan pertimbangan berbeda dari perspektif seni dan budaya. “Itu karena saya berkecimpung di dunia seni dan budaya sejak dari bawah,” ujar putri seniman teater Ratna Sarumpaet yang bakal menjadi salah seorang pemeran di film Arisan 2 tersebut.

Kekasih aktor Rio Dewanto itu juga mengatakan banyak memperoleh pelajaran berharga dari pengalamannya sebagai juri. “Saya jadi sadar, menjadi juri pada kompetisi ilmu pengetahuan merupakan salah satu upaya untuk berkontribusi bagi masyarakat, selain lewat film,” ujar putri pasangan Achmad Fahmy Alhady-Ratna Sarumpaet tersebut. (gal/c10/ttg/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/