29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Diyat Melonjak, Endus Ada Permainan Mafia

Satinah, yang diyatnya melonjak hingga 45 miliar.
Satinah, yang diyatnya melonjak hingga 45 miliar.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah mengaku sudah mendengar kabar adanya mafia diyat terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang terjerat hukuman mati,  termasuk dalam kasus Satinah.

Ini diakui oleh Menkokesra Agung Laksono usai mengikuti rapat dengan Presiden RI di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (1/4).

“Informasi sudah ada (mafia diyat) tetapi siapa orangnya belum (tahu),” ujar Agung.

Agung menyatakan pemerintah menolak keras adanya mafia tersebut. Ia mengaku pemerintah sejak awal juga mempertanyakan adanya kenaikan permintaan jumlah diyat untuk TKI yang terjerat kasus hukum. Menurutnya, nominal diyat yang naik signifikan termasuk pada Satinah menimbulkan kecurigaan.

“Memang yang dulu sejak awal pemerintah komitmen 12 miliar, itu sesuatu hal yang wajar, kok tiba-tiba melonjak ke 26 miliar itu gimana, nanti lama-lama bisa melonjak sampai 100 miliar. Memang di tengah-tengah itu ditenggarai ada yang memanfaatkan,” ujar Menkokesra.

Agung mengungkapkan pemerintah mengapresiasi langkah masyarakat yang sudah membantu mengumpulkan dana untuk Satinah. Ia berharap uang tersebut tidak dimanfaatkan dan disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

“Jangan sampai hal-hal ini dimanfaatkan oleh orang yang tidak tanggung jawab, apalagi mafia supaya itu agar diwaspadai, saya kira pihak kepolisian segera mengawasi,” tandas Agung. (flo/jpnn)

Satinah, yang diyatnya melonjak hingga 45 miliar.
Satinah, yang diyatnya melonjak hingga 45 miliar.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah mengaku sudah mendengar kabar adanya mafia diyat terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang terjerat hukuman mati,  termasuk dalam kasus Satinah.

Ini diakui oleh Menkokesra Agung Laksono usai mengikuti rapat dengan Presiden RI di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (1/4).

“Informasi sudah ada (mafia diyat) tetapi siapa orangnya belum (tahu),” ujar Agung.

Agung menyatakan pemerintah menolak keras adanya mafia tersebut. Ia mengaku pemerintah sejak awal juga mempertanyakan adanya kenaikan permintaan jumlah diyat untuk TKI yang terjerat kasus hukum. Menurutnya, nominal diyat yang naik signifikan termasuk pada Satinah menimbulkan kecurigaan.

“Memang yang dulu sejak awal pemerintah komitmen 12 miliar, itu sesuatu hal yang wajar, kok tiba-tiba melonjak ke 26 miliar itu gimana, nanti lama-lama bisa melonjak sampai 100 miliar. Memang di tengah-tengah itu ditenggarai ada yang memanfaatkan,” ujar Menkokesra.

Agung mengungkapkan pemerintah mengapresiasi langkah masyarakat yang sudah membantu mengumpulkan dana untuk Satinah. Ia berharap uang tersebut tidak dimanfaatkan dan disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

“Jangan sampai hal-hal ini dimanfaatkan oleh orang yang tidak tanggung jawab, apalagi mafia supaya itu agar diwaspadai, saya kira pihak kepolisian segera mengawasi,” tandas Agung. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/