29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Anjungan Sumut di TMII Pelepas Rindu

JAKARTA-Lima belas tahun merantau ke Ibukota Jakarta, tak membuat kecintaan Horas Pinem akan kampung halamannya di Tanahkaro pudar.
Operator Musical Studio ini pernah ke Kota Medan namun tidak sempat berkunjung ke Tanahkaro, Sumatara Utara (Sumut) sebagai kampung asal sang ayah, apalagi ke Balige dimana sang bunda dibesarkan.

Kondisi ini masih ditambah sang istri asli dari Yogyakarta, sehinga dipastikan, kesempatan Horas Pinem mengunjungi kampung halaman, semakin terbatas. Namun Horas, memiliki kiat tersendiri mengatasi kerinduannya itu. “Jadi kalau lagi libur, biasanya aku membawa anak dan istri berkunjung ke anjungan Sumatera Utara di Taman Mini Indonesia Indah,”ungkapnya kepada koran ini sembari tersenyum.

Bagi sebagian orang, jawaban ini tentu tidak menarik. Tapi kalau sesekali menjejakkan kaki, maka dijamin pandangan tersebut akan berubah.
Apalagi di sini, tidak hanya terdapat sejumlah bangunan rumah adat. Mulai dari Siwaluh Jabu yang merupakan rumah adat Karo, juga terdapat Jabu Bolon yang merupakan ciri khas rumah adat Batak Toba.

Demikian juga rumah adat Simalungun, rumah adat Nias hingga yang tak kalah menarik bangunan eksotis bergaya kerajaan Melayu yang berada di bagian depan.  Makanya selain melepas rindu, Horas mengaku dengan berkunjung ke anjungan Sumut, sekaligus memperkenalkan adat seni budaya Sumut kepada sang istri dan buah hati tercinta. Terutama adat Karo. Dengan gamblang pria ini dapat menjelaskan tentang bentuk rumah adat. (gir)
mengapa adat tersebut terdapat seperti menara pada bagian paling atas yang membentuk segitiga.

JAKARTA-Lima belas tahun merantau ke Ibukota Jakarta, tak membuat kecintaan Horas Pinem akan kampung halamannya di Tanahkaro pudar.
Operator Musical Studio ini pernah ke Kota Medan namun tidak sempat berkunjung ke Tanahkaro, Sumatara Utara (Sumut) sebagai kampung asal sang ayah, apalagi ke Balige dimana sang bunda dibesarkan.

Kondisi ini masih ditambah sang istri asli dari Yogyakarta, sehinga dipastikan, kesempatan Horas Pinem mengunjungi kampung halaman, semakin terbatas. Namun Horas, memiliki kiat tersendiri mengatasi kerinduannya itu. “Jadi kalau lagi libur, biasanya aku membawa anak dan istri berkunjung ke anjungan Sumatera Utara di Taman Mini Indonesia Indah,”ungkapnya kepada koran ini sembari tersenyum.

Bagi sebagian orang, jawaban ini tentu tidak menarik. Tapi kalau sesekali menjejakkan kaki, maka dijamin pandangan tersebut akan berubah.
Apalagi di sini, tidak hanya terdapat sejumlah bangunan rumah adat. Mulai dari Siwaluh Jabu yang merupakan rumah adat Karo, juga terdapat Jabu Bolon yang merupakan ciri khas rumah adat Batak Toba.

Demikian juga rumah adat Simalungun, rumah adat Nias hingga yang tak kalah menarik bangunan eksotis bergaya kerajaan Melayu yang berada di bagian depan.  Makanya selain melepas rindu, Horas mengaku dengan berkunjung ke anjungan Sumut, sekaligus memperkenalkan adat seni budaya Sumut kepada sang istri dan buah hati tercinta. Terutama adat Karo. Dengan gamblang pria ini dapat menjelaskan tentang bentuk rumah adat. (gir)
mengapa adat tersebut terdapat seperti menara pada bagian paling atas yang membentuk segitiga.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/