30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Panaskan Persaingan Calon Kapolri

JAKARTA -Calon Kapolri dari bintang tiga bertambah satu lagi. Itu setelah Asops (Asisten Operasional) Kapolri Irjen Badrodin Haiti dipastikan naik jabatan menjadi Kabaharkam. Dia mengisi jabatan yang ditinggalkan Komjen Oegroseno untuk menggantikan posisi Wakapolri yang lowong. Persaingan diprediksi makin ketat, karena prestasi Badrodin juga tidak bisa dianggap remeh.

Kepastian pergantian posisi Kabaharkam diperoleh setelah turun surat keputusan Kapolri bernomor KEP 557/VII/2013 tertanggal 31 Juli 2013 tentang pergantian Wakapolri. Dalam Surat tersebut, Komjen Oegroseno dimutasi menjadi Wakapolri menggantikan Komjen (Pur) Nanan Soekarna yang pensiun sejak kemarin (1/8).

“Pengganti Komjen Pol Oegroseno sebagai Kabaharkam Polri adalah Inspektur Jenderal Badrodin Haiti yang sekarang masih jadi Asops Kapolri,” terang Kadivhumas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie kemarin. Serah terima jabatan Wakapolri akan dilakukan hari ini di ruang rapat utama (Rupatama) Mabes Polri dan dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Naiknya Badrodin menjadi Kabaharkam membuat persaingan menuju kursi Bhayangkara I makin panas. Lulusan terbaik (Adhi Makayasa) Akpol 1982 itu memiliki nyaris semua persyaratan yang diperlukan untuk menjadi Kapolri. Prestasi pria asli Jember, Jawa Timur, itu cukup moncer. Badrodin pernah menjadi Kapolda Sulteng cukup lama, sekitar 17 bulan.

Belum lagi karirnya sebagai Kapolda Jatim pada medio 2010-2011 dan staf ahli Kapolri. Dari sisi senioritas, Badrodin cukup bisa diperhitungkan karena dia seangkatan dengan Anang Iskandar. Yang tidak kalah penting, usia karirnya masih cukup panjang, yakni tiga tahun.

Terpisah, Ketua PPATK M. Yusuf saat menghadiri diskusi di KemenkumHAM mengatakan belum dilibatkan dalam verifikasi harta kekayaan calon Kapolri. Pihaknya juga tidak bisa begitu saja melakukan penelusuran meski sembilan nama calon sudah beredar. “Saya nggak bisa (usut), harus secara resmi. (Kompolnas) juga belum mengumumkan,” tuturnya.

Saat disinggung bukankah PPATK dahulu pernah menyebut ada polisi yang memiliki rekening gendut, Yusuf tidak membantah. Namun pihaknya tidak bisa melanjutkan itu karena sudah di klarifikasi Kapolri. Entah klarifikasi itu benar atau tidak, yang jelas M. Yusuf menyebut PPATK tidak bisa masuk lebih jauh karena tak punya wewenang.

“Tapi, kalau ada surat resmi akan saya sampaikan apa adanya. Saya cinta pada Polri. Saya ingin pimpinan Polri orang terbaik,” tukasnya. Dia memastikan menyampaikan apa adanya karena tidak mau hidupnya nanti terbebani.

Sementara itu, naiknya Oegroseno menjadi Wakapolri sudah bisa ditebak sejak awal. Sebab, saat ini dialah perwira paling senior di Mabes Polri. Timur Pradopo yang seusia dengannya bakal dipensiunkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada medio bulan ini. (byu/dim/jpnn)

JAKARTA -Calon Kapolri dari bintang tiga bertambah satu lagi. Itu setelah Asops (Asisten Operasional) Kapolri Irjen Badrodin Haiti dipastikan naik jabatan menjadi Kabaharkam. Dia mengisi jabatan yang ditinggalkan Komjen Oegroseno untuk menggantikan posisi Wakapolri yang lowong. Persaingan diprediksi makin ketat, karena prestasi Badrodin juga tidak bisa dianggap remeh.

Kepastian pergantian posisi Kabaharkam diperoleh setelah turun surat keputusan Kapolri bernomor KEP 557/VII/2013 tertanggal 31 Juli 2013 tentang pergantian Wakapolri. Dalam Surat tersebut, Komjen Oegroseno dimutasi menjadi Wakapolri menggantikan Komjen (Pur) Nanan Soekarna yang pensiun sejak kemarin (1/8).

“Pengganti Komjen Pol Oegroseno sebagai Kabaharkam Polri adalah Inspektur Jenderal Badrodin Haiti yang sekarang masih jadi Asops Kapolri,” terang Kadivhumas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie kemarin. Serah terima jabatan Wakapolri akan dilakukan hari ini di ruang rapat utama (Rupatama) Mabes Polri dan dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Naiknya Badrodin menjadi Kabaharkam membuat persaingan menuju kursi Bhayangkara I makin panas. Lulusan terbaik (Adhi Makayasa) Akpol 1982 itu memiliki nyaris semua persyaratan yang diperlukan untuk menjadi Kapolri. Prestasi pria asli Jember, Jawa Timur, itu cukup moncer. Badrodin pernah menjadi Kapolda Sulteng cukup lama, sekitar 17 bulan.

Belum lagi karirnya sebagai Kapolda Jatim pada medio 2010-2011 dan staf ahli Kapolri. Dari sisi senioritas, Badrodin cukup bisa diperhitungkan karena dia seangkatan dengan Anang Iskandar. Yang tidak kalah penting, usia karirnya masih cukup panjang, yakni tiga tahun.

Terpisah, Ketua PPATK M. Yusuf saat menghadiri diskusi di KemenkumHAM mengatakan belum dilibatkan dalam verifikasi harta kekayaan calon Kapolri. Pihaknya juga tidak bisa begitu saja melakukan penelusuran meski sembilan nama calon sudah beredar. “Saya nggak bisa (usut), harus secara resmi. (Kompolnas) juga belum mengumumkan,” tuturnya.

Saat disinggung bukankah PPATK dahulu pernah menyebut ada polisi yang memiliki rekening gendut, Yusuf tidak membantah. Namun pihaknya tidak bisa melanjutkan itu karena sudah di klarifikasi Kapolri. Entah klarifikasi itu benar atau tidak, yang jelas M. Yusuf menyebut PPATK tidak bisa masuk lebih jauh karena tak punya wewenang.

“Tapi, kalau ada surat resmi akan saya sampaikan apa adanya. Saya cinta pada Polri. Saya ingin pimpinan Polri orang terbaik,” tukasnya. Dia memastikan menyampaikan apa adanya karena tidak mau hidupnya nanti terbebani.

Sementara itu, naiknya Oegroseno menjadi Wakapolri sudah bisa ditebak sejak awal. Sebab, saat ini dialah perwira paling senior di Mabes Polri. Timur Pradopo yang seusia dengannya bakal dipensiunkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada medio bulan ini. (byu/dim/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/