25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

16 Tahanan Kabur dari Rutan Aceh

IDI RAYEUK-Sebanyak 16 tahanan dan napi di Rumah Tahanan Negera (Rutan) cabang  Idi, Kabupaten Aceh Timur, berhasil melarikan diri  Minggu (1/1) sekira pukul 04 :00 WIB, hingga kemarin semua tahannnan tersebut belum diketahui keberadaannya. Tahanan kabur usai menjebol flafon kamar tahanan lalu memanjat pagar dengan menggunakan tujuh helai  kain sarung disambung.

Informasi yang diperoleh  Metro Aceh (Group Sumut Pos), menyebutkan, kaburnya 16 tahanan dari Rutan Idi setelah menjebol platfon ruang tahanan kemudian memanjat pagar tahanan bagian timur dengan menggunakan tujuh helai  kain sarung yang disambung-sambung, kemudian kain tersesebut  dilemparkan ke arah pagar berduri. Diperkirakan mereka  satu persatu meninggalkan kamar, saat kondisi deras di pagi  buta.

Kepala Rutan Idi, Amiruddin, SH, kepada Metro Aceh mengakui adanya 16 tahanan di Rutan Idi kabur dengan merusak plafon yang terdapat di kamar 4, atau persisnya di sudut bagian timur Rutan. “Saat mereka kabur petugas kita berada di bagian barat, kesempatan itu digunakan mereka dengan memanjat tembok bagian timur,” ujar Amiruddin, SH.
Katanya, kasus lari massal para tahanan ini melibatkan salah satu Tamping (tahanan pendamping) alias napi yang hendak bebas. Ia diperbantukan bertugas mensuplai air ke dalam kamar  tahanan. (yas/jpnn)

IDI RAYEUK-Sebanyak 16 tahanan dan napi di Rumah Tahanan Negera (Rutan) cabang  Idi, Kabupaten Aceh Timur, berhasil melarikan diri  Minggu (1/1) sekira pukul 04 :00 WIB, hingga kemarin semua tahannnan tersebut belum diketahui keberadaannya. Tahanan kabur usai menjebol flafon kamar tahanan lalu memanjat pagar dengan menggunakan tujuh helai  kain sarung disambung.

Informasi yang diperoleh  Metro Aceh (Group Sumut Pos), menyebutkan, kaburnya 16 tahanan dari Rutan Idi setelah menjebol platfon ruang tahanan kemudian memanjat pagar tahanan bagian timur dengan menggunakan tujuh helai  kain sarung yang disambung-sambung, kemudian kain tersesebut  dilemparkan ke arah pagar berduri. Diperkirakan mereka  satu persatu meninggalkan kamar, saat kondisi deras di pagi  buta.

Kepala Rutan Idi, Amiruddin, SH, kepada Metro Aceh mengakui adanya 16 tahanan di Rutan Idi kabur dengan merusak plafon yang terdapat di kamar 4, atau persisnya di sudut bagian timur Rutan. “Saat mereka kabur petugas kita berada di bagian barat, kesempatan itu digunakan mereka dengan memanjat tembok bagian timur,” ujar Amiruddin, SH.
Katanya, kasus lari massal para tahanan ini melibatkan salah satu Tamping (tahanan pendamping) alias napi yang hendak bebas. Ia diperbantukan bertugas mensuplai air ke dalam kamar  tahanan. (yas/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/