JAKARTA-Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) tetap menganggap Abdillah merupakan salah satu tokoh penting di Sumut. Tim Khusus DPP PG yang bertugas menghadapi pilgub Sumut sudah mengantongi data lengkap mengenai mantan walikota Medan itu.
Nama Abdillah pun dipastikan masuk dalam daftar nama-nama kandidat yang akan disurvei Demokrat Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Demokrat, Jhonny Allen Marbun, menyebutkan, survei akan digelar paling lambat akhir Mei 2012. “Saat ini, biodata masing-masing kandidat sedang dalam proses verifikasi, untuk selanjutnya diserahkan ke tim survei. Data Pak Abdillah juga sudah lengkap di kita,” ujar Jhonny Allen Marbun kepada Sumut Pos di Jakarta, Rabu (2/5).
Jhonny Allen, yang juga Koordinator Tim Khusus bentukan DPP PG itu, menegaskan keseriusannya mengincar Abdillah sabagai cagub. Abdillah dinilai berhasil saat menjadi wali kota Medan dan masih sangat populer.
“Saya pandang beliau bagus. Kota Medan relatif baik saat dipimpinnya,” ujar anggota DPR RI asal Sumut itu.
Alasan lain, kata Jhonny Allen, selama ini hubungan Demokrat dengan Abdillah juga cukup baik. “Beliau selalu sinergis dengan Partai Demokrat,” imbuh pentolan tim sukses Anas Urbaningrum saat Kongres Demokrat di Bandung, itu, tanpa menjelaskan makna kata ‘sinergis’.
Sudahkah keinginan ini disampaikan ke Abdillah? Jhonny mengaku belum dan itu dianggap tidak perlu. Dalihnya, dirinya sebagai koordinator Tim Khusus, hanya berupaya mencari tokoh-tokoh mumpuni yang layak memimpin Sumut ke depan.
Namun, dia tidak memungkiri kemungkinan ada ganjalan aspek hukum bila Abdillah dimajukan sebagai calon. Jika ada ganjalan aspek hukum itu, Demokrat tak akan memaksakan diri mengusung Abdillah. “Karena aspek hukum bukan wewenang kita,” katanya.
Yang dimaksud Jhonny adalah ketentuan di Undang-Undang Pemilu terbaru, yang mengatur mengenai mantan napi yang ingin maju sebagai calon, baik calon legislatif (caleg) maupun calon kepala derah. Di UU itu sama ketentuannya dengan bunyi putusan Mahkamah Konstitusi No 4/PUU-VII/2009, yang membolehkan mantan terpidana dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara atau lebih penjadi peserta pemilu, termasuk pemilukada.
Namun, dengan ketentuan harus memenuhi empat persyaratan. Pertama, tak berlaku untuk jabatan publik yang dipilih (elected officials). Kedua, berlaku terbatas jangka waktunya hanya selama lima tahun sejak terpidana selesai menjalani hukumannya. Ketiga, dikecualikan bagi mantan terpidana yang secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana. Keempat, bukan sebagai pelaku kejahatan yang berulang-ulang.
Terkait dengan munculnya nama Ketua DPW PAN Sumut, Syah Afandin atau yang akrab disapa Ondim, yang juga akan maju di pilgub Sumut, Jhonny Allen mengaku sudah lama mendengarnya. Karenanya, nama adik kandung Gubernur Sumut non aktif Syamsul Arifin itu, menurut Jhonny, juga sudah masuk dalam daftar 25 nama yang akan disurvei.
Sedang mengenai bakal ikut majunya Ketua Dewan Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Sumut, Anuar Shah alias Aweng, Jhonny Allen mengaku baru mendengarnya. “Wah, kalau Aweng baru dengar saya,” kata Jhonny.
Dia menilai, munculnya nama-nama baru di bursa pencalonan pilgub Sumut, merupakan hal yang baik. Hal ini, lanjutnya, menandakan panggung politik di Sumut sangat dinamis. Semakin banyak kandidat, kata Jhonny, maka akan semakin baik. “Karena rakyat Sumut punya banyak pilihan. Ini bagus, setidaknya dibanding Pilgub sebelumnya, yang tak banyak peminat,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Jhonny Allen membeber ada 25 nama yang masuk daftar akan disurvei. Ke-25 nama itu mayoritas sudah beredar di publik. Antara lain, HT Milwan, Gus Irawan, Chairuman Harahap, T Erry Nuradi (bupati Serdang Bedagai), Amri Tambunan (bupati Deliserdang), Sutan Batoegana, Hasbullah Hadi, Letjen (Purn TNI) AY Nasution (mantan Pangkostrad), Tritamtomo (mantan Pangdam I BB/anggota DPR F-PDIP), RE Nainggolan (mantan Sekdaprov Sumut), mantan bupati Madina, Bintatar Hutabarat (PLN), Parlindungan Purba (DPD), Rahmat Shah (DPD), Abdillah, dan sejumlah nama lagi. Terbaru, disebut Ondim juga masuk daftar.
Jhonny juga mengatakan, jika Abdillah tidak memungkinkan untuk dimajukan, maka diajak duduk sebagai Dewan Penasihat atau semacam konsultan bagi Partai Demokrat menghadapi Pilgub Sumut ini. (sam)