JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mantan Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas mengungkapkan keprihatinannya terkait kasus yang menjerat penyidik senior Novel Baswedan. Busyro mengaku justru mengenal Novel sebagai seorang polisi yang selama ini selalu bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.
Karena itu, ia prihatin karena Novel terus disangkutpautkan dalam kasus penganiayaan ketika menjabat Kasat Reskrim Polrestabes Bengkulu pada 2004 silam. Selama dua periode memimpin KPK, Busyro mengaku telah membuktikan kemampuan Novel dalam bekerja.
“Saya mengenali dia (Novel) sebagai sosok penyidik yang teliti, detil, komprehensif dalam bekerja dengan tim work yang bagus walaupun berganti-ganti anggota satgasnya,” kata Busyro saat dihubungi wartawan, Minggu (3/5).
Selain itu, Busyro mengaku juga mengenal Novel sebagai sosok yang disiplin, memiliki tanggung jawab yang tinggi, serta mempunyai loyalitas pada nilai dasar budaya organisasi. Novel, kata dia, juga sangat kritis. Bahkan, Busyro mengaku pernah dikritik Novel yang notabene adalah bawahannya.
“Dia bukan tipe pengekor, apalagi penjilat atasan. Bahkan kritis dalam kesantunan. Saya beberapa kali dikritiknya tetapi dengan santun dan memberikan solusi,” imbuhnya.
Dia berharap kasus yang menjerat Novel dapat diselesaikan secara adil dan Polri tidak bersikap sewenang-sewenang terhadap mantan anak buahnya itu.(flo/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mantan Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas mengungkapkan keprihatinannya terkait kasus yang menjerat penyidik senior Novel Baswedan. Busyro mengaku justru mengenal Novel sebagai seorang polisi yang selama ini selalu bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya.
Karena itu, ia prihatin karena Novel terus disangkutpautkan dalam kasus penganiayaan ketika menjabat Kasat Reskrim Polrestabes Bengkulu pada 2004 silam. Selama dua periode memimpin KPK, Busyro mengaku telah membuktikan kemampuan Novel dalam bekerja.
“Saya mengenali dia (Novel) sebagai sosok penyidik yang teliti, detil, komprehensif dalam bekerja dengan tim work yang bagus walaupun berganti-ganti anggota satgasnya,” kata Busyro saat dihubungi wartawan, Minggu (3/5).
Selain itu, Busyro mengaku juga mengenal Novel sebagai sosok yang disiplin, memiliki tanggung jawab yang tinggi, serta mempunyai loyalitas pada nilai dasar budaya organisasi. Novel, kata dia, juga sangat kritis. Bahkan, Busyro mengaku pernah dikritik Novel yang notabene adalah bawahannya.
“Dia bukan tipe pengekor, apalagi penjilat atasan. Bahkan kritis dalam kesantunan. Saya beberapa kali dikritiknya tetapi dengan santun dan memberikan solusi,” imbuhnya.
Dia berharap kasus yang menjerat Novel dapat diselesaikan secara adil dan Polri tidak bersikap sewenang-sewenang terhadap mantan anak buahnya itu.(flo/jpnn)