30.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Anak Yasonna Laoly Diduga Monopoli Bisnis Lapas

SUMUTPOS.CO – Anak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Yamitema Laoly menjadi sorotan karena disebut sebagai sosok anak menteri yang terlibat bisnis di dalam lapas.

Dugaan ini mencuat usai aktor Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri lewat potongan video yang telah diedit. Adapun dugaan yang menyeret Yamitema Laoly dan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia disampaikan oleh pengguna Twitter @PartaiSocmed.

Jeera Foundation sudah berdiri sejak 23 Juni 2016 lalu. Jeera Foundation tidak hanya produksi kopi, namun juga multimedia meliputi pelatihan fotografi, musik, kerajinan kulit seperti pembuatan tas yang dikolaborasi dengan tenun Indonesia, aksesoris tas, lukisan, gelang, dan desain baju yang nantinya dipasarkan ke masyarakat.

Akun @PartaiSocmed mengklaim, Jeera Foundation yang dikelola Yamitema Laoly memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar. Yasonna Laoly sendiri merupakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia alias Menkumham yang menjabat sejak tahun 204 dan menjabat hingga saat ini.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly membantah adanya isu terhadap anaknya, Yamitema Laoly yang disebut-sebut melakukan monopoli bisnis di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

“Ah bohong besar itu. Tidak ada, nanti ada keterangan dari kalapasnya,” kata Yasonna dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/5).

Isu tersebut berhembus kencang setelah aktor Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri dalam wawancaranya di YouTube Uya Kuya. Menurut Yasonna, tudingan terhadap anaknya tersebut muncul karena masalah politik.”Tidak ada. Yayasan aja. Dia ga ikut di dalam. Biasalah politik,” sambung Yasonna.

Yasonna menjelaskan, Jeera Foundation merupakan yayasan yang memberikan pelatihan kepada narapidana. Dia turut membantah bahwa anaknya terlibat aktivitas bisnis yayasan tersebut di Lapas, terlebih sebagai pemimpin yayasan.

Dia justru mengatakan, Tio pernah diminta menjadi pelatih warga binaan. Namun, aktor tersebut diberhentikan oleh Jeera akibat melakukan pelanggaran berat hingga masuk ke straft cell.

“Itu kan Tio pernah dua kali di sana. Dia juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Jadi Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, (kerajinan) kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu. Tio pernah diminta (jadi) pelatih,” jelas Yasonna.

Sekadar diketahui, Yamitema Laoly pernah terseret kasus dugaan suap Wali Kota Medan nonaktif Dzulmi Eldin pada 2019 lalu. Ia sempat menjadi saksi dalam pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat itu ia dicecar mengenai proyek-proyek Dinas PUPR Medan yang diduga dikerjakan oleh perusahaan miliknya yaitu PT Kami Jaya Sentosa. Namun ia lepas dari jerat kasus dugaan korupsi tersebut dan tidak menjadi salah satu tersangka. (jpc/bbs/ila)

SUMUTPOS.CO – Anak Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Yamitema Laoly menjadi sorotan karena disebut sebagai sosok anak menteri yang terlibat bisnis di dalam lapas.

Dugaan ini mencuat usai aktor Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri lewat potongan video yang telah diedit. Adapun dugaan yang menyeret Yamitema Laoly dan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia disampaikan oleh pengguna Twitter @PartaiSocmed.

Jeera Foundation sudah berdiri sejak 23 Juni 2016 lalu. Jeera Foundation tidak hanya produksi kopi, namun juga multimedia meliputi pelatihan fotografi, musik, kerajinan kulit seperti pembuatan tas yang dikolaborasi dengan tenun Indonesia, aksesoris tas, lukisan, gelang, dan desain baju yang nantinya dipasarkan ke masyarakat.

Akun @PartaiSocmed mengklaim, Jeera Foundation yang dikelola Yamitema Laoly memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar. Yasonna Laoly sendiri merupakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia alias Menkumham yang menjabat sejak tahun 204 dan menjabat hingga saat ini.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly membantah adanya isu terhadap anaknya, Yamitema Laoly yang disebut-sebut melakukan monopoli bisnis di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

“Ah bohong besar itu. Tidak ada, nanti ada keterangan dari kalapasnya,” kata Yasonna dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/5).

Isu tersebut berhembus kencang setelah aktor Tio Pakusadewo menyebut adanya bisnis dan monopoli di dalam penjara yang melibatkan anak menteri dalam wawancaranya di YouTube Uya Kuya. Menurut Yasonna, tudingan terhadap anaknya tersebut muncul karena masalah politik.”Tidak ada. Yayasan aja. Dia ga ikut di dalam. Biasalah politik,” sambung Yasonna.

Yasonna menjelaskan, Jeera Foundation merupakan yayasan yang memberikan pelatihan kepada narapidana. Dia turut membantah bahwa anaknya terlibat aktivitas bisnis yayasan tersebut di Lapas, terlebih sebagai pemimpin yayasan.

Dia justru mengatakan, Tio pernah diminta menjadi pelatih warga binaan. Namun, aktor tersebut diberhentikan oleh Jeera akibat melakukan pelanggaran berat hingga masuk ke straft cell.

“Itu kan Tio pernah dua kali di sana. Dia juga pernah dipakai Jeera menjadi pelatih. Jadi Jeera itu yayasan yang membina napi, barista, (kerajinan) kulit, mereka memang ada kerja sama dengan koperasi di tempat dia itu. Tio pernah diminta (jadi) pelatih,” jelas Yasonna.

Sekadar diketahui, Yamitema Laoly pernah terseret kasus dugaan suap Wali Kota Medan nonaktif Dzulmi Eldin pada 2019 lalu. Ia sempat menjadi saksi dalam pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat itu ia dicecar mengenai proyek-proyek Dinas PUPR Medan yang diduga dikerjakan oleh perusahaan miliknya yaitu PT Kami Jaya Sentosa. Namun ia lepas dari jerat kasus dugaan korupsi tersebut dan tidak menjadi salah satu tersangka. (jpc/bbs/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/