30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sumut Pos Masuk Nominasi Kategori Feature

Malam Anugerah Rida Award oleh CEO Riau Pos Grup, Rida K Liamsi, beberapa waktu lalu.
Malam Anugerah Rida Award oleh CEO Riau Pos Grup, Rida K Liamsi, beberapa waktu lalu.

PEKANBARU, SUMUTPOS,CO – Setelah melalui beberapa tahapan seleksi, akhirnya melalui sidang yang berlangsung alot di Pekanbaru, Senin (1/9), dewan juri menetapkan para nominator peraih Rida Award 2014 untuk lima kategori.

Terpilih 28 nominator yang bakal bertarung di seleksi akhir Rida Award kali ini, masing-masing lima nominator untuk kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis Indepth Investigasi dan kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis feature. Sedangkan untuk kategori Karya Foto Jurnalistik, kategori Perwajahan Koran Umum, serta kategori Perwajahan Koran Metro, masing-masing diisi enam nominator.

Memang, untuk kategori karya tulis jurnalistik, even tahunan yang merupakan ajang kompetisi bergengsi antar-wartawan dalam lingkungan Riau Pos Grup tersebut, ini kali ketiga kembali membaginya untuk dua jenis, feature dan indepth investigasi.

Lima tulisan yang masuk nominasi untuk kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis Indepth Investigasi masing-masing adalah Menelusuri Jejak Penyiksa dan Pembuang Adit: ‘’Disayat-sayat Ibu Tiri, Dicampakkan di Rimbunan Sawit’’ karya Kunni Masrohanti (Riau Pos), Teror Lanun Selat Melaka: ‘’Penguasa Selat dengan Sebilah Satang’’ tulisan R Yusuf Hidayat (Majalah Batampos.co.id), ‘’Riwayat Sepuluh Negeri yang Tenggelam’’ yang ditulis Fajar Rillah Vesky (Padang Ekspres), Trek Balap Liar, Saksi Bisu Seks Bebas Pelajar: ‘’Short Time Cukup Bayar Rp50 Ribu’’ karya Yusfreyendi (Tanjungpinang Pos), serta tulisan berjudul Menyusuri Jejak Perambah dan Karhutla di Cagar Biosfer GSK-BB: ‘’Tuan BM dan BK 88 yang Ditakuti’’ karya Muhammad Hapiz (Riau Pos).

Sedangkan untuk kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis Feature, yang masuk nominasi adalah tulisan berjudul ‘’Elida, Ibu yang Anaknya Divonis Empat Tahun Atas Kasus Cabul’’ karya Oryza Pasaribu ( Metro Tabagsel), Keluarga Jonilas, Potret Buram Kemiskinan: ‘’Hidup di Antara Tumpukan Sampah dan Semak Belukar’’ tulisan Henny Elyati (Riau Pos), tulisan berjudul Suka Duka Perawat Rina Muliyati Bertugas di Tengah Hutan Rimba Listen: “Jalan Kaki 60 km Menembus Hutan untuk Beli Obat”   karya Bambang Yudi (Rakyat Aceh), lalu tulisan Juli Ramadhani Rambe, (Sumut Pos) berjudul Sutanta Aditya, Fotografer yang Nyaris Jadi Korban Awan Panas: ‘’Kalau Saja Pemerintah Lebih Perhatian.’’ Nominator lainnya adalah Kisah Nelayan Buta Asal Pulau Duyung: ‘’Melaut di Gelap, Mengais Rezeki dalam Pekat’’ karya Abdul Rasyid Daulay (Tanjungpinang Pos).

Untuk kategori Karya Foto Jurnalistik, tim juri menetapkan enam nominator, yakni foto berjudul Bocah-bocah Pemberani hasil bidikan Agusmanto (Posmetro Padang), Dekapan Seorang Ibu hasil jepretan Aminoer Rasyid (Sumut Pos), kemudian foto bertajuk Evakuasi Supir karya Defizal (Riau Pos), foto jepretan Widiarso (Pekanbaru Pos) berjudul Histeris, serta Lava yang dijepret Andri Ginting (Sumut Pos) dan foto berjudul Lumpuh hasil bidikan Cecep Mulyana (Batam Pos).

Sementara enam nominasi untuk kategori Perwajahan Koran Umum, media yang terpilih masing-masing Batam Pos edisi 1 Januari 2014 dengan judul berita utama ‘’FSC Jadi Ikon Wisata,’’ lalu Dumai Pos terbitan 15 November dengan berita utama: ‘’Mak… Habis Rumah Kita. ’’ Nominator lainnya adalah Sumut Pos terbitan 11 Mei 2014 dengan berita utama ‘’Menggugat Durian Medan, ’’ kemudian Riau Pos edisi 15 Maret 2014 dengan berita utama ‘’SBY Pimpin Kendali Operasi.’’ Selanjutnya Meranti Ekspres dengan berita utama ‘’Sinabung Meletus 8 Kali’’ yang terbit pada 25 November 2013, serta harian Padang Ekspres edisi 1 Februari 2014 yang mengusung judul berita utama ‘’7 Penumpang Tewas Terpanggang.’’

Sedangkan untuk kategori Perwajahan Koran Metro, enam nominatornya adalah Posmetro Padang dengan berita utama ‘’Diteriaki Rampok, 4 Polisi Dihajar Massa’’ terbitan 19 Februari 2014. Lalu Bengkalis Ekspres dengan berita utama ‘’Ditodong, Tengkuk Dipukul, Rp80 Juta Lesap, edisi 13 Maret 2014. Juga Pekanbaru MX edisi 13 Desember 2014 dengan judul headline ‘‘Hancurkanlah Rumah Kami.’’ Berikutnya adalah Metro Siantar yang berita utamanya ‘’Harga Mati, Turunkan Presdir PT Bridgestone’’ yang terbit pada 22 Oktober 2013, lalu Posmetro (Batam) dengan berita utama ‘’Mati Dibantai Bandit’’ terbitan 10 Mei 2014, serta Posmetro Medan edisi 27 Mei 2014 dengan judul berita utama   ‘’Truk Tentara Renggut 3 Nyawa.’’

 

>>>Seleksi Ketat-Berjenjang

Pada even Rida Award 2014 kali ini, panitia menyeleksi sebanyak 215 karya yang masuk, terdiri 90 seri tulisan dari 45 karya tulis jurnalistik, 45 karya foto jurnalistik, serta 80 perwajahan koran dari empat divre Riau Pos Grup, yakni Divre Pekanbaru, Divre Padang, Divre Batam, dan Divre Medan. Semua hasil karya jurnalistik dan perwajahan koran tersebut adalah karya yang dimuat atau terbit pada media di lingkungan Riau Pos Grup, dalam kurun waktu setahun sejak Juni 2013.

Semua karya jurnalistik ini sebelumnya melewati saringan secara berjenjang, dimulai dari seleksi yang dilakukan oleh pemimpin redaksi masing-masing media. Dewan juri sendiri, juga melakukan seleksi bertahap, mulai dari penetapan karya pilihan, kemudian disaring lagi menjadi 20 karya terpilih hingga mendapatkan para nominator. ‘’Tim juri akan rapat lagi menjelang pengumuman pemenang pada malam puncak penyerahan hadiah nantinya. Soal kapan dan dimana prosesi penyerahannya, nanti akan diberitahukan,’’ kata Rida K Liamsi, Ketua Dewan Juri, usai rapat di Pekanbaru, Senin (1/9) petang.

Selain Rida K Liamsi yang juga Chairman Riau Pos Group ini, tim juri lainnya adalah Armawi KH (seniman/perupa yang kenyang pengalaman di bidang foto dan perwajahan koran di RPG) serta dua wartawan senior yang pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi pada beberapa media di Riau Pos Group yakni Kazzaini Ks dan Amzar.

Dalam seleksi kali ini, tim juri memberi catatan pada karya tulis jurnalistik, yang menginginkan adanya kemampuan lebih dari semua jurnalis Riau Pos Group untuk menggali lebih dalam serta tajam, terus menggali hal-hal baru dengan tidak terjebak ke isu-isu lama. ‘’Selain memang aspek kesungguhan wartawan baik dalam peliputan maupun penulisan, tetap menjadi pertimbangan,’’ kata Rida. Termasuk dalam hal foto jurnalistik, dari beberapa karya yang disertakan, sebagian sudah memperlihatkan adanya kesungguhan mencari momen dalam kesempatan yang sulit tapi hasilnya cukup berkualitas.(rpg)

Malam Anugerah Rida Award oleh CEO Riau Pos Grup, Rida K Liamsi, beberapa waktu lalu.
Malam Anugerah Rida Award oleh CEO Riau Pos Grup, Rida K Liamsi, beberapa waktu lalu.

PEKANBARU, SUMUTPOS,CO – Setelah melalui beberapa tahapan seleksi, akhirnya melalui sidang yang berlangsung alot di Pekanbaru, Senin (1/9), dewan juri menetapkan para nominator peraih Rida Award 2014 untuk lima kategori.

Terpilih 28 nominator yang bakal bertarung di seleksi akhir Rida Award kali ini, masing-masing lima nominator untuk kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis Indepth Investigasi dan kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis feature. Sedangkan untuk kategori Karya Foto Jurnalistik, kategori Perwajahan Koran Umum, serta kategori Perwajahan Koran Metro, masing-masing diisi enam nominator.

Memang, untuk kategori karya tulis jurnalistik, even tahunan yang merupakan ajang kompetisi bergengsi antar-wartawan dalam lingkungan Riau Pos Grup tersebut, ini kali ketiga kembali membaginya untuk dua jenis, feature dan indepth investigasi.

Lima tulisan yang masuk nominasi untuk kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis Indepth Investigasi masing-masing adalah Menelusuri Jejak Penyiksa dan Pembuang Adit: ‘’Disayat-sayat Ibu Tiri, Dicampakkan di Rimbunan Sawit’’ karya Kunni Masrohanti (Riau Pos), Teror Lanun Selat Melaka: ‘’Penguasa Selat dengan Sebilah Satang’’ tulisan R Yusuf Hidayat (Majalah Batampos.co.id), ‘’Riwayat Sepuluh Negeri yang Tenggelam’’ yang ditulis Fajar Rillah Vesky (Padang Ekspres), Trek Balap Liar, Saksi Bisu Seks Bebas Pelajar: ‘’Short Time Cukup Bayar Rp50 Ribu’’ karya Yusfreyendi (Tanjungpinang Pos), serta tulisan berjudul Menyusuri Jejak Perambah dan Karhutla di Cagar Biosfer GSK-BB: ‘’Tuan BM dan BK 88 yang Ditakuti’’ karya Muhammad Hapiz (Riau Pos).

Sedangkan untuk kategori Karya Tulis Jurnalistik jenis Feature, yang masuk nominasi adalah tulisan berjudul ‘’Elida, Ibu yang Anaknya Divonis Empat Tahun Atas Kasus Cabul’’ karya Oryza Pasaribu ( Metro Tabagsel), Keluarga Jonilas, Potret Buram Kemiskinan: ‘’Hidup di Antara Tumpukan Sampah dan Semak Belukar’’ tulisan Henny Elyati (Riau Pos), tulisan berjudul Suka Duka Perawat Rina Muliyati Bertugas di Tengah Hutan Rimba Listen: “Jalan Kaki 60 km Menembus Hutan untuk Beli Obat”   karya Bambang Yudi (Rakyat Aceh), lalu tulisan Juli Ramadhani Rambe, (Sumut Pos) berjudul Sutanta Aditya, Fotografer yang Nyaris Jadi Korban Awan Panas: ‘’Kalau Saja Pemerintah Lebih Perhatian.’’ Nominator lainnya adalah Kisah Nelayan Buta Asal Pulau Duyung: ‘’Melaut di Gelap, Mengais Rezeki dalam Pekat’’ karya Abdul Rasyid Daulay (Tanjungpinang Pos).

Untuk kategori Karya Foto Jurnalistik, tim juri menetapkan enam nominator, yakni foto berjudul Bocah-bocah Pemberani hasil bidikan Agusmanto (Posmetro Padang), Dekapan Seorang Ibu hasil jepretan Aminoer Rasyid (Sumut Pos), kemudian foto bertajuk Evakuasi Supir karya Defizal (Riau Pos), foto jepretan Widiarso (Pekanbaru Pos) berjudul Histeris, serta Lava yang dijepret Andri Ginting (Sumut Pos) dan foto berjudul Lumpuh hasil bidikan Cecep Mulyana (Batam Pos).

Sementara enam nominasi untuk kategori Perwajahan Koran Umum, media yang terpilih masing-masing Batam Pos edisi 1 Januari 2014 dengan judul berita utama ‘’FSC Jadi Ikon Wisata,’’ lalu Dumai Pos terbitan 15 November dengan berita utama: ‘’Mak… Habis Rumah Kita. ’’ Nominator lainnya adalah Sumut Pos terbitan 11 Mei 2014 dengan berita utama ‘’Menggugat Durian Medan, ’’ kemudian Riau Pos edisi 15 Maret 2014 dengan berita utama ‘’SBY Pimpin Kendali Operasi.’’ Selanjutnya Meranti Ekspres dengan berita utama ‘’Sinabung Meletus 8 Kali’’ yang terbit pada 25 November 2013, serta harian Padang Ekspres edisi 1 Februari 2014 yang mengusung judul berita utama ‘’7 Penumpang Tewas Terpanggang.’’

Sedangkan untuk kategori Perwajahan Koran Metro, enam nominatornya adalah Posmetro Padang dengan berita utama ‘’Diteriaki Rampok, 4 Polisi Dihajar Massa’’ terbitan 19 Februari 2014. Lalu Bengkalis Ekspres dengan berita utama ‘’Ditodong, Tengkuk Dipukul, Rp80 Juta Lesap, edisi 13 Maret 2014. Juga Pekanbaru MX edisi 13 Desember 2014 dengan judul headline ‘‘Hancurkanlah Rumah Kami.’’ Berikutnya adalah Metro Siantar yang berita utamanya ‘’Harga Mati, Turunkan Presdir PT Bridgestone’’ yang terbit pada 22 Oktober 2013, lalu Posmetro (Batam) dengan berita utama ‘’Mati Dibantai Bandit’’ terbitan 10 Mei 2014, serta Posmetro Medan edisi 27 Mei 2014 dengan judul berita utama   ‘’Truk Tentara Renggut 3 Nyawa.’’

 

>>>Seleksi Ketat-Berjenjang

Pada even Rida Award 2014 kali ini, panitia menyeleksi sebanyak 215 karya yang masuk, terdiri 90 seri tulisan dari 45 karya tulis jurnalistik, 45 karya foto jurnalistik, serta 80 perwajahan koran dari empat divre Riau Pos Grup, yakni Divre Pekanbaru, Divre Padang, Divre Batam, dan Divre Medan. Semua hasil karya jurnalistik dan perwajahan koran tersebut adalah karya yang dimuat atau terbit pada media di lingkungan Riau Pos Grup, dalam kurun waktu setahun sejak Juni 2013.

Semua karya jurnalistik ini sebelumnya melewati saringan secara berjenjang, dimulai dari seleksi yang dilakukan oleh pemimpin redaksi masing-masing media. Dewan juri sendiri, juga melakukan seleksi bertahap, mulai dari penetapan karya pilihan, kemudian disaring lagi menjadi 20 karya terpilih hingga mendapatkan para nominator. ‘’Tim juri akan rapat lagi menjelang pengumuman pemenang pada malam puncak penyerahan hadiah nantinya. Soal kapan dan dimana prosesi penyerahannya, nanti akan diberitahukan,’’ kata Rida K Liamsi, Ketua Dewan Juri, usai rapat di Pekanbaru, Senin (1/9) petang.

Selain Rida K Liamsi yang juga Chairman Riau Pos Group ini, tim juri lainnya adalah Armawi KH (seniman/perupa yang kenyang pengalaman di bidang foto dan perwajahan koran di RPG) serta dua wartawan senior yang pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi pada beberapa media di Riau Pos Group yakni Kazzaini Ks dan Amzar.

Dalam seleksi kali ini, tim juri memberi catatan pada karya tulis jurnalistik, yang menginginkan adanya kemampuan lebih dari semua jurnalis Riau Pos Group untuk menggali lebih dalam serta tajam, terus menggali hal-hal baru dengan tidak terjebak ke isu-isu lama. ‘’Selain memang aspek kesungguhan wartawan baik dalam peliputan maupun penulisan, tetap menjadi pertimbangan,’’ kata Rida. Termasuk dalam hal foto jurnalistik, dari beberapa karya yang disertakan, sebagian sudah memperlihatkan adanya kesungguhan mencari momen dalam kesempatan yang sulit tapi hasilnya cukup berkualitas.(rpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/