JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kapolri Jenderal Sutarman menyebut ada seorang wanita yang mempengaruhi AKBP Idha Endri Prastiono hingga terjerumus urusan narkoba. Ada kabar, wanita itu tak lain orang dekat AKBP Indha.
Siapa dia Pak Sutarman? “Nanti, nanti ya dek. Saya ada janji,” kata Sutarman sambil berjalan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9). Sutarman ditanya apakah benar wanita itu adalah orang dekat AKBP Indha.
Sebelumnya, Sutarman juga ditanya soal kemungkinan menyelidiki harta kekayaan AKBP Idha, apakah ada kaitannya dengan urusan narkoba. Tak hanya itu, kekayaannya juga disorot karena sang istri, Titi Yustinawati, melaporkan kehilangan perhiasan sebesar Rp 19 miliar. Belakangan, nilainya diralat hanya Rp 181 juta.
“Kenapa dinilainya Rp 180 juta karena kehilangan itu ditemukan setelah dicek nilainya segitu. Itu kan kehilangan barang yang dibawa dalam bagasi. Setelah dicek, nilainya segitu. Tapi, kalau memang ada masalah-masalah lain nanti, tentu Polri akan melakukan ketentuan-ketentuan sesuai peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Titi, istri AKBP Idha, memang berlatar belakang pengusaha. Berdasarkan catatan yang disampaikan oleh Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulityanto, wanita berusia 50 tahun itu menjabat sebagai dirut PT Berlian Kapuas Khatulistiwa, perusahaan yang bergerak dalam bidang trading. Lalu dia juga sebagai dirut PT Fitria Maharani Trading, dan dirut CV Fitria.
Siapa sebenarnya wanita misterius yang mempengaruhi AKBP Idha? Mantan Direktur Tindak Pidana Narkoba yang saat ini menjabat Kapolda Kepulauan Riau (Kepri), menutup rapat siapa perempuan yang dimaksud Jenderal Sutarman. Dia beralasan sudah bukan wewenang dirinya lagi untuk bicara soal pidana narkotika.
“Kalaupun saya tahu saya tidak akan beritahu, karena itu bukan otoritas saya lagi,” kata Arman di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (2/9). Begitu pula dengan Direktur Tindak Pidana Narkotika yang baru Brigjen Anjan Pramuka Putra, menolak menjawab pertanyaan wartawan mengenai siapa sosok misterius yang disebut Kapolri kemarin.
Penolakan Anjan karena dia merasa bukan kewenangan dia untuk bicara hal tersebut, mengingat dirinya masih menjabat sebagai Kepala Biro Pengawas Penyidikan (Karo Wasidik). Wakil Direktur Tindak Pidana Narkotika Kombes Nugroho Adji juga menolak menjelaskan siapa sosok A yang dimaksud.
“Saya tahu, tapi silakan ke Pak Anjan (Dir Tipid Narkotika),” elak Nugroho. Informasi yang didapatkan, perempuan yang mempengaruhi AKBP Idha ini adalah orang dekat perwira menengah itu. Sang perempuan digadang-gadang pernah memiliki hubungan dengan bandar kakap narkotika.
Sang bandar juga dikenal piawai memasok narkotika dari lapas ke lapas. Maklum saja, hampir seluruh lapas di Jakarta dan Bandung pernah ditempatinya. Termasuk Nusa Kambangan. Perempuan ini juga diketahui pernah memiliki hubungan dengan perwira menengah kepolisian yang bertugas di lembaga antinarkotika.
Namun, karena hubungan tersebut, terlebih perempuan itu pernah berhubungan dengan bandar besar, sang perwira diberi sanksi tegas pimpinan. Sementara bandar besar tersebut saat ini berada di otoritas kepolisian China, setelah sekian lama lolos dari sergapan petugas kepolisian internasional. (ind/bbs/deo)