32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Virus Corona Disebut Sudah Menjangkiti Indonesia, WHO pun Terkena Hoaks

PENDATAAN: Penumpang yang tiba dari Tiongkok melakukan pendataan paspor saat tiba di KNIA, Senin (3/2). batara/SUMUT POS
PENDATAAN: Penumpang yang tiba dari Tiongkok melakukan pendataan paspor saat tiba di KNIA, Senin (3/2).
Batara/SUMUT POS

SUMUTPOS.CO – Semenjak wabah virus corona atau novel coronavirus menyerang Kota Wuhan, Tiongkok, banyak informasi yang menyebar dari media sosial (medsos).

Masyarakat ramai-ramai menyebarkan maupun menerima informasi atau video tentang virus yang menggemparkan negara di belahan dunia. Bahkan, badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) pun termakan hoaks.

Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mengatakan, terkait Virus Corona ini banyak masyarakat yang termakan hoaks. Termasuk hoaks bahwa ada warga negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus tersebut. “Ini bukan kita saja diserang hoaks, dari WHO baru saja mengkonfirmasi ke saya, apa benar Corona sudah menghinggapi Indonesia dan sudah banyak orang meninggal,” ujar Terawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/1).

Terawan pun menjelaskan, belum ada WNI yang terkena virus yang berasal dari kelelawar tersebut. Sehingga ia menjelaskan informasi yang didapat WHO adalah hoaks. “Saya sudah jawab langsung bahwa itu hoaks, dan mereka (WHO) berterima kasih sekali,” katanya.

Terawan menambahkan, WHO juga akan meminta update dari Indonesia mengenai Virus Corona tersebut. Hal itu dilakukan supaya WHO tidak kembali terkena hoaks oleh orang tidak bertanggung jawab. “Mereka meminta kalau ada sesuatu disampaikan,” ungkapnya.

Menyikapi banyaknya hoaks di media sosial, Kasubbid Penmas Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengingatkan, masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial. Terutama, dalam menyebar informasi atau video tentang virus corona. “Kalau memang tidak ada sumber yang jelas, jangan sembarangan menyebar video atau informasi,” kata MP Nainggolan, Senin (3/2).

Kata dia, penyebaran informasi tentang virus corona tanpa ada sumber yang jelas dapat merugikan orang banyak. “Dampaknya orang jadi ketakutan, jadi orang takut untuk melakukan hal-hal yang bersinggungan dengan informasi yang disebar,” ucapnya.

Selain itu, sambung MP Nainggolan, masyarakat juga jangan terlalu cepat menerima informasi dari media sosial tentang berita Virus Corona. Apabila menerima informasi yang ada kaitannya dengan hal tersebut, lebih baik mengkonfirmasi dengan pihak yang berkaitan. “Seperti menanyakan kepada dokter, dinas kesehatan dan sebagainya,” sebut dia.

MP Nainggolan menambahkan, bagi masyarakat yang menyebar informasi hoaks terkait dengan virus corona bisa dikenakan sanksi pidana. “Jika ada yang melaporkan pasti akan kita tindak,” tegas dia.

Tak Bisa Menular Lewat Mata dan Barang Impor

Informasi hoaks lain tentang virus corona yang berkembang dimasyarakat menyebutkan, virus ini bisa menular dari mata dan barang-barang impor dari Tiongkok. Menanggapi hal ini, Koordinator Tim Penanganan Virus Corona Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, dr Ade Rahmaini MKed (Paru) SpP mengatakan, virus corona tidak dapat menular melalui mata.

Sejauh ini, kata dr Ade, penularan virus corona lewat inhalasi atau terhirup, dari percikan (droplet). Kemudian, masuk ke saluran napas lewat mukosa membran, lalu sampai ke saluran napas bawah (bronkitis), lebih berat lagi sampai ke jaringan paru (pneumonia). “Kalau sampai pneumonia bisa fatal, akan ada gangguan pertukaran oksigen sampai gagal napas dan mempengaruhi organ lain,” katanya kepada wartawan, Senin (3/2).

Dijelaskan dr Ade, virus itu hidup pada organisme yang hidup, dan virus tidak hidup kalau sama barang mati. “Virus itu hidup pada organisme yang hidup, jadi tidak akan menular dari barang impor,” paparnya.

Ia menuturkan, hingga saat ini belum ditemui pasien yang terjangkit virus corona di Sumut. “Yang pasti belum ada dijumpai pasien virus corona di Sumut,” ungkapnya.

Namun demikian, dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada. “Antisipasi kita sebagai masyarakat, kita harus tetap jaga kesehatan, menjaga agar tubuh kita tetap bugar. Mencuci tangan dengan sabun jika habis dari publik. Jikalau kita ada batuk, maka etika batuk diterapkan, harus ditutup dengan tangan atau lengan baju dan tidak buang ludah sembarangan,” tegasnya.

Mulai Besok, Imigrasi Tolak Kedatangan dari Tiongkok

Kantor Imigrasi Klas 1 Khusus TPI Medan, menjawab tudingan Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar yang menyebut penjagaan Bandara Kualanamu kurang ketat. Hal itu, terkait inpeksi mendadak (sidak) terhadap pengawasan kedatangan orang asing, khususnya WN Cina di Sumut.

Kabid Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian TPI Medan, M Akbar Adi Nugroho mengatakan, bahwa proses pemeriksaan kesehatan merupakan kewenangan Balai Kesehatan Kemenkes Pusat. “Coba tanyakan ke balai kesehatan, jangan tanyakan ke imigrasi karna itu sudah ada SOP dan protapnya. Kalau ada SOP dari kesehatan, kita tidak ada masalah mengenai izin tinggal,” ucapnya kepada Sumut Pos, Senin (3/2).

Menurutnya, Imigrasi TPI Bandara Kualanamu hanya menjalankan rekomendasi dari balai kesehatan, mengenai masuknya WN asal Tiongkok. “Pemeriksaan itu dari Kemenkes, bukan dari kita. Kalau kita cuma mengarahkan aja. Kalau Kemenkes sudah oke dan tidak ada permasalahan, izin tinggalnya kita berikan tanda masuk,” terang Akbar.

Kendati demikian, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona tersebut, pihak imigrasi pada tanggal 5 Februari 2020, akan menolak kedatangan dari Tiongkok. “Kemungkinan untuk yang dari daratan Tiongkok itu ditolak. Tapi nggak ada penerbangannya dari Kualanamu. Direct fligt itu dari Kuala Lumpur (Malaysia) kita semua, nggak ada dari daratan Tiongkok,” katanya.

Hal itu, kata Akbar, mengacu pada keputusan Menlu RI terhadap kedatangan orang asing asal Tiongkok. “Belum tau sampai kapan, kita juga lagi nunggu surat ini. Tanggal 5 baru belakunya penundaan. Tapi penerbangan langsung ke daratan ngggak ada, semua melalui Kuala Lumpur. Baik itu berangkat maupun yang datang,” jelasnya lagi.

“Kalau sudah kebijakan pusat diresmikan, palaksanaanya kita tunda. Terutama untuk yang dari Tiongkok daratan,” sambungnya.

Dia kembali menegaskan, pihaknya tetap menjalankan instruksi pusat dalam melakukan pengawasan terhadap orang asing khusus yang datang melalui negara Tiongkok. “Pokoknya apapun kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat kita laksanakan. Tapi intinya dari Kualanamu nggak ada penerbangan langsung, semuanya via Kuala Lumpur,” pungkasnya. (jpg/ris/man/btr)

PENDATAAN: Penumpang yang tiba dari Tiongkok melakukan pendataan paspor saat tiba di KNIA, Senin (3/2). batara/SUMUT POS
PENDATAAN: Penumpang yang tiba dari Tiongkok melakukan pendataan paspor saat tiba di KNIA, Senin (3/2).
Batara/SUMUT POS

SUMUTPOS.CO – Semenjak wabah virus corona atau novel coronavirus menyerang Kota Wuhan, Tiongkok, banyak informasi yang menyebar dari media sosial (medsos).

Masyarakat ramai-ramai menyebarkan maupun menerima informasi atau video tentang virus yang menggemparkan negara di belahan dunia. Bahkan, badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) pun termakan hoaks.

Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mengatakan, terkait Virus Corona ini banyak masyarakat yang termakan hoaks. Termasuk hoaks bahwa ada warga negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus tersebut. “Ini bukan kita saja diserang hoaks, dari WHO baru saja mengkonfirmasi ke saya, apa benar Corona sudah menghinggapi Indonesia dan sudah banyak orang meninggal,” ujar Terawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/1).

Terawan pun menjelaskan, belum ada WNI yang terkena virus yang berasal dari kelelawar tersebut. Sehingga ia menjelaskan informasi yang didapat WHO adalah hoaks. “Saya sudah jawab langsung bahwa itu hoaks, dan mereka (WHO) berterima kasih sekali,” katanya.

Terawan menambahkan, WHO juga akan meminta update dari Indonesia mengenai Virus Corona tersebut. Hal itu dilakukan supaya WHO tidak kembali terkena hoaks oleh orang tidak bertanggung jawab. “Mereka meminta kalau ada sesuatu disampaikan,” ungkapnya.

Menyikapi banyaknya hoaks di media sosial, Kasubbid Penmas Humas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengingatkan, masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial. Terutama, dalam menyebar informasi atau video tentang virus corona. “Kalau memang tidak ada sumber yang jelas, jangan sembarangan menyebar video atau informasi,” kata MP Nainggolan, Senin (3/2).

Kata dia, penyebaran informasi tentang virus corona tanpa ada sumber yang jelas dapat merugikan orang banyak. “Dampaknya orang jadi ketakutan, jadi orang takut untuk melakukan hal-hal yang bersinggungan dengan informasi yang disebar,” ucapnya.

Selain itu, sambung MP Nainggolan, masyarakat juga jangan terlalu cepat menerima informasi dari media sosial tentang berita Virus Corona. Apabila menerima informasi yang ada kaitannya dengan hal tersebut, lebih baik mengkonfirmasi dengan pihak yang berkaitan. “Seperti menanyakan kepada dokter, dinas kesehatan dan sebagainya,” sebut dia.

MP Nainggolan menambahkan, bagi masyarakat yang menyebar informasi hoaks terkait dengan virus corona bisa dikenakan sanksi pidana. “Jika ada yang melaporkan pasti akan kita tindak,” tegas dia.

Tak Bisa Menular Lewat Mata dan Barang Impor

Informasi hoaks lain tentang virus corona yang berkembang dimasyarakat menyebutkan, virus ini bisa menular dari mata dan barang-barang impor dari Tiongkok. Menanggapi hal ini, Koordinator Tim Penanganan Virus Corona Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, dr Ade Rahmaini MKed (Paru) SpP mengatakan, virus corona tidak dapat menular melalui mata.

Sejauh ini, kata dr Ade, penularan virus corona lewat inhalasi atau terhirup, dari percikan (droplet). Kemudian, masuk ke saluran napas lewat mukosa membran, lalu sampai ke saluran napas bawah (bronkitis), lebih berat lagi sampai ke jaringan paru (pneumonia). “Kalau sampai pneumonia bisa fatal, akan ada gangguan pertukaran oksigen sampai gagal napas dan mempengaruhi organ lain,” katanya kepada wartawan, Senin (3/2).

Dijelaskan dr Ade, virus itu hidup pada organisme yang hidup, dan virus tidak hidup kalau sama barang mati. “Virus itu hidup pada organisme yang hidup, jadi tidak akan menular dari barang impor,” paparnya.

Ia menuturkan, hingga saat ini belum ditemui pasien yang terjangkit virus corona di Sumut. “Yang pasti belum ada dijumpai pasien virus corona di Sumut,” ungkapnya.

Namun demikian, dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada. “Antisipasi kita sebagai masyarakat, kita harus tetap jaga kesehatan, menjaga agar tubuh kita tetap bugar. Mencuci tangan dengan sabun jika habis dari publik. Jikalau kita ada batuk, maka etika batuk diterapkan, harus ditutup dengan tangan atau lengan baju dan tidak buang ludah sembarangan,” tegasnya.

Mulai Besok, Imigrasi Tolak Kedatangan dari Tiongkok

Kantor Imigrasi Klas 1 Khusus TPI Medan, menjawab tudingan Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar yang menyebut penjagaan Bandara Kualanamu kurang ketat. Hal itu, terkait inpeksi mendadak (sidak) terhadap pengawasan kedatangan orang asing, khususnya WN Cina di Sumut.

Kabid Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian TPI Medan, M Akbar Adi Nugroho mengatakan, bahwa proses pemeriksaan kesehatan merupakan kewenangan Balai Kesehatan Kemenkes Pusat. “Coba tanyakan ke balai kesehatan, jangan tanyakan ke imigrasi karna itu sudah ada SOP dan protapnya. Kalau ada SOP dari kesehatan, kita tidak ada masalah mengenai izin tinggal,” ucapnya kepada Sumut Pos, Senin (3/2).

Menurutnya, Imigrasi TPI Bandara Kualanamu hanya menjalankan rekomendasi dari balai kesehatan, mengenai masuknya WN asal Tiongkok. “Pemeriksaan itu dari Kemenkes, bukan dari kita. Kalau kita cuma mengarahkan aja. Kalau Kemenkes sudah oke dan tidak ada permasalahan, izin tinggalnya kita berikan tanda masuk,” terang Akbar.

Kendati demikian, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona tersebut, pihak imigrasi pada tanggal 5 Februari 2020, akan menolak kedatangan dari Tiongkok. “Kemungkinan untuk yang dari daratan Tiongkok itu ditolak. Tapi nggak ada penerbangannya dari Kualanamu. Direct fligt itu dari Kuala Lumpur (Malaysia) kita semua, nggak ada dari daratan Tiongkok,” katanya.

Hal itu, kata Akbar, mengacu pada keputusan Menlu RI terhadap kedatangan orang asing asal Tiongkok. “Belum tau sampai kapan, kita juga lagi nunggu surat ini. Tanggal 5 baru belakunya penundaan. Tapi penerbangan langsung ke daratan ngggak ada, semua melalui Kuala Lumpur. Baik itu berangkat maupun yang datang,” jelasnya lagi.

“Kalau sudah kebijakan pusat diresmikan, palaksanaanya kita tunda. Terutama untuk yang dari Tiongkok daratan,” sambungnya.

Dia kembali menegaskan, pihaknya tetap menjalankan instruksi pusat dalam melakukan pengawasan terhadap orang asing khusus yang datang melalui negara Tiongkok. “Pokoknya apapun kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat kita laksanakan. Tapi intinya dari Kualanamu nggak ada penerbangan langsung, semuanya via Kuala Lumpur,” pungkasnya. (jpg/ris/man/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/