30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Syamsul Arifin Mengeluh Lagi

JAKARTA-Setelah sempat membaik hingga diputuskan tidak perlu pemasangan alat pacu jantung permanen (permanent pacmaker/PPM), kondisi kesehatan Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin, kembali tidak stabil. Seharian kemarin, tim dokter Rumah Sakit (RS) Jantung Harapan Kita, Jakarta, memantau secara ketat perkembangan kondisi terdakwa perkara dugaan korupsi APBD Langkat itu.

Langkah ini menyusul masih adanya keluhan dari Syamsul pasca pemasangan cincin atau ring alias caterisasi di tubuh pria berbadan tambun itu pada Rabu (1/6) lalu. “Kondisinya masih diawasi dokter dengan ketat karena belum stabil betul, karena masih ada keluhan yang belum tuntas,” ujar anggota tim kuasa hukum Syamsul Abdul Hakim Siagian kepada koran ini, kemarin (3/6) petang.

Abdul Hakim tidak menjelaskan secara detail apa keluhan Syamsul dimaksud, tapi masih terkait dengan jantungnya. Hakim sendiri sebagai anggota kuasa hukum, terus mengikuti perkembangan kondisi kliennya itu. Pasalnya, pada Senin (6/6) mendatang, dijadwalkan persidangan di pengadilan tipikor dengan agenda pemeriksaan Syamsul sebagai terdakwa.

Karenanya, lanjut Hakim, pihaknya sebelum Senin harus sudah mendapat surat keterangan dari tim dokter yang menangani Syamsul. Jika sudah dinyatakan sehat, maka kliennya itu bisa hadir di persidangan. Sebaliknya, jika hasil pemeriksaan dokter dinyatakan Syamsul belum sehat, maka dia untuk kedua kalinya tidak bisa menghadiri sidang.
“Semoga hari Senin nanti sudah sembuh sehingga dapat dilanjutkan (sidangnya, Red) dan itulah yang diharapkan oleh Pak Syamsul,” ujar Abdul Hakim Siagiaan.

Seperti diberitakan, pasca pemasangan ring, tim dokter mengevaluasi dampak pemasangan cincin atau ring itu. Jika sebelumnya sempat muncul opsi pemasangan alat pacu jantung permanen (permanen pacmaker/PPM) namun akhirnya cuman dipasang cincin atau ring, menunjukkan kondisinya sudah tidak segawat waktu pertama kali serangan jantung muncul, pada Jumat (26/5) malam.

Sebelumnya, Abdul Hakim Siagian menjelaskan, pasangan cincin ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap alat pacu jantung temporer. Setelah dievaluasi, ternyata masih muncul keluhan dari Syamsul. (sam)

JAKARTA-Setelah sempat membaik hingga diputuskan tidak perlu pemasangan alat pacu jantung permanen (permanent pacmaker/PPM), kondisi kesehatan Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin, kembali tidak stabil. Seharian kemarin, tim dokter Rumah Sakit (RS) Jantung Harapan Kita, Jakarta, memantau secara ketat perkembangan kondisi terdakwa perkara dugaan korupsi APBD Langkat itu.

Langkah ini menyusul masih adanya keluhan dari Syamsul pasca pemasangan cincin atau ring alias caterisasi di tubuh pria berbadan tambun itu pada Rabu (1/6) lalu. “Kondisinya masih diawasi dokter dengan ketat karena belum stabil betul, karena masih ada keluhan yang belum tuntas,” ujar anggota tim kuasa hukum Syamsul Abdul Hakim Siagian kepada koran ini, kemarin (3/6) petang.

Abdul Hakim tidak menjelaskan secara detail apa keluhan Syamsul dimaksud, tapi masih terkait dengan jantungnya. Hakim sendiri sebagai anggota kuasa hukum, terus mengikuti perkembangan kondisi kliennya itu. Pasalnya, pada Senin (6/6) mendatang, dijadwalkan persidangan di pengadilan tipikor dengan agenda pemeriksaan Syamsul sebagai terdakwa.

Karenanya, lanjut Hakim, pihaknya sebelum Senin harus sudah mendapat surat keterangan dari tim dokter yang menangani Syamsul. Jika sudah dinyatakan sehat, maka kliennya itu bisa hadir di persidangan. Sebaliknya, jika hasil pemeriksaan dokter dinyatakan Syamsul belum sehat, maka dia untuk kedua kalinya tidak bisa menghadiri sidang.
“Semoga hari Senin nanti sudah sembuh sehingga dapat dilanjutkan (sidangnya, Red) dan itulah yang diharapkan oleh Pak Syamsul,” ujar Abdul Hakim Siagiaan.

Seperti diberitakan, pasca pemasangan ring, tim dokter mengevaluasi dampak pemasangan cincin atau ring itu. Jika sebelumnya sempat muncul opsi pemasangan alat pacu jantung permanen (permanen pacmaker/PPM) namun akhirnya cuman dipasang cincin atau ring, menunjukkan kondisinya sudah tidak segawat waktu pertama kali serangan jantung muncul, pada Jumat (26/5) malam.

Sebelumnya, Abdul Hakim Siagian menjelaskan, pasangan cincin ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap alat pacu jantung temporer. Setelah dievaluasi, ternyata masih muncul keluhan dari Syamsul. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/