26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pendaftaran Beasiswa Presiden hingga 17 Agustus

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menepati janjinya untuk meneruskan program Beasiswa Presiden Republik Indonesia (The Indonesian Presidential Shcolarship), meski sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai pemimpin negara.

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, program beasiswa tersebut kembali membuka seleksi untuk gelombang kedua. Pendaftaran dibuka hingga 17 Agustus mendatang.

Firmanzah memaparkan bahwa program beasiswa Presiden RI tersebut dilakukan untuk mendukung target pemerintah pada 100 tahun kemerdekaan.

“Persis 100 tahun setelah Indonesia merdeka, pemerintah Presiden SBY menargetkan Indonesia sudah menjadi negara dengan perekonomian yang kuat, dengan kesejahteraan yang merata, politik-keamanan yang stabil serta berperan penting di kancah internasional. Peran kunci untuk mencapai ini semua adalah generasi muda Indonesia yang punya kapasitas, dan kapabilitas yang lebih baik. Ini yang mendasari Presiden SBY untuk meluncurkan program ini,” urainya di Kawasan Menteng, kemarin (2/8).

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu menuturkan program beasiswa presiden  gelombang kedua ini akan memberikan 50 beasiswa untuk golongan TNI/Polri dan 100 beasiswa untuk golongan non TNI/Polri.

Pendaftaran serta manajemen pengelolaan beasiswa tersebut dilakukan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang berada di bawah Kementrian Keuangan.

Untuk mengikuti program beasiswa tersebut, ada sejumlah tahapan seleksi pada umumnya yang harus diikuti. Firmanzah menguraikan, ada tiga tahap seleksi, antara lain, seleksi administrasi, seleksi wawancara dan seleksi tahap akhir yang meliputi psikotes, medical check-up dan leadership project.  
Namun, ada yang berbeda dari seleksi program beasiswa ini. “Kekhasan lainnya dari beasiswa ini adalah keputusan akhir ada di tangan Presiden. Para penerima beasiswa nantinya juga akan mendapatkan pembekalan kepemimpinan langsung dari Presiden,”urainya.

Firmanza h pun memastikan bahwa sekalipun SBY tidak lagi menjabat sebagai Presiden, program beasiswa tersebut akan terus berjalan. Sebab, LPDP adalah lembaga resmi yang bernaung di bawah Kementrian Keuangan.

LPDP menyalurkan dana kelolaan yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak untuk dijadikan dana investasi bagi pengembangan pendidikan nasional. “Jadi siapapun Presidennya, program ini tetap ada. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat di www.lpdp.depkeu.go.I’d,” tegasnya.

Sementara itu, realisasi program beasiswa dari LPDP di tahun 2013 berhasil menjaring 1.555 orang penerima beasiswa dari 20.560 orang pelamar. 521 orang  di antaranya menerima beasiswa untuk penulisan thesis/disertasi doktor.

Sedangkan beasiswa berbentuk pembiayaan pendidikan jenjang  magister dan pendidikan jenjang doktoral diterima oleh 1034 orang dari total keseluruhan penerima dana beasiswa tersebut.

Salah satu penerima beasiswa pada gelombang pertama ini adalah, Raeni yang merupakan lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang tahun 2014 dengan IPK 3,96. Seperti diketahui, Ayah Raeni, Mugiyono, mendukung kuliah anaknya dengan menarik becak di Semarang.

Raeni sendiri juga menerima beasiswa Bidikmisi selama kuliah. Dengan fasilitas Beasiswa Presiden RI, Raeni kini melanjutkan studi S2 di London, Inggris. Ia bercita-cita kelak akan menjadi dosen. (Ken/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menepati janjinya untuk meneruskan program Beasiswa Presiden Republik Indonesia (The Indonesian Presidential Shcolarship), meski sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai pemimpin negara.

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, program beasiswa tersebut kembali membuka seleksi untuk gelombang kedua. Pendaftaran dibuka hingga 17 Agustus mendatang.

Firmanzah memaparkan bahwa program beasiswa Presiden RI tersebut dilakukan untuk mendukung target pemerintah pada 100 tahun kemerdekaan.

“Persis 100 tahun setelah Indonesia merdeka, pemerintah Presiden SBY menargetkan Indonesia sudah menjadi negara dengan perekonomian yang kuat, dengan kesejahteraan yang merata, politik-keamanan yang stabil serta berperan penting di kancah internasional. Peran kunci untuk mencapai ini semua adalah generasi muda Indonesia yang punya kapasitas, dan kapabilitas yang lebih baik. Ini yang mendasari Presiden SBY untuk meluncurkan program ini,” urainya di Kawasan Menteng, kemarin (2/8).

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu menuturkan program beasiswa presiden  gelombang kedua ini akan memberikan 50 beasiswa untuk golongan TNI/Polri dan 100 beasiswa untuk golongan non TNI/Polri.

Pendaftaran serta manajemen pengelolaan beasiswa tersebut dilakukan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang berada di bawah Kementrian Keuangan.

Untuk mengikuti program beasiswa tersebut, ada sejumlah tahapan seleksi pada umumnya yang harus diikuti. Firmanzah menguraikan, ada tiga tahap seleksi, antara lain, seleksi administrasi, seleksi wawancara dan seleksi tahap akhir yang meliputi psikotes, medical check-up dan leadership project.  
Namun, ada yang berbeda dari seleksi program beasiswa ini. “Kekhasan lainnya dari beasiswa ini adalah keputusan akhir ada di tangan Presiden. Para penerima beasiswa nantinya juga akan mendapatkan pembekalan kepemimpinan langsung dari Presiden,”urainya.

Firmanza h pun memastikan bahwa sekalipun SBY tidak lagi menjabat sebagai Presiden, program beasiswa tersebut akan terus berjalan. Sebab, LPDP adalah lembaga resmi yang bernaung di bawah Kementrian Keuangan.

LPDP menyalurkan dana kelolaan yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak untuk dijadikan dana investasi bagi pengembangan pendidikan nasional. “Jadi siapapun Presidennya, program ini tetap ada. Untuk informasi selengkapnya dapat dilihat di www.lpdp.depkeu.go.I’d,” tegasnya.

Sementara itu, realisasi program beasiswa dari LPDP di tahun 2013 berhasil menjaring 1.555 orang penerima beasiswa dari 20.560 orang pelamar. 521 orang  di antaranya menerima beasiswa untuk penulisan thesis/disertasi doktor.

Sedangkan beasiswa berbentuk pembiayaan pendidikan jenjang  magister dan pendidikan jenjang doktoral diterima oleh 1034 orang dari total keseluruhan penerima dana beasiswa tersebut.

Salah satu penerima beasiswa pada gelombang pertama ini adalah, Raeni yang merupakan lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang tahun 2014 dengan IPK 3,96. Seperti diketahui, Ayah Raeni, Mugiyono, mendukung kuliah anaknya dengan menarik becak di Semarang.

Raeni sendiri juga menerima beasiswa Bidikmisi selama kuliah. Dengan fasilitas Beasiswa Presiden RI, Raeni kini melanjutkan studi S2 di London, Inggris. Ia bercita-cita kelak akan menjadi dosen. (Ken/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/