30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tjahjo: Bu Mega Bukan Bawahan Pak SBY


JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengaku koalisinya yang terdiri dari PDIP, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura sulit mencari strategi lain untuk mengalahkan KMP dalam ”perebutan” pimpinan MPR RI pada Senin (6/10) nanti.

Pada pemilihan pimpinan DPR RI dua hari lalu, paket pimpinan yang terdiri dari satu ketua dan empat wakil ketua mulus disapu bersih KMP.  

Tjahjo pun menegaskan untuk proses pemilihan pimpinan MPR, pihaknya tak akan melakukan lobi-lobi politik.

”Mau bicara strategi bagaimana lagi? Kami secara jumlah sudah kalah kok dari KMP. Secara Tatib (tata tertib) pun tidak memenuhi syarat lima fraksi. Jadi kalau voting secara jumlah juga kalah. Ya sudah mau apa lagi?” lontar Tjahjo Kumolo di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat  (3/10).

Meski begitu, Tjahjo dan koalisi partainya tetap optimis pemerintahan Jokowi-JK mendatang akan berjalan dengan baik. Alasannya, presiden dipilih langsung oleh rakyat.  ”Jadi nggak ada strategi khusus untuk itu,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Tjahjo juga mengatakan bahwa rencana pertemuan antara Ketum DPP PDIP Megawati dengan Ketum DPP Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono semakin tertutup.

Ia juga tegas-tegas membantah adanya informasi bahwa Megawati tetap akan menemui SBY agar Ketum DPP PD itu mau menginstruksikan para kadernya di parlemen agar mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Menurutnya, kendati Megawati adalah mantan Presiden RI dan SBY masih presiden yang menggantikannya, namun tak ada keharusan bagi keduanya untuk bertemu.

”Tidak ada undang-undang yang mengatur bahwa keduanya harus bertemu. Nggak hubungannya. Bu Mega bukan bawahannya Pak SBY,” pungkas Tjahjo yang kembali menjadi anggota DPR periode 2014-2019 ini. (ind)


JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengaku koalisinya yang terdiri dari PDIP, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura sulit mencari strategi lain untuk mengalahkan KMP dalam ”perebutan” pimpinan MPR RI pada Senin (6/10) nanti.

Pada pemilihan pimpinan DPR RI dua hari lalu, paket pimpinan yang terdiri dari satu ketua dan empat wakil ketua mulus disapu bersih KMP.  

Tjahjo pun menegaskan untuk proses pemilihan pimpinan MPR, pihaknya tak akan melakukan lobi-lobi politik.

”Mau bicara strategi bagaimana lagi? Kami secara jumlah sudah kalah kok dari KMP. Secara Tatib (tata tertib) pun tidak memenuhi syarat lima fraksi. Jadi kalau voting secara jumlah juga kalah. Ya sudah mau apa lagi?” lontar Tjahjo Kumolo di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat  (3/10).

Meski begitu, Tjahjo dan koalisi partainya tetap optimis pemerintahan Jokowi-JK mendatang akan berjalan dengan baik. Alasannya, presiden dipilih langsung oleh rakyat.  ”Jadi nggak ada strategi khusus untuk itu,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Tjahjo juga mengatakan bahwa rencana pertemuan antara Ketum DPP PDIP Megawati dengan Ketum DPP Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono semakin tertutup.

Ia juga tegas-tegas membantah adanya informasi bahwa Megawati tetap akan menemui SBY agar Ketum DPP PD itu mau menginstruksikan para kadernya di parlemen agar mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Menurutnya, kendati Megawati adalah mantan Presiden RI dan SBY masih presiden yang menggantikannya, namun tak ada keharusan bagi keduanya untuk bertemu.

”Tidak ada undang-undang yang mengatur bahwa keduanya harus bertemu. Nggak hubungannya. Bu Mega bukan bawahannya Pak SBY,” pungkas Tjahjo yang kembali menjadi anggota DPR periode 2014-2019 ini. (ind)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/