JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Gunawan, mengungkapkan rencana pengembangan potensi kawasan perbatasan negara Tahun 2021 dari anggota Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Kementerian Pertanian.
“Untuk rancangan 2021 ini masih bisa terbuka untuk kita lakukan refocusing ataupun perubahan lokus, sangat dimungkinkan untuk pengembangan terkait dengan kebutuhan infrastruktur pertanian,” kata Gunawan dalam acara Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2020 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).
Dalam paparannya Gunawan menyampaikan di Tahun 2021 Kementan akan fokus melaksanakan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di 10 Provinsi, 21 Kabupaten, dengan alokasi 205 Ha.
Kementan juga akan fokus mengembangkan Irigasi Perpompaan di 12 Provinsi, 20 Kabupaten, dengan alokasi 39 unit.
Selain itu Kementan juga akan mengembangkan Embung di 11 Provinsi, 19 Kabupaten, dengan alokasi 26 unit. Lebih lanjut Kementan akan Optimasi Lahan Rawa di 2 Provinsi, 5 Kabupaten, dengan alokasi 95 Km2.
“Jumlah alokasi anggaran yang sementara dialokasikan untuk daerah perbatasan itu 64 M dengan catatan total provinsi yang kita sentuh 14 Provinsi 33 Kabupaten untuk kegiatan mekanisasi pertanian atau alat mesin pertanian, karena alokasi anggaran di pusat masih sangat dimungkinkan untuk bisa dialokasikan dengan lokpri yang menjadi focus untuk pengembangan dari BNPP terkait sarpras pertanian,” sambungnya.
Gunawan menyampaikan Kementan sangat konsen untuk membangun lumbung pangan di wilayah perbatasan. Disamping itu Gunawan mengatakan terdapat beberapa kegiatan yang dialokasikan di pusat, terkait dengan mekanisasi pertanian, pengembangan unit pengolah pupuk organik, kegiatan-kegiatan jaringan pengembangan jalan usaha tani yang masih sangat dimungkinkan untuk dikembangkan bersama di Lokasi Prioritas yang menjadi fokus kegiatan di Tahun 2021.
“Artinya kami sangat mendukung untuk pengembangan lebih lanjut terkait dengan potensi kawasan perbatasan menjadi lumbung pangan baru maupun daerah pengembangan kawasan ekonomi baru untuk kita kembangkan bersama. Lebih lanjut nanti kami bisa memberikan respon terkait dengan masukan dan rencana pengembangan kedepan secara bersama, karena kami memang di aspek hulu sarpras pertanian, kami nnti bisa koordinasikan dengan Dirjen Teknis terkait untuk pengembangan komoditas lebih lanjut, pengembangan komoditas lahan pangan, holtikultura, peternakan dan kesehatan hewan, perkebunan nanti bisa kita koordinasikan lebih lanjut,” pungkasnya.(rel)