25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kasus Paluta, Propam Sidik Brimob

TAPSEL-Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) terus melakukan penyelidikan terhadap kerusuhan dan mencari aktor intelektual kerusuhan di lahan perkebunan Dusun Kuta Parit Desa Sei Korang, Huta Raja, Padanglawas Utara (Paluta). Sedangkan personel Brimob yang berada di lokasi tengah diperiksa secara intensif oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Tapsel.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso saat dikonfirmasi, Sabtu (4/2) menuturkan, penyelidikan masih dilakukan Polres Tapanuli Selatan yang menangani kerusuhan antara warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau dengan karyawan PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) dan personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut Detasemen C Sipirok, yang terjadi Kamis (2/2) lalu. Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap kerusuhan yang berakhir dengan 11 orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka itu.

“Penyelidikan masih dilakukan, untuk mengetahui apakah ada aktor intelektual atau pun provokator dibalik kerusuhan itu,” ungkap Heru.

Menurut Heru, jika adanya aktor intelektual atau pun provokasi dibalik kejadian ini, maka dapat diketahui yang memberikan respon bagi sekitar 200 warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau untuk menyerang hingga 6 diantaranya tertembak personil Brimob yang melakukan pengamanan disana. Sedangkan, dua warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau, yakni, Amunur Sitorus (48) dan Sukardi (57) keduanya warga Desa Bangun Jaya, diamankan Polres Tapsel saat kejadian tersebut berlangsung, belum diketahui apakah masih ditahan atau tidak.

“Saya belum tahu, apakah keduanya masih ditahan atau tidak. Mereka diamankan saat kejadian dan diperiksa. Kalau memang tidak terbukti keterlibatan mereka berdua, ya akan dilepaskan,” tuturnya.

Di sisi internal, terang mantan Wakil Direktur (Wadir) Lalu Lintas Polda Sumut itu, sudah dilakukan. Personil Brimob Detasemen C Sipirok, yang melakukan pengamanan disana, dimintai keterangannya.

Pemeriksaan tersebut, juga untuk memastikan apakah penembakan yang dilakukan sesuai prosedur tetap atau tidak. “Personil Brimob yang jaga disana dan saat kejadian ada 5 personil. Info yang saya terima, 4 personil sudah diperiksa,” jelasnya.

Seperti diketahui, peristiwa yang terjadi Kamis (2/2) lalu itu, berawal dari pemblokiran jalan oleh warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau, sekitar 200 orang itu atas aktifitas yang dilakukan oleh karyawan PT MAI dengan menggunakan 2 unit alat berat. Warga protes aktifitas karena dilakukan diatas lahan yang yang masih disengketakan kedua belah pihak. Antara warga dan karyawan PT MAI pun terlibat pertengkaran, hingga kerusuhan tak dapat terelakan. Akibatnya, 6 warga tertembak peluru, sedangkan 2 petugas keamanan PT MAI dan 4 personil Brimob mengalami luka bacok. (gus)

TAPSEL-Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) terus melakukan penyelidikan terhadap kerusuhan dan mencari aktor intelektual kerusuhan di lahan perkebunan Dusun Kuta Parit Desa Sei Korang, Huta Raja, Padanglawas Utara (Paluta). Sedangkan personel Brimob yang berada di lokasi tengah diperiksa secara intensif oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Tapsel.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso saat dikonfirmasi, Sabtu (4/2) menuturkan, penyelidikan masih dilakukan Polres Tapanuli Selatan yang menangani kerusuhan antara warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau dengan karyawan PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) dan personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut Detasemen C Sipirok, yang terjadi Kamis (2/2) lalu. Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap kerusuhan yang berakhir dengan 11 orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka itu.

“Penyelidikan masih dilakukan, untuk mengetahui apakah ada aktor intelektual atau pun provokator dibalik kerusuhan itu,” ungkap Heru.

Menurut Heru, jika adanya aktor intelektual atau pun provokasi dibalik kejadian ini, maka dapat diketahui yang memberikan respon bagi sekitar 200 warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau untuk menyerang hingga 6 diantaranya tertembak personil Brimob yang melakukan pengamanan disana. Sedangkan, dua warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau, yakni, Amunur Sitorus (48) dan Sukardi (57) keduanya warga Desa Bangun Jaya, diamankan Polres Tapsel saat kejadian tersebut berlangsung, belum diketahui apakah masih ditahan atau tidak.

“Saya belum tahu, apakah keduanya masih ditahan atau tidak. Mereka diamankan saat kejadian dan diperiksa. Kalau memang tidak terbukti keterlibatan mereka berdua, ya akan dilepaskan,” tuturnya.

Di sisi internal, terang mantan Wakil Direktur (Wadir) Lalu Lintas Polda Sumut itu, sudah dilakukan. Personil Brimob Detasemen C Sipirok, yang melakukan pengamanan disana, dimintai keterangannya.

Pemeriksaan tersebut, juga untuk memastikan apakah penembakan yang dilakukan sesuai prosedur tetap atau tidak. “Personil Brimob yang jaga disana dan saat kejadian ada 5 personil. Info yang saya terima, 4 personil sudah diperiksa,” jelasnya.

Seperti diketahui, peristiwa yang terjadi Kamis (2/2) lalu itu, berawal dari pemblokiran jalan oleh warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau, sekitar 200 orang itu atas aktifitas yang dilakukan oleh karyawan PT MAI dengan menggunakan 2 unit alat berat. Warga protes aktifitas karena dilakukan diatas lahan yang yang masih disengketakan kedua belah pihak. Antara warga dan karyawan PT MAI pun terlibat pertengkaran, hingga kerusuhan tak dapat terelakan. Akibatnya, 6 warga tertembak peluru, sedangkan 2 petugas keamanan PT MAI dan 4 personil Brimob mengalami luka bacok. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/