31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Demi Puan Siap Tabrak Aturan

Foto: dok/JPNN.com Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Foto: dok/JPNN.com
Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Penempatan Puan Maharani menjadi Wakil Ketua Umum PDIP semakin menguat. Rencana itu nantinya akan didukung kader internal PDIP di kongres Bali. Meskipun ada aturan dari presiden yakni menteri tidak boleh aktif di dalam parpol, namun itu tidak membuat partai berlambang banteng dengan moncong putih itu mundur.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- -Kepastian itu disampaikan oleh Politikus PDIP Junimart Girsang ketika dihubungi kemarin (4/3). Junimart menjelaskan Puan sudah memenuhi kriteria sebagai wakil ketua umum. Alasannya putri Megawati Soekarnoputri itu banyak makan asam garam. Dia sudah terjun ke dunia politik sejak masih muda. “Darahnya adalah politikus,” ujarnya.

Alasan yang kedua yakni Puan merupakan keturunan proklamator Indonesia Soekarno. Junimart mengatakan di PDIP trah Soekarno sangat dihormati. Karena partai pemenang pemilu itu mengadopsi pemikiran-pemikiran presiden pertama Indonesia dalam berpolitik.

Sebenarnya ada alasan lain yang melatar belakangi mengapa Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ditempatkan sebagai waketum. Yakni untuk mempersiapkan pengganti dari Megawati. Puan dipersiapkan menjadi ketum PDIP tahun 2020.

Anggota komisi III itu mengakui jika Puan akan didapuk menggantikan Megawati. Menurut dia Puan sudah memiliki kriteria menjadi ketum. Yakni kharisma seorang penerus Soekarno yang sama dimiliki oleh Megawati.

Dalam sensus di internal PDIP yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pekan lalu, mayoritas ketua PDIP justru menjagokan Jokowi merupakan figur yang bisa membangun partai. Presiden ketujuh Indonesia itu mengalahkan nama pewaris trah Soekarno seperti Puan dan Megawati.

Menanggapi itu, Junimart mengatakan kinerja Jokowi di dalam partai masih belum terlihat. Dia belum terlibat dalam usaha membesarkan partai. Selain itu dia bukan merupakan trah Soekarno dan diangap belum berkharisma. “Mungkin tahun-tahun berikutnya,” jelasnya.

Anggota Steering Committee (SC) Kongres PDIP, Arif Wibowo mengatakan bahwa wacana Puan menjadi waketum memang menguat. Namun posisi waketum di AD ART  PDIP tidak ada. “Bisa saja nantinya akan dirubah AD ARTnya,” ujarnya.

Menurut Anggota komisi II itu, kesepakatan menteri yang tidak boleh menjadi pejabat aktiv di partai menurut dia tidak relevan. Sebab dalam kabinet sebelumnya, mayoritas diisi oleh pejabat partai. “Pemerintahan juga bis berjalan dengan baik. Tidak masalah,” paparnya.

Arif menambahkan, selain waketum, kongres nantinya akan menbahas program kerja pemerintah. PDIP rencananya akan memberikan masukan pada pemerintah. “Kebijakan yang tidak berjalan akan kami evaluasi,” tuturnya.

Selain isu terkait Puan, gelarang Kongres PDIP adalah upaya pemantapan menuju Pilkada serentak. Ketua DPP PDIP Andreas Pareira menyatakan, Kongres akan mematangkan strategi untuk memenangkan sebanyak mungkin pilkada di tahun 2015.

“Karena ini pilkada serentak, metodenya harus dipersiapkan,” kata Andreas.

Menurut dia, di beberapa pimpinan cabang dan daerah partai memang sudah dibuka pendaftaran calon kepala daerah. Prose situ untuk sementara ditunda hingga Kongres PDIP rampung digelar. Kongres akan mengarahkan agar proses seleksi setiap calon kepala daerah, dari sejak awal, semakin disempurnakan.

“Akan ada sekolah partai, ditambah proses yang sudah dilaksanakan sebelumnya seperti psikotes dan fit and proper test,” kata Andreas. (aph/bay/ije/jpnn)

Foto: dok/JPNN.com Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Foto: dok/JPNN.com
Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Penempatan Puan Maharani menjadi Wakil Ketua Umum PDIP semakin menguat. Rencana itu nantinya akan didukung kader internal PDIP di kongres Bali. Meskipun ada aturan dari presiden yakni menteri tidak boleh aktif di dalam parpol, namun itu tidak membuat partai berlambang banteng dengan moncong putih itu mundur.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- -Kepastian itu disampaikan oleh Politikus PDIP Junimart Girsang ketika dihubungi kemarin (4/3). Junimart menjelaskan Puan sudah memenuhi kriteria sebagai wakil ketua umum. Alasannya putri Megawati Soekarnoputri itu banyak makan asam garam. Dia sudah terjun ke dunia politik sejak masih muda. “Darahnya adalah politikus,” ujarnya.

Alasan yang kedua yakni Puan merupakan keturunan proklamator Indonesia Soekarno. Junimart mengatakan di PDIP trah Soekarno sangat dihormati. Karena partai pemenang pemilu itu mengadopsi pemikiran-pemikiran presiden pertama Indonesia dalam berpolitik.

Sebenarnya ada alasan lain yang melatar belakangi mengapa Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ditempatkan sebagai waketum. Yakni untuk mempersiapkan pengganti dari Megawati. Puan dipersiapkan menjadi ketum PDIP tahun 2020.

Anggota komisi III itu mengakui jika Puan akan didapuk menggantikan Megawati. Menurut dia Puan sudah memiliki kriteria menjadi ketum. Yakni kharisma seorang penerus Soekarno yang sama dimiliki oleh Megawati.

Dalam sensus di internal PDIP yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) pekan lalu, mayoritas ketua PDIP justru menjagokan Jokowi merupakan figur yang bisa membangun partai. Presiden ketujuh Indonesia itu mengalahkan nama pewaris trah Soekarno seperti Puan dan Megawati.

Menanggapi itu, Junimart mengatakan kinerja Jokowi di dalam partai masih belum terlihat. Dia belum terlibat dalam usaha membesarkan partai. Selain itu dia bukan merupakan trah Soekarno dan diangap belum berkharisma. “Mungkin tahun-tahun berikutnya,” jelasnya.

Anggota Steering Committee (SC) Kongres PDIP, Arif Wibowo mengatakan bahwa wacana Puan menjadi waketum memang menguat. Namun posisi waketum di AD ART  PDIP tidak ada. “Bisa saja nantinya akan dirubah AD ARTnya,” ujarnya.

Menurut Anggota komisi II itu, kesepakatan menteri yang tidak boleh menjadi pejabat aktiv di partai menurut dia tidak relevan. Sebab dalam kabinet sebelumnya, mayoritas diisi oleh pejabat partai. “Pemerintahan juga bis berjalan dengan baik. Tidak masalah,” paparnya.

Arif menambahkan, selain waketum, kongres nantinya akan menbahas program kerja pemerintah. PDIP rencananya akan memberikan masukan pada pemerintah. “Kebijakan yang tidak berjalan akan kami evaluasi,” tuturnya.

Selain isu terkait Puan, gelarang Kongres PDIP adalah upaya pemantapan menuju Pilkada serentak. Ketua DPP PDIP Andreas Pareira menyatakan, Kongres akan mematangkan strategi untuk memenangkan sebanyak mungkin pilkada di tahun 2015.

“Karena ini pilkada serentak, metodenya harus dipersiapkan,” kata Andreas.

Menurut dia, di beberapa pimpinan cabang dan daerah partai memang sudah dibuka pendaftaran calon kepala daerah. Prose situ untuk sementara ditunda hingga Kongres PDIP rampung digelar. Kongres akan mengarahkan agar proses seleksi setiap calon kepala daerah, dari sejak awal, semakin disempurnakan.

“Akan ada sekolah partai, ditambah proses yang sudah dilaksanakan sebelumnya seperti psikotes dan fit and proper test,” kata Andreas. (aph/bay/ije/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/