25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Izin Terbang Seluruh Pesawat PT NBA Dibekukan

JAKARTA-Seluruh pesawat Casa dibawah naungan PT Nusantara Buana Air (NBA) dilarang terbang. Ini menyusul langkah tegas  Kementrian Perhubungan (Kemenhub) yang membekukan izin terbang seluruh pesawat milik NBAn
Kemenhub langsung menawarkan rute-rute penerbangan pesawat NBA ke maskapai penerbangan lain.

Langkah ini diambil setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub melakukan evaluasi komprehensif terhadap terhadap kondisi pesawat, pascajatuhnya Cassa 212-200 di pegunungan Bahorok yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawatnya.

“Kami memutuskan untuk membekukan dulu AOC (Air Operator Certificat/izin operasi)-nya. Mulai hari ini seluruh operasi pesawat PT NBA kita bekukan,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti S Gumay saat memberikan keterangan pers di gedung Kemenhub, kemarin (4/10).

Herry menjelaskan, dari hasil evaluasi terhadap pesawat milik NBA, ditemukan banyak sekali pelanggaran. “Banyak hal yang belum sesuai dengan aturan dalam melakukan operasi penerbangan, baik dari standar praktis, dari sisi operasi, maupun perawatannya,” bebernya.

Dalam kesempatan yang sama, Harry berharap secepatnya ada maskapai penerbangan lain yang mengisi rute-rute penerbangan milik NBA yang dicabut itu. Diharapkan, maskapai lain yang memiliki kelebihan pesawat seperti Merpati, Susi Air, bisa mengisi rute dimaksud. “Kita tawarkan kepada yang berminat untuk melayani rute perintis yang ditinggalkan oleh PT. NBA,” kata Herry.

Disebutkan, pesawat Cassa 212-200 rute Medan-Kutacane, Aceh Tenggara, yang mengalami kecelakaan itu pertama kali terbang 7 Juli 2008. Pesawat ini memiliki AOP hingga 7 Juli 2012. Audit terakhir 29 April 2010 hingga 7 Mei 2010. Pesawat ini memiliki izin penerbangan 135-041 (tidak berjadwal).

Evakuasi Resmi Ditutup

Setelah  berhasil mengevakuasi 18 jenazah dari bangkai pesawat Cassa 212-200 milik maskapai PT NBA, Basarnas secara resmi menutup operasi tim SAR gabungan dalam evakuasi penumpang berserta awaknya.
Menurut Kepala Basarnas, Daryatmo, prosesi penutupan dilakukan di Posko Basarnas Bahorok, Langkat, pukul 12.30 WIB, Selasa (4/10). Penutupan ditandai dengan ditariknya 63 anggota tim evakuasi, baik dari Basarnas, TNI maupun Polri, dari Bahorok Kabupaten Langkat.

“Tadi sudah ditutup oleh Marsekal Pertama Margono Sandi mewakili Basarnar untuk menutup operasi SAR. Semua pasukan sudah ditarik. Dan kembali ke tim masing-masing,” kata Daryatmo.

Daryatmo menjelaskan tentang bangkai pesawat bukan tugasnya untuk melakukan evakuasi karena pihaknya hanya melakukan evakuasi terhadap penumpangnya. “Mengenai bangkai pesawat bukan merupakan wewenang Basarnas, karena tugas Basarnas mengevakuasi korban sudah selesai,” katanya.

“Saya bersyukur, akhirnya korban sudah bisa dievakuasi walaupun banyak yang menilai lambat,tapi bagaimanapun kita sudah berusaha maksimal dengan kondisi medan yang sulit,” ucapnya.

Terpisah Kepala SAR, Medan, Hadi Tugiman, menambahkan kalau jumlah tim SAR gabungan yang terjun ke lokasi jatuhnya pesawat sebanyak 64 serta seorang jurnalis televisi atas nama Fahmi. “Tim dari udara 27 orang sementara jalur darat 37 orang ditambah seorang wartawan. Tapi semuanya sudah meninggalkan lokasi,” urainya.
Setelah penutupan operasi, pihaknya akan melakukan evaluasi. Termasuk membicarakan perlunya keberadaan helikopter di Sumatera Utara. “Peluang helikopter di Sumut masih ada. Kita akan dibicarakan dengan gubernur,” tandasnya.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 18 jenazah awak pesawat cassa 212-200 yang jatuh di hutan Bahorok, Langkat Sumut. Evakuasi jenazah berhasil dilakukan pada Minggu lalu, empat hari setelah pesawat naas tersebut jatuh.

Danlanud, ARasyid mengungkapkan, hingga tugasnya selesai, tim SAR gabungan Angakat Udara dalam kondisi baik.
Menurutnya, akan ada reward untuk para tim SAR yang sudah melaksanakan tugasnya. “Pimpinan akan menindaklanjutinya, reward dari pimpinan sudah diatur apa yang akan diberikan,” ujarnya, di Hanggar Lanud, Medan. Sementara, mengenai bangkai pesawat menurutnya, akan menjadi tugas KNKT yang akan menyelesaikannya.(sam/mag-7)

JAKARTA-Seluruh pesawat Casa dibawah naungan PT Nusantara Buana Air (NBA) dilarang terbang. Ini menyusul langkah tegas  Kementrian Perhubungan (Kemenhub) yang membekukan izin terbang seluruh pesawat milik NBAn
Kemenhub langsung menawarkan rute-rute penerbangan pesawat NBA ke maskapai penerbangan lain.

Langkah ini diambil setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub melakukan evaluasi komprehensif terhadap terhadap kondisi pesawat, pascajatuhnya Cassa 212-200 di pegunungan Bahorok yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawatnya.

“Kami memutuskan untuk membekukan dulu AOC (Air Operator Certificat/izin operasi)-nya. Mulai hari ini seluruh operasi pesawat PT NBA kita bekukan,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bakti S Gumay saat memberikan keterangan pers di gedung Kemenhub, kemarin (4/10).

Herry menjelaskan, dari hasil evaluasi terhadap pesawat milik NBA, ditemukan banyak sekali pelanggaran. “Banyak hal yang belum sesuai dengan aturan dalam melakukan operasi penerbangan, baik dari standar praktis, dari sisi operasi, maupun perawatannya,” bebernya.

Dalam kesempatan yang sama, Harry berharap secepatnya ada maskapai penerbangan lain yang mengisi rute-rute penerbangan milik NBA yang dicabut itu. Diharapkan, maskapai lain yang memiliki kelebihan pesawat seperti Merpati, Susi Air, bisa mengisi rute dimaksud. “Kita tawarkan kepada yang berminat untuk melayani rute perintis yang ditinggalkan oleh PT. NBA,” kata Herry.

Disebutkan, pesawat Cassa 212-200 rute Medan-Kutacane, Aceh Tenggara, yang mengalami kecelakaan itu pertama kali terbang 7 Juli 2008. Pesawat ini memiliki AOP hingga 7 Juli 2012. Audit terakhir 29 April 2010 hingga 7 Mei 2010. Pesawat ini memiliki izin penerbangan 135-041 (tidak berjadwal).

Evakuasi Resmi Ditutup

Setelah  berhasil mengevakuasi 18 jenazah dari bangkai pesawat Cassa 212-200 milik maskapai PT NBA, Basarnas secara resmi menutup operasi tim SAR gabungan dalam evakuasi penumpang berserta awaknya.
Menurut Kepala Basarnas, Daryatmo, prosesi penutupan dilakukan di Posko Basarnas Bahorok, Langkat, pukul 12.30 WIB, Selasa (4/10). Penutupan ditandai dengan ditariknya 63 anggota tim evakuasi, baik dari Basarnas, TNI maupun Polri, dari Bahorok Kabupaten Langkat.

“Tadi sudah ditutup oleh Marsekal Pertama Margono Sandi mewakili Basarnar untuk menutup operasi SAR. Semua pasukan sudah ditarik. Dan kembali ke tim masing-masing,” kata Daryatmo.

Daryatmo menjelaskan tentang bangkai pesawat bukan tugasnya untuk melakukan evakuasi karena pihaknya hanya melakukan evakuasi terhadap penumpangnya. “Mengenai bangkai pesawat bukan merupakan wewenang Basarnas, karena tugas Basarnas mengevakuasi korban sudah selesai,” katanya.

“Saya bersyukur, akhirnya korban sudah bisa dievakuasi walaupun banyak yang menilai lambat,tapi bagaimanapun kita sudah berusaha maksimal dengan kondisi medan yang sulit,” ucapnya.

Terpisah Kepala SAR, Medan, Hadi Tugiman, menambahkan kalau jumlah tim SAR gabungan yang terjun ke lokasi jatuhnya pesawat sebanyak 64 serta seorang jurnalis televisi atas nama Fahmi. “Tim dari udara 27 orang sementara jalur darat 37 orang ditambah seorang wartawan. Tapi semuanya sudah meninggalkan lokasi,” urainya.
Setelah penutupan operasi, pihaknya akan melakukan evaluasi. Termasuk membicarakan perlunya keberadaan helikopter di Sumatera Utara. “Peluang helikopter di Sumut masih ada. Kita akan dibicarakan dengan gubernur,” tandasnya.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi 18 jenazah awak pesawat cassa 212-200 yang jatuh di hutan Bahorok, Langkat Sumut. Evakuasi jenazah berhasil dilakukan pada Minggu lalu, empat hari setelah pesawat naas tersebut jatuh.

Danlanud, ARasyid mengungkapkan, hingga tugasnya selesai, tim SAR gabungan Angakat Udara dalam kondisi baik.
Menurutnya, akan ada reward untuk para tim SAR yang sudah melaksanakan tugasnya. “Pimpinan akan menindaklanjutinya, reward dari pimpinan sudah diatur apa yang akan diberikan,” ujarnya, di Hanggar Lanud, Medan. Sementara, mengenai bangkai pesawat menurutnya, akan menjadi tugas KNKT yang akan menyelesaikannya.(sam/mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/