28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Dulu Oposisi, Sekarang Minta Jatah Menteri

Waketum Gerindra, Arief Poyuono.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Isu Partai Gerindra meminta 3 pos menteri di kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin rupanya bukan isapan jempol. Waketum Gerindra Arief Poyuono mengakui hal tersebut.

“Ya sepertinya kita memang akan minta 3 posisi kementerian di pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, tapi semua itu bergantung dengan Presiden Joko Widodo yang punya hak menyusun kabinet,” ungkap Poyuono kepada wartawan, Jumat (4/10).

Ada tiga nama yang kabarnya disodorkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk masuk ke Kabinet Kerja jilid II. Mereka masing-masing, Waketum Gerindra Edhy Prabowo, Waketum Gerindra Fadli Zon, dan Sandiaga Uno, yang segera kembali ke partai berlambang kepala burung Garuda itu.

Poyuono menegaskan ketiganya punya kapabilitas dan kompetensi di bidangnya masing-masing.

“Sandiaga, Fadli, dan Edhy Prabowo mereka semua tokoh Gerindra yang kompeten dan cerdas kok untuk bisa membantu pemerintahan Pak Joko Widodo, yang ke depan punya tantangan dan ancaman problem besar dengan ekonomi kalau melihat situasi global dan prediksi bank dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya akan tumbuh di bawah 5 persen,” tuturnya.

“Dan tentu saja mereka bertiga akan bisa membantu pemerintahan Joko Widodo nantinya,” lanjut Poyuono.

Meski begitu, Poyuono menyebut Gerindra menyadari Jokowi harus membicarakan terlebih dahulu dengan partai-partai koalisi pendukungnya. Hanya saja, Gerindra merasa bargaining 3 menteri wajar dilakukan mengingat posisinya sebagai 3 besar pemenang pemilu.

“Wajar kita minta 3 posisi karena Gerindra kan partai tiga besar di parlemen. Tapi sekali lagi semua itu saya rasa Pak Joko Widodo juga harus membicarakan dengan Parpol yang mengusungnya, tidak hanya dengan PDI Perjuangan ya, karena share holder-nya Joko Widodo-Ma’ruf Amin di luar PDI Perjuangan, kalau digabung jauh lebih besar,” sebut Poyuono.

Untuk itu, Poyuono menyarankan agar Jokowi mengisi pos-pos menteri dengan tokoh-tokoh profesional. Periode kedua Jokowi disebutnya akan menjadi tantangan kepemimpinan eks Gubernur DKI itu.(bbs/dtc/ala)

Waketum Gerindra, Arief Poyuono.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Isu Partai Gerindra meminta 3 pos menteri di kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin rupanya bukan isapan jempol. Waketum Gerindra Arief Poyuono mengakui hal tersebut.

“Ya sepertinya kita memang akan minta 3 posisi kementerian di pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, tapi semua itu bergantung dengan Presiden Joko Widodo yang punya hak menyusun kabinet,” ungkap Poyuono kepada wartawan, Jumat (4/10).

Ada tiga nama yang kabarnya disodorkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk masuk ke Kabinet Kerja jilid II. Mereka masing-masing, Waketum Gerindra Edhy Prabowo, Waketum Gerindra Fadli Zon, dan Sandiaga Uno, yang segera kembali ke partai berlambang kepala burung Garuda itu.

Poyuono menegaskan ketiganya punya kapabilitas dan kompetensi di bidangnya masing-masing.

“Sandiaga, Fadli, dan Edhy Prabowo mereka semua tokoh Gerindra yang kompeten dan cerdas kok untuk bisa membantu pemerintahan Pak Joko Widodo, yang ke depan punya tantangan dan ancaman problem besar dengan ekonomi kalau melihat situasi global dan prediksi bank dunia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya akan tumbuh di bawah 5 persen,” tuturnya.

“Dan tentu saja mereka bertiga akan bisa membantu pemerintahan Joko Widodo nantinya,” lanjut Poyuono.

Meski begitu, Poyuono menyebut Gerindra menyadari Jokowi harus membicarakan terlebih dahulu dengan partai-partai koalisi pendukungnya. Hanya saja, Gerindra merasa bargaining 3 menteri wajar dilakukan mengingat posisinya sebagai 3 besar pemenang pemilu.

“Wajar kita minta 3 posisi karena Gerindra kan partai tiga besar di parlemen. Tapi sekali lagi semua itu saya rasa Pak Joko Widodo juga harus membicarakan dengan Parpol yang mengusungnya, tidak hanya dengan PDI Perjuangan ya, karena share holder-nya Joko Widodo-Ma’ruf Amin di luar PDI Perjuangan, kalau digabung jauh lebih besar,” sebut Poyuono.

Untuk itu, Poyuono menyarankan agar Jokowi mengisi pos-pos menteri dengan tokoh-tokoh profesional. Periode kedua Jokowi disebutnya akan menjadi tantangan kepemimpinan eks Gubernur DKI itu.(bbs/dtc/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/