25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Foto Bupati Garut Digandeng dengan CD Wanita

GARUT – Polemik berkepanjangan kasus pernikahan singkat Bupati Garut Aceng HM Fikri dengan Fani Oktora (18) yang umurnya hanya empat hari dan diceraikan melalui SMS, benar-benar membuat rakyat Garut marah pada bupati. Apalagi, pernyataan bupati di media juga menunjukan kesan tak mengakui kesalahannya.

Puncak dari amarah warga, Selasa (4/12), ratusan warga dari berbagai elemen mulai dari mahasiswa, kaum ibu dan elemen pergerakan pun turun ke jalan menuntut bupati mundur dari jabatanya. Berbagai ekspresi kekecewaan mereka tuangkan, dari mulai memasang spanduk ukuran besar yang berisi tuntutan agar bupati mengundurkan diri, hingga memasangi foto bupati dengan celana dalam (CD) perempuan untuk kemudian fotonya dibakar.

Sekelompok ibu-ibu dari Aisyiyah Muhammadiyah Kabupaten Garut, menjadi kelompok yang pertama menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menganggap, kalau bupati Garut, sudah melecehkan kaum perempuan, dan diluar batas kewajaran. Menyikapi hal itu, mereka menuntut agar bupati segera turun dari jabatannya, karena sudah sangat membuat malu Garut di Indonesia. Ia pun sangat mengecam sikap dan perbuatan Aceng HM Fikri yang dinilai tidak mencerminkan figur seorang pemimpin.

“Sangat tidak wajar bila sesepuh Garut, orang yang memimpin Garut berbuat seperti itu. Kami ingin Aceng segera mundur dari jabatannya. Kami sangat malu memiliki Bupati seperti itu,” ujar Pimpinan Daerah Aisyiah Kabupaten Garut, Hajjah Yati. Mereka pun sempat memasang baligo besar di pagar Kantor Bupati Garut yang bertuliskan tuntutan warga Muhammadiyah yang intinya menuntu bupati turun dari jabatannya.(igo/jpnn)

GARUT – Polemik berkepanjangan kasus pernikahan singkat Bupati Garut Aceng HM Fikri dengan Fani Oktora (18) yang umurnya hanya empat hari dan diceraikan melalui SMS, benar-benar membuat rakyat Garut marah pada bupati. Apalagi, pernyataan bupati di media juga menunjukan kesan tak mengakui kesalahannya.

Puncak dari amarah warga, Selasa (4/12), ratusan warga dari berbagai elemen mulai dari mahasiswa, kaum ibu dan elemen pergerakan pun turun ke jalan menuntut bupati mundur dari jabatanya. Berbagai ekspresi kekecewaan mereka tuangkan, dari mulai memasang spanduk ukuran besar yang berisi tuntutan agar bupati mengundurkan diri, hingga memasangi foto bupati dengan celana dalam (CD) perempuan untuk kemudian fotonya dibakar.

Sekelompok ibu-ibu dari Aisyiyah Muhammadiyah Kabupaten Garut, menjadi kelompok yang pertama menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menganggap, kalau bupati Garut, sudah melecehkan kaum perempuan, dan diluar batas kewajaran. Menyikapi hal itu, mereka menuntut agar bupati segera turun dari jabatannya, karena sudah sangat membuat malu Garut di Indonesia. Ia pun sangat mengecam sikap dan perbuatan Aceng HM Fikri yang dinilai tidak mencerminkan figur seorang pemimpin.

“Sangat tidak wajar bila sesepuh Garut, orang yang memimpin Garut berbuat seperti itu. Kami ingin Aceng segera mundur dari jabatannya. Kami sangat malu memiliki Bupati seperti itu,” ujar Pimpinan Daerah Aisyiah Kabupaten Garut, Hajjah Yati. Mereka pun sempat memasang baligo besar di pagar Kantor Bupati Garut yang bertuliskan tuntutan warga Muhammadiyah yang intinya menuntu bupati turun dari jabatannya.(igo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/