31 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Birokrasi Bea Cukai Hambat Distribusi

Peralatan e-KTP Tiba di Daerah Pertengahan Agustus

JAKARTA- Proses birokrasi pengeluaran perangkat dan peralatan pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menjadi salah satu penyebab target pembuatan e-KTP molor. Agar target tidak semakin molor, Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Irman, mengirim surat ke Bea Cukai agar proses administrasi pengeluaran peralatan e-KTP yang sebagian besar didatangkan dari Amerika Serikat (AS) itu, bisa dipercepat.

“Saya sudah buat surat ke Bea Cukai untuk dimohon dibantu percepatannya. Saya yang tanda tangan, sudah saya tanda tangan,” kata Irman kepada wartawan di gedung Kemendagri, Jumat (5/8).

Dijelaskan Irman, untuk tahap awal pihaknya fokus untuk DKI Jakarta. Kemarin, peralatan e-KTP khusus untuk DKI, sedang diurus di Bea Cukai Tanjung Priok. “Kita usahakan dengan kedatangan tadi malam dan kemarin malam itu kita usahakan DKI akan selesai minggu ini semuanya,” ulasnya. Senin (8/8) untuk DKI Jakarta diusahakan pembuatan e-KTP sudah bisa mulai.

Sementara, untuk daerah luar Jakarta, targetnya peralatan sudah terdistribusi pertengahan Agustus. “Sekarang kita utamakan DKI dulu, setelah itu baru luar DKI pertengahan Agustus,” kata Irman.

Seperti diberitakan, tahun ini e-KTP ditergetkan dibuat di 197 kabupaten/kota. Dari target awal pembuatan e-KTP bisa dimulai 1 Agustus, bergeser jadi 18 Agustus 2011.

Target meleset lantaran pengiriman perangkat peralatan e-KTP ke 2.348 kecamatan di 197 kabupaten itu terlambat.  Kapuspen Kemendagri, Reydonnyzar Moenek menjelaskan, perangkat peralatan baru akan sampai ke daerah pada 15 Agustus 2011.

“Tanggal 15 Agustus sudah sampai ke kabupaten/kota. Tanggal 18 Agustus 2011 efektif dimulai pembuatannya,” kata Reydonnyzar di kantornya, Selasa (2/8).

Menanggapi molornya target itu, Mendagri Gamawan Fauzi mengancam akan mempinalti rekanan, yakni Sucofindo sebagai anggota konsorsium PNRI, yang punya tanggung jawab pendistribusian peralatan.
Dikatakan Gamawan, sebenarnya target pengadaan e-KTP ini bukan tanggal per tanggal.  Tapi, katanya, akhir 2011 harus kelar di 197 kabupaten/kota. “Kontrak kita akhir tahun selesai di 197 daerah. Kita akan kawal. Jika tidak, kena pinalti,” kata Gamawan. (sam)

Peralatan e-KTP Tiba di Daerah Pertengahan Agustus

JAKARTA- Proses birokrasi pengeluaran perangkat dan peralatan pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menjadi salah satu penyebab target pembuatan e-KTP molor. Agar target tidak semakin molor, Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri, Irman, mengirim surat ke Bea Cukai agar proses administrasi pengeluaran peralatan e-KTP yang sebagian besar didatangkan dari Amerika Serikat (AS) itu, bisa dipercepat.

“Saya sudah buat surat ke Bea Cukai untuk dimohon dibantu percepatannya. Saya yang tanda tangan, sudah saya tanda tangan,” kata Irman kepada wartawan di gedung Kemendagri, Jumat (5/8).

Dijelaskan Irman, untuk tahap awal pihaknya fokus untuk DKI Jakarta. Kemarin, peralatan e-KTP khusus untuk DKI, sedang diurus di Bea Cukai Tanjung Priok. “Kita usahakan dengan kedatangan tadi malam dan kemarin malam itu kita usahakan DKI akan selesai minggu ini semuanya,” ulasnya. Senin (8/8) untuk DKI Jakarta diusahakan pembuatan e-KTP sudah bisa mulai.

Sementara, untuk daerah luar Jakarta, targetnya peralatan sudah terdistribusi pertengahan Agustus. “Sekarang kita utamakan DKI dulu, setelah itu baru luar DKI pertengahan Agustus,” kata Irman.

Seperti diberitakan, tahun ini e-KTP ditergetkan dibuat di 197 kabupaten/kota. Dari target awal pembuatan e-KTP bisa dimulai 1 Agustus, bergeser jadi 18 Agustus 2011.

Target meleset lantaran pengiriman perangkat peralatan e-KTP ke 2.348 kecamatan di 197 kabupaten itu terlambat.  Kapuspen Kemendagri, Reydonnyzar Moenek menjelaskan, perangkat peralatan baru akan sampai ke daerah pada 15 Agustus 2011.

“Tanggal 15 Agustus sudah sampai ke kabupaten/kota. Tanggal 18 Agustus 2011 efektif dimulai pembuatannya,” kata Reydonnyzar di kantornya, Selasa (2/8).

Menanggapi molornya target itu, Mendagri Gamawan Fauzi mengancam akan mempinalti rekanan, yakni Sucofindo sebagai anggota konsorsium PNRI, yang punya tanggung jawab pendistribusian peralatan.
Dikatakan Gamawan, sebenarnya target pengadaan e-KTP ini bukan tanggal per tanggal.  Tapi, katanya, akhir 2011 harus kelar di 197 kabupaten/kota. “Kontrak kita akhir tahun selesai di 197 daerah. Kita akan kawal. Jika tidak, kena pinalti,” kata Gamawan. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/