JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Selama masa pendemi Covid-19, dokter yang gugur mencapai 640 orang. Dengan demikian, terjadi penambahan jumlah dokter meninggal sebanyak 42 orang sejak akhir Juli. Gugurnya 42 dokter tersebut tersebar di sembilan provinsi di Indonesia yaitu Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Timur, Lampung, dan Gorontalo.
“Sebelumnya kami sempat mengumumkan di angka 598 teman sejawat dokter (yang meninggal dunia), di Agustus angka kami update dengan penjumlahan yang masih cukup tinggi di angka 640 jiwa dokter sejawat yang telah gugur,” ujar Ketua Pelaksana Harian Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr Mahesa Paranadipa dalam sebuah webinar, Rabu (5/8).
Lebih lanjut, Mahesa mengatakan, berdasarkan data per bulan, jumlah kematian dokter pada Bulan Agustus hingga tanggal 3 sebanyak tujuh orang. Sementara pada Juli, jumlah dokter yang gugur mencapai angka tertinggi yaitu sebanyak 199 orang dalam sebulan. Sementara pada Juni, jumlah dokter yang tutup usia ada 52 orang.
Dengan demikian, menurut dia, dapat dikatakan terjadi penurunan jumlah kematian dokter dibanding dua bulan lalu. Namun, Mahesa mengatakan penurunan tersebut tidak boleh membuat IDI menjadi lengah memantau kondisi para dokter. “Kami dari tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia perlu tetap memantau kondisi teman-teman sejawat dokter di beberapa wilayah,” kata dia.
Mahesa mengatakan penurunan jumlah kasus kematian dokter sebenarnya terjadi seiring dengan menurunnya kasus harian positif Covid-19 saat ini. Dia berharap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 bisa diterapkan lebih efektif agar kasus harian semakin turun, sehingga turut menyelamatkan nyawa para tenaga kesehatan.
“Ini mudah-mudahan teman-teman sejawat, tenaga kesehatan yang bertugas di pelayanan kesehatan tetap optimistis memberikan pelayanan dengan stamina yang baik, sehingga keselamatan, kesehatan mereka pun bisa terjaga,” ujar Mahesa.
Sehari, Kematian Tembus 1.739 Jiwa
Kasus Covid-19 harian pada Kamis (5/8), bertambah sebanyak 35.764 orang. Kini total sudah 3.568.331 orang terinfeksi Covid-19. Tercatat, hari ini telah dilakukan pemeriksaan tes sebanyak 248.556. Jumlah tes itu lebih tinggi sedikit dibanding tes kemarin.
Jika tes semakin masif dilakukan maka akan membuat angka kasus baru Covid-19 meningkat. Meski begitu, jumlah tes ini masih belum memenuhi target pemerintah yang sempat menyebut dalam sehari harus dilakukan 400 ribu tes spesimen.
Mirisnya, angka kematian masih tinggi, naik 1.739 sehari. Kemarin angka kematian juga tak jauh berbeda di kisaran 1.700an. Angka kematian tak kunjung turun, masih tinggi karena pasien masih sulit mendapatkan ruang ICU di RS. IGD pun masih antre.
Kematian harian terbanyak terjadi di Jawa Tengah 466 jiwa sehari. Jawa Timur 311 jiwa. Jawa Barat 173 jiwa. DKI Jakarta 126 jiwa. Kalimantan Timur 100 jiwa.
Kasus Covid-19 terbanyak harian disumbang Jawa Barat 4.718 kasus. Jawa Tengah 4.252 kasus. Jawa Timur 4.074 kasus. DKI Jakarta 2.311 kasus. Kalimantan Timur 2.083 kasus. Semantara, kasus aktif turun 5.701 kasus. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 518.310 orang.
Ada 153.917 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 23,24 persen.
Pasien sembuh harian bertambah 39.726 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di Jaww Barat sebanyak 9.632 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 2.947.646 orang.
Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satupun provinsi dengan nol kasus. (jpc)