29 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Tembak Sekuriti, Brimob Seharusnya “Ngandang” di Markas

polisi-berjagaJAKARTA,Sumutpos.co – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika mengecam aksi oknum Brimob Kelapa Dua, Brika Her, yang menembak Bahrudin, seorang sekuriti Ruko Galaxy, Cengkareng kemarin.

Dikatakan Pasek, aksi ini tidak terlepas dari kurangnya disiplin dan pengawasan atasan terhadap anggotanya.

“Saya kira ini terjadi akibat kurang displinnya anggota dan kurang pengawasan atasan. Peluru keluar untuk hal-hal yang sepele,” kata Pasek dihubungi, Rabu (6/11).

Menurutnya, satuan sekelas Brigade Mobil seharusnya tinggal di markas komando. Kalaupun mereka keluar markas, aktifitasnya harus tetap dipantau.

Berdasarkan informasi, oknum Brimob inisial Her melepaskan tembakan ke dada kiri korban hanya karena korban menolak memberi hormat dan disuruh push-up oleh pelaku, meskipun hal ini sudah dibantah oleh Kapolres Jakarta Barat.

Bahkan, menurut rekan-rekan Bahrudin sesama sekuriti, oknum Brimob tersebut memang kerap mendatangi komplek pertokon tersebut untuk meminta jatah berupa uang maupun minuman keras.

“Mabuk, malak di luar, berarti dia kan keluar markas, artinya pengawasan internal sangat lemah. Seharusnya ada sistem yang tegas untuk memantau setiap anggota yang ada di dalam atau di luar markas,” tegas Pasek. (fat/jpnn

polisi-berjagaJAKARTA,Sumutpos.co – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika mengecam aksi oknum Brimob Kelapa Dua, Brika Her, yang menembak Bahrudin, seorang sekuriti Ruko Galaxy, Cengkareng kemarin.

Dikatakan Pasek, aksi ini tidak terlepas dari kurangnya disiplin dan pengawasan atasan terhadap anggotanya.

“Saya kira ini terjadi akibat kurang displinnya anggota dan kurang pengawasan atasan. Peluru keluar untuk hal-hal yang sepele,” kata Pasek dihubungi, Rabu (6/11).

Menurutnya, satuan sekelas Brigade Mobil seharusnya tinggal di markas komando. Kalaupun mereka keluar markas, aktifitasnya harus tetap dipantau.

Berdasarkan informasi, oknum Brimob inisial Her melepaskan tembakan ke dada kiri korban hanya karena korban menolak memberi hormat dan disuruh push-up oleh pelaku, meskipun hal ini sudah dibantah oleh Kapolres Jakarta Barat.

Bahkan, menurut rekan-rekan Bahrudin sesama sekuriti, oknum Brimob tersebut memang kerap mendatangi komplek pertokon tersebut untuk meminta jatah berupa uang maupun minuman keras.

“Mabuk, malak di luar, berarti dia kan keluar markas, artinya pengawasan internal sangat lemah. Seharusnya ada sistem yang tegas untuk memantau setiap anggota yang ada di dalam atau di luar markas,” tegas Pasek. (fat/jpnn

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/