3 Warga Langkat Tewas, 5 Kritis
ACEH UTARA-Sekelompok orang tak dikenal (OTK) memberondong barak perkebunan karet milik PT Satya Agung di Dusun Krueng Jawa, Desa Uram Jalan, Kecamatan Geurodong Pase, Aceh Utara, Minggu (5/12) malam. Akibatnya tiga warga Langkat masing-masing Ratno (50), Heriyanto (35) dan Sugiarto alias Sugeng (45) tewas. Sedangkan lima korban kritis yakni Misman (55) dan Harapan (35), warga Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Langkat, Samin (33) warga Pulau Tiga, Kecamatan Ranto, Aceh Tamiang, Erik (21), warga Bangka Jaya, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara dan Jhoni (29), warga Keude Cunda, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Keterangan yang dihimpun Rakyat Aceh (grup Sumut Pos) menyebutkan, peristiwa berlangsung sekira pukul 23.00 WIB. Lima OTK datang dan menyergap sambil memberondongkan peluru. Setelah korban terkapar bersimbah darah kelima orang tak dikenal (OTK) yang menenteng senjata AK-47 dan SS-1 itu langsung kabur meninggalkan lokasi.
Saksi mata mengatakan, lima orang tidak dikenal memakai baju kaos hitam lengan panjang, celana jeans dan bersebo.
Mereka muncul dari arah belakang barak langsung menghampiri belasan penderes. Seluruh korban sedang nongkrong minum kopi sambil menonton televisi di warung Pak Tiyok yang terletak hanya beberapa meter dari barak buruh.
“Kami disuruh keluar kantin dan jongkok, sementara pemilik warung tidak. Selanjutnya salah satu pelaku berbadan tegap minta KTP. Beberapa orang menyerahkan kartu identitas, namun saya bilang KTP tinggal di rumah. Setelah itu OTK itu menyebut mereka (buruh, Red) bukan orang Aceh. Dalam hitungan detik, senpi sudah menyalak dari depan menembus tubuh kami semua,” ujar saksi yang terkena luka tembak di ruang ICU Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe. Pria yang memohon agar identitasnya dirahasiakan itu menyebutkan, setelah diberondong ada yang masih hidup memohon untuk tidak dieksekusi. Namun, para pelaku dengan sadis melepas tembakan hingga korban tewas. “Tidak ada yang berani kabur, kami hanya menunduk dan ada yang berteriak minta ampun agar jangan ditembak. Setelah itu saya tidak sadarkan diri,” ujar korban.
Setelah insiden tragis ini berlangsung, seluruh OTK dengan santai berjalan kaki meninggalkan lokasi kejadian. Mereka pergi dari arah belakang barak. Sementara pertolongan datang setengah jam kemudian. Beberapa pekerja selamat, karena sedang berada dalam barak dan tidak berani keluar. (mag-4/jul/adi/jpnn)