31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Gudang Senjata TNI AL Meledak

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Ledakan di gudang amunisi (arsenal) di markas Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Jakarta Rabu (5/3) membuat Pulau Kopaska dikosongkan. Tidak boleh ada aktivitas apapun di pulau tersebut, kecuali Ditpolair Polda Metro Jaya yang berada di bagian selatan pulau.

KORBAN: Salah seorang korban meledaknya arsenal  TNI AL saat dirawat di rumah sakit.//ROMEO GACAD/afp photo
KORBAN: Salah seorang korban meledaknya arsenal TNI AL saat dirawat di rumah sakit.//ROMEO GACAD/afp photo

Setidaknya dua hari ke depan, kompleks Kopaska di pulau seluas 10 hektare itu akan steril dari aktivitas, baik latihan maupun administrasi. “Lokasi masih diisolir untuk lebih meyakinkan kondisi pasca ledakan,” ujar Kadispenal Laksamana Pertama Untung Suropati saat dikonfirmasi kemarin.

Demi keamanan, untuk sementara pasukan Kopaska harus mengungsi. Lokasi latihan rutin dipindahkan ke tempat lain sampai penyelidikan terhadap kejadian tersebut selesai. Menurut Untung, pihaknya bekerjasama dengan Puslabfor Mabes Polri memastikan penyebab maupun asal mula ledakan.

Untung menuturkan, pendataan terakhir menunjukkan jika jumlah korban akibat peristiwa tersebut mencapai 92 orang. Satu di antaranya meninggal dunia, yakni Sertu Imam Syafei. Dia dimakamkan di Taman Makam Perwira Pondok Ungu Permai Bekasi kemarin pagi. “Saat ini, yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah 39 orang. Sisanya sudah pulang,” terangnya. Korban terbanyak ditampung di RSAL dr Mintohardjo, yakni 25 orang.

Sementara, kerugian materiil akibat kejadian tersbeut belum dihitung. Pihak TNI AL masih fokus menyelidiki kasus tersebut dan merawat para korban. Untung mengakui, bangunan gudang tersebut sudah sangat tua. Bahkan melebihi usia kemerdekaan negara. dia mengaku tidak ingat persis kapan gedung itu dibangun, namun yang jelas pembangunan dilakukan pada zaman penjajahan Belanda.

Meski begitu, dia memastikan jika pengamanan gudang amunisi dilakukan dengan ketat. Gedung itu diawasi 24 jam sehari, dan setiap saat kondisinya dicek untuk memastikan potensi bahaya nihil.

Alumnus US Naval War College 2009 itu menambahkan, hingga kemarin pihaknya masih mendapat informasi jika warga sekitar khawatir kejadian 1984 terulang. Yakni, saat gudang amunisi di Cilandak, Jaksel, meledak. Gudang tersebut berisi amunisi kelas berat, termasuk sejumlah roket.

Kala itu, serpihan-serpihan amunisi menyebar seantero Jakarta. Dalam radius tertentu, lokasi ledakan tidak ubahnya ladang ranjau karena dipenuhi seriphan. Untung menegaskan jika ledakan kali ini berbeda jauh. “Gudang itu isinya hanya amunisi ringan, tidak akan ada amunisi yang beterbangan. Ledakan lebih disebabkan adanya TNT di gudang itu,” tutupnya.

Sebagaimana diberitakan, gudang amunisi TNI AL di pulau Kopaska di dekat kawasan Tanjung Priok terbakar lalu meledak. Ledakan keras itu terdengar hingga radius 10 kilometer. Bangunan-bangunan di radius 100 meter dari lokasi ledakan rusak parah. (byu/kim/jpnn/rbb)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Ledakan di gudang amunisi (arsenal) di markas Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Jakarta Rabu (5/3) membuat Pulau Kopaska dikosongkan. Tidak boleh ada aktivitas apapun di pulau tersebut, kecuali Ditpolair Polda Metro Jaya yang berada di bagian selatan pulau.

KORBAN: Salah seorang korban meledaknya arsenal  TNI AL saat dirawat di rumah sakit.//ROMEO GACAD/afp photo
KORBAN: Salah seorang korban meledaknya arsenal TNI AL saat dirawat di rumah sakit.//ROMEO GACAD/afp photo

Setidaknya dua hari ke depan, kompleks Kopaska di pulau seluas 10 hektare itu akan steril dari aktivitas, baik latihan maupun administrasi. “Lokasi masih diisolir untuk lebih meyakinkan kondisi pasca ledakan,” ujar Kadispenal Laksamana Pertama Untung Suropati saat dikonfirmasi kemarin.

Demi keamanan, untuk sementara pasukan Kopaska harus mengungsi. Lokasi latihan rutin dipindahkan ke tempat lain sampai penyelidikan terhadap kejadian tersebut selesai. Menurut Untung, pihaknya bekerjasama dengan Puslabfor Mabes Polri memastikan penyebab maupun asal mula ledakan.

Untung menuturkan, pendataan terakhir menunjukkan jika jumlah korban akibat peristiwa tersebut mencapai 92 orang. Satu di antaranya meninggal dunia, yakni Sertu Imam Syafei. Dia dimakamkan di Taman Makam Perwira Pondok Ungu Permai Bekasi kemarin pagi. “Saat ini, yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah 39 orang. Sisanya sudah pulang,” terangnya. Korban terbanyak ditampung di RSAL dr Mintohardjo, yakni 25 orang.

Sementara, kerugian materiil akibat kejadian tersbeut belum dihitung. Pihak TNI AL masih fokus menyelidiki kasus tersebut dan merawat para korban. Untung mengakui, bangunan gudang tersebut sudah sangat tua. Bahkan melebihi usia kemerdekaan negara. dia mengaku tidak ingat persis kapan gedung itu dibangun, namun yang jelas pembangunan dilakukan pada zaman penjajahan Belanda.

Meski begitu, dia memastikan jika pengamanan gudang amunisi dilakukan dengan ketat. Gedung itu diawasi 24 jam sehari, dan setiap saat kondisinya dicek untuk memastikan potensi bahaya nihil.

Alumnus US Naval War College 2009 itu menambahkan, hingga kemarin pihaknya masih mendapat informasi jika warga sekitar khawatir kejadian 1984 terulang. Yakni, saat gudang amunisi di Cilandak, Jaksel, meledak. Gudang tersebut berisi amunisi kelas berat, termasuk sejumlah roket.

Kala itu, serpihan-serpihan amunisi menyebar seantero Jakarta. Dalam radius tertentu, lokasi ledakan tidak ubahnya ladang ranjau karena dipenuhi seriphan. Untung menegaskan jika ledakan kali ini berbeda jauh. “Gudang itu isinya hanya amunisi ringan, tidak akan ada amunisi yang beterbangan. Ledakan lebih disebabkan adanya TNT di gudang itu,” tutupnya.

Sebagaimana diberitakan, gudang amunisi TNI AL di pulau Kopaska di dekat kawasan Tanjung Priok terbakar lalu meledak. Ledakan keras itu terdengar hingga radius 10 kilometer. Bangunan-bangunan di radius 100 meter dari lokasi ledakan rusak parah. (byu/kim/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/