JAKARTA- Tim Pencari Fakta (TPF) dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menemukan adanya tindak kekerasan, berupa penamparan yang diduga dilakukan Wakil Menteri Hukum dan HAM Deny Indrayana terhadap petugas Lapas Pekanbaru, Riau.
Dalam reka ulang yang dilakukan Jumat (6/4), terlihat jelas adanya pemukulan yang dilakukan Deny bersama ajudannya terhadap sipir Darso Sihombing bersama, Khoirul, rekannya. Adegan diperagakan langsung Darso Sihombing dan Khoirul yang pada saat peristiwa terjadi sedang berjaga.
Kendati demikian, Ketua TPF yang juga Wakil Ketua Komnas HAM, Ridha Saleh mengatakan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari Deny Indrayana terkait temuan tersebut.
“Kami akan terus mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari Kepala Lapas dan akan segera membawa laporan ini ke Menteri Hukum dan HAM,” ujarnya.
Sementara, ajudan Denny yang bernama Kusno, membantah tudingan penamparan tersebut. Bahkan dia berani sumpah tudingan itu tidak benar. “Saya muslim, saya habis salat Jumat. Saya berani bersumpah Pak Denny tidak memukul,” jelas Kusno.
Kusno menjelaskan, bosnya itu hanya marah kepada para sipir. Berbeda dengan LP yang lain, sipir di LP Pekanbaru, Riau ini terkesan melambatkan membuka pintu.
“Itu baru 5-6 menit baru dibukakan. Di LP lain tidak ada seperti itu. Pak Denny itu marah sama sipir, kenapa membuka lama sekali. Narkoba itu kan berkait dengan barang bukti, bagaimana kalau barang buktinya dihilangkan,” jelasnya.
Kusno heran, kalau kemudian muncul tudingan adanya penamparan dalam penggerebekan Senin (2/4) dini hari itu. “Sama sekali tidak ada pemukulan,” jelas Kusno.(net)