26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jaksa Agung Tegaskan Eksekusi Mati Bukan di April, Ini Penyebabnya

Duo Bali Nine Myuran Sukumaran (kiri) dan Andrew Chan. FOTO: dok
Duo Bali Nine Myuran Sukumaran (kiri) dan Andrew Chan. FOTO: dok

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jaksa Agung HM. Prasetyo mengaku kemungkinan pelaksanaan eksekusi mati tidak dilakukan pada bulan ini. Pasalnya, bulan ini Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA).

“Itu (KAA) jadi salah satu yang dipertimbangkan. Masa ada tamu negara-negara lain dalam acara kenegaraan kami malah lakukan eksekusi mati,” ujar Prasetyo di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/4).

Terkait ini, Prasetyo menampik bahwa Indonesia takut negara-negara yang diundang ke KAA tidak hadir karena ada pelaksanaan eksekusi mati.

Menurutnya, Kejaksaan Agung hanya memperhitungkan masalah etika jika eksekusi dilaksanakan bersamaan dengan KAA. Presiden Joko Widodo, kata dia, juga tidak memberi instruksi khusus untuk itu apalagi bertanya mengenai waktu pelaksanaan eksekusi.

“Jangan katakan istilah ‘takut’. Kami tidak ada istilah takut dalam eksekusi ini. Kami akan lihat waktu yang tepat. Yang pasti kami ingin pelaksanaannya tidak ganggu apapun yang lain. Saya berulangkali katakan itu bukan pekerjaan yang menyenangkan tapi harus kami lakukan,” tegas Prasetyo.

Meski KAA jadi pertimbangan, Prasetyo tetap enggan mengungkap waktu pelaksanaan eksekusi. Ia meminta publik bersabar. (flo/jpnn)

Duo Bali Nine Myuran Sukumaran (kiri) dan Andrew Chan. FOTO: dok
Duo Bali Nine Myuran Sukumaran (kiri) dan Andrew Chan. FOTO: dok

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jaksa Agung HM. Prasetyo mengaku kemungkinan pelaksanaan eksekusi mati tidak dilakukan pada bulan ini. Pasalnya, bulan ini Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA).

“Itu (KAA) jadi salah satu yang dipertimbangkan. Masa ada tamu negara-negara lain dalam acara kenegaraan kami malah lakukan eksekusi mati,” ujar Prasetyo di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/4).

Terkait ini, Prasetyo menampik bahwa Indonesia takut negara-negara yang diundang ke KAA tidak hadir karena ada pelaksanaan eksekusi mati.

Menurutnya, Kejaksaan Agung hanya memperhitungkan masalah etika jika eksekusi dilaksanakan bersamaan dengan KAA. Presiden Joko Widodo, kata dia, juga tidak memberi instruksi khusus untuk itu apalagi bertanya mengenai waktu pelaksanaan eksekusi.

“Jangan katakan istilah ‘takut’. Kami tidak ada istilah takut dalam eksekusi ini. Kami akan lihat waktu yang tepat. Yang pasti kami ingin pelaksanaannya tidak ganggu apapun yang lain. Saya berulangkali katakan itu bukan pekerjaan yang menyenangkan tapi harus kami lakukan,” tegas Prasetyo.

Meski KAA jadi pertimbangan, Prasetyo tetap enggan mengungkap waktu pelaksanaan eksekusi. Ia meminta publik bersabar. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/