26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jero Wacik Ngetop Mendadak

Menteri ESDM Jero Wacik
Menteri ESDM Jero Wacik

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah Jero Wacik ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam medio 2-4 September 2014, ada 42.190 percakapan dari 10.423 pengguna akun di media sosial yang membicarakan Jero Wacik.

“Maka topik ‘KPK tetapkan JeroWacik Tersangka’ masuk dalam urutan 10 besar trending topic dunia pada Rabu 3 September 2014,” kata Founder PoliticaWave, Yose Rizal, seperti dilansir dari Rakyat Merdeka Online (grup Sumut Pos), Sabtu (6/9).

Pada hari itu, ungkap Yose, Jero Wacik pun menjadi salah seorang tokoh yang namanya banyak diperbincangkan di sosial media dengan beragam topik yang terkait dengan status tersangkanya tersebut. Desakan agar Jero Wacik segera mundur dari jabatannya sebagai menteri ESDM menjadi salah satu topik utama yang banyak dibicarakan oleh netizen.

“Namun yang lebih menarik adalah perhatian dan keprihatinan netizen atas kasus korupsi yang terus terjadi di negara ini, apalagi JeroWacik adalah menteri ketiga yang ditetapkan jadi tersangka kasus korupsi di era pemerintahan SBY ini,” demikian Yose.

Sedikit mengilas kembali, Jero disangka melanggar Pasal 12 huruf e atau Pasal 23 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 421 KUHP. Ia diduga melakukan pemerasan terkait dengan jabatannya. Pasca dilantik sebagai menteri ESDM, Jero meminta tambahan dana operasional menteri. Sebab plafon yang diterimanya tidak mencukupi.

Atas permintaan Jero, jajaran di lingkungan Kementerian ESDM telah memberikan dana sepanjang 2011 sampai dengan 2013 sebesar Rp 9,9 miliar. Dana Rp 9,9 miliar itu diduga digunakan Jero untuk kepentingan pribadi, pihak ketiga, dan pencitraan.

Selain hal itu, salah satu modus yang dilakukan Jero untuk memperbesar dana operasional menteri (DOM) adalah dengan mengadakan rapat fiktif. Disinggung soal rapat itu, Juru Bicara ESDM Saleh Abdurahman mengaku menyerahkannya kepada proses hukum. “Itu sangkaan, dibuktikan di pengadilan. Untuk masalah hukum kita serahkan ke KPK,” kata Saleh usai diskusi “Korupsi di Pusaran Migas” di Cikini, Jakarta, Sabtu (6/9).

Saleh menyatakan, banyak rapat yang diikutinya selama bekerja di ESDM. Namun ia mengaku tidak mengetahui besaran anggaran rapat. “Saya enggak tahu itu, ada standarnya di APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” ujarnya.

Menurut Saleh, apabila suatu rapat batal dilaksanakan maka anggaran untuk rapat itu akan dikembalikan. “Anggaran tidak tersalur itu dikembalikan ke negara, harusnya gitu,” tandasnya.

Terkait hal yang bersifat pribadi, Saleh mengatakan bahwa Jero merupakan sosok yang sederhana. “‎Saya lihat beliau (Jero) sederhana. Misalnya kalau saya jalan dengan beliau itu, dia makan enggak pilih tempat. Beli sate enggak ada masalah. Baju dan mobil enggak menggunakan yang sangat mahal,” kata Saleh usai diskusi “Korupsi di Pusaran Migas” di Cikini, Jakarta, Sabtu (6/9).

Selain itu, Saleh menyebut Jero sebagai sosok yang memiliki unsur humanisme yang begitu besar. Ia juga menganggap Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut merupakan seorang motivator.

“Setiap rapat pimpinan beliau beri motivasi kepada kita untuk bekerja keras dan raih target yang kita punya secepat-cepatnya, jangan terlambat, do your best,” ujar Saleh.

Dikatakan Saleh, Jero juga memiliki kedekatan dengan media. Kedekatan ini memudahkan untuk mensosialisasikan kegiatan Kementerian ESDM kepada masyarakat.

‎”Pak Jero Wacik harus kita akui sangat dekat dengan media. Sederhana argumentasi beliau semua kegiatan kita harus diketahui masyarakat agar masyarakat juga ikut mengawasi kegiatan kita,” tandasnya.

Karenanya Saleh mengatakan bahwa apa yang etrjadi di Kementrian ESDM sekarang ini bukan sebuah bentuk demoralisasi.

Saleh menyebut pihaknya sudah melakukan pembenahan semenjak mantan Sekjen ESDM Waryono Karno ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Salah satu pembenahannya terkait dengan proses lelang. “Contoh kasus, kita sangat teliti dalam mengusulkan lelang. Sekarang kontrolnya ketat,” ujar Saleh.

Menurut Saleh, dalam proses lelang, Kementerian ESDM meminta pengawasan dari Irjen. ‎Hal ini, lanjut dia, dilakukan untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

“‎Persoalan lelang sudah sesuai. Kita sudah sangat prudence. Itu hikmah buat kita supaya tidak terjadi lagi ke depan,” tandas Saleh.

Selanjutnya, Saleh tidak mau berandai-andai soal sangkaan yang dialamatkan pada Jero Wacik. Termasuk, soal rekanan mana saja yang dimintai fulus oleh menteri asal Bali itu. Pihaknya memilih untuk menunggu jalannya persidangan supaya jelas dengan yang disebut sebagai pemerasan dan penyalagunaan wewenang itu.

Begitu juga terkait dengan anggapan bahwa Jero Wacik meminta bawahannya untuk melakukan pemerasan. Seperti mantan Sekjen ESDM Waryono Karno yang disebut-sebut sebagai kasir Jero Wacik. Saleh menjawab diplomatif bahwa seorang menteri pasti memberi arahan yang sesuai undang-undang dan tidak melanggar konstitusi.

Juru Bicara KPK Johan Budi S.P mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami siapa saja yang menjadi kaki tangan Jero untuk memuluskan niatnya. Satu yang bisa dipastikan adalah adanya keterlibatan orang dalam. “Yang diduga dipaksa mengumpulkan dana ada dari internal Kementerian ESDM,” terangnya.

Sementara Wakil Ketua Busyro Muqoddas mengatakan sektor Migas memiliki pajak yang sangat besar. Tentu fakta tersebut sangat menguntungkan bagi negara. Tidak mau kecolongan oleh para mafia Migas, dia mengatakan KPK akan masuk untuk memberikan pencegahan korupsi.

Lembaga pimpinan Abraham Samad itu dipastikan tidak berhenti pada penetapan Jero sebagai tersangka. Tapi, “merawat” Kementerian ESDM supaya benar-benar bersih dari praktik korupsi. “Dokumen-dokumen di kementerian akan kami mengkaji dan dalami. Kalau ada unsur fraud (korupsi, red) dibenahi,” tegasnya.

Seperti diketahui, Jero disangka melanggar Pasal 12 huruf e atau Pasal 23 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 421 KUHP. Ia diduga melakukan pemerasan terkait dengan jabatannya. (rmo/adk/gil/dim/gun/bil/jpnn)

 

Menteri ESDM Jero Wacik
Menteri ESDM Jero Wacik

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah Jero Wacik ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam medio 2-4 September 2014, ada 42.190 percakapan dari 10.423 pengguna akun di media sosial yang membicarakan Jero Wacik.

“Maka topik ‘KPK tetapkan JeroWacik Tersangka’ masuk dalam urutan 10 besar trending topic dunia pada Rabu 3 September 2014,” kata Founder PoliticaWave, Yose Rizal, seperti dilansir dari Rakyat Merdeka Online (grup Sumut Pos), Sabtu (6/9).

Pada hari itu, ungkap Yose, Jero Wacik pun menjadi salah seorang tokoh yang namanya banyak diperbincangkan di sosial media dengan beragam topik yang terkait dengan status tersangkanya tersebut. Desakan agar Jero Wacik segera mundur dari jabatannya sebagai menteri ESDM menjadi salah satu topik utama yang banyak dibicarakan oleh netizen.

“Namun yang lebih menarik adalah perhatian dan keprihatinan netizen atas kasus korupsi yang terus terjadi di negara ini, apalagi JeroWacik adalah menteri ketiga yang ditetapkan jadi tersangka kasus korupsi di era pemerintahan SBY ini,” demikian Yose.

Sedikit mengilas kembali, Jero disangka melanggar Pasal 12 huruf e atau Pasal 23 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 421 KUHP. Ia diduga melakukan pemerasan terkait dengan jabatannya. Pasca dilantik sebagai menteri ESDM, Jero meminta tambahan dana operasional menteri. Sebab plafon yang diterimanya tidak mencukupi.

Atas permintaan Jero, jajaran di lingkungan Kementerian ESDM telah memberikan dana sepanjang 2011 sampai dengan 2013 sebesar Rp 9,9 miliar. Dana Rp 9,9 miliar itu diduga digunakan Jero untuk kepentingan pribadi, pihak ketiga, dan pencitraan.

Selain hal itu, salah satu modus yang dilakukan Jero untuk memperbesar dana operasional menteri (DOM) adalah dengan mengadakan rapat fiktif. Disinggung soal rapat itu, Juru Bicara ESDM Saleh Abdurahman mengaku menyerahkannya kepada proses hukum. “Itu sangkaan, dibuktikan di pengadilan. Untuk masalah hukum kita serahkan ke KPK,” kata Saleh usai diskusi “Korupsi di Pusaran Migas” di Cikini, Jakarta, Sabtu (6/9).

Saleh menyatakan, banyak rapat yang diikutinya selama bekerja di ESDM. Namun ia mengaku tidak mengetahui besaran anggaran rapat. “Saya enggak tahu itu, ada standarnya di APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” ujarnya.

Menurut Saleh, apabila suatu rapat batal dilaksanakan maka anggaran untuk rapat itu akan dikembalikan. “Anggaran tidak tersalur itu dikembalikan ke negara, harusnya gitu,” tandasnya.

Terkait hal yang bersifat pribadi, Saleh mengatakan bahwa Jero merupakan sosok yang sederhana. “‎Saya lihat beliau (Jero) sederhana. Misalnya kalau saya jalan dengan beliau itu, dia makan enggak pilih tempat. Beli sate enggak ada masalah. Baju dan mobil enggak menggunakan yang sangat mahal,” kata Saleh usai diskusi “Korupsi di Pusaran Migas” di Cikini, Jakarta, Sabtu (6/9).

Selain itu, Saleh menyebut Jero sebagai sosok yang memiliki unsur humanisme yang begitu besar. Ia juga menganggap Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut merupakan seorang motivator.

“Setiap rapat pimpinan beliau beri motivasi kepada kita untuk bekerja keras dan raih target yang kita punya secepat-cepatnya, jangan terlambat, do your best,” ujar Saleh.

Dikatakan Saleh, Jero juga memiliki kedekatan dengan media. Kedekatan ini memudahkan untuk mensosialisasikan kegiatan Kementerian ESDM kepada masyarakat.

‎”Pak Jero Wacik harus kita akui sangat dekat dengan media. Sederhana argumentasi beliau semua kegiatan kita harus diketahui masyarakat agar masyarakat juga ikut mengawasi kegiatan kita,” tandasnya.

Karenanya Saleh mengatakan bahwa apa yang etrjadi di Kementrian ESDM sekarang ini bukan sebuah bentuk demoralisasi.

Saleh menyebut pihaknya sudah melakukan pembenahan semenjak mantan Sekjen ESDM Waryono Karno ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Salah satu pembenahannya terkait dengan proses lelang. “Contoh kasus, kita sangat teliti dalam mengusulkan lelang. Sekarang kontrolnya ketat,” ujar Saleh.

Menurut Saleh, dalam proses lelang, Kementerian ESDM meminta pengawasan dari Irjen. ‎Hal ini, lanjut dia, dilakukan untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

“‎Persoalan lelang sudah sesuai. Kita sudah sangat prudence. Itu hikmah buat kita supaya tidak terjadi lagi ke depan,” tandas Saleh.

Selanjutnya, Saleh tidak mau berandai-andai soal sangkaan yang dialamatkan pada Jero Wacik. Termasuk, soal rekanan mana saja yang dimintai fulus oleh menteri asal Bali itu. Pihaknya memilih untuk menunggu jalannya persidangan supaya jelas dengan yang disebut sebagai pemerasan dan penyalagunaan wewenang itu.

Begitu juga terkait dengan anggapan bahwa Jero Wacik meminta bawahannya untuk melakukan pemerasan. Seperti mantan Sekjen ESDM Waryono Karno yang disebut-sebut sebagai kasir Jero Wacik. Saleh menjawab diplomatif bahwa seorang menteri pasti memberi arahan yang sesuai undang-undang dan tidak melanggar konstitusi.

Juru Bicara KPK Johan Budi S.P mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami siapa saja yang menjadi kaki tangan Jero untuk memuluskan niatnya. Satu yang bisa dipastikan adalah adanya keterlibatan orang dalam. “Yang diduga dipaksa mengumpulkan dana ada dari internal Kementerian ESDM,” terangnya.

Sementara Wakil Ketua Busyro Muqoddas mengatakan sektor Migas memiliki pajak yang sangat besar. Tentu fakta tersebut sangat menguntungkan bagi negara. Tidak mau kecolongan oleh para mafia Migas, dia mengatakan KPK akan masuk untuk memberikan pencegahan korupsi.

Lembaga pimpinan Abraham Samad itu dipastikan tidak berhenti pada penetapan Jero sebagai tersangka. Tapi, “merawat” Kementerian ESDM supaya benar-benar bersih dari praktik korupsi. “Dokumen-dokumen di kementerian akan kami mengkaji dan dalami. Kalau ada unsur fraud (korupsi, red) dibenahi,” tegasnya.

Seperti diketahui, Jero disangka melanggar Pasal 12 huruf e atau Pasal 23 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 421 KUHP. Ia diduga melakukan pemerasan terkait dengan jabatannya. (rmo/adk/gil/dim/gun/bil/jpnn)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/