30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Akil Serang Balik Mahfud

Mahfud MD dan Akil Mochtar
Mahfud MD dan Akil Mochtar

 SUMUTPOS.CO – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar balik menyerang koleganya, Mahfud MD. Tersangka kasus suap Pilkada tersebut menuding bahwa ketika menjadi Ketua MK, Mahfud MD juga pernah melakukan pelanggaran etik.

Akil mengatakan Mahfud pernah bertemu dengan pihak-pihak berpekara pada saat uji materi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Menurut Pak Akil, ketika Pak Mahfud menjadi Ketua MK, pernah bertemu salah satu kuasa hukumnya yang sekarang komisioner KPK,” kata Kuasa Hukum Akil, Tamsil Sjoekoer saat dihubungi JPNN, Rabu (6/11).

Kendati demikian, Tamsil enggan membeberkan siapa komisioner KPK yang dimaksudkannya yang pernah bertemu dengan Mahfud. “Tanya Pak Mahfud saja,” ujarnya.

Tamsil menjelaskan, pertemuan itu dilakukan di rumah dinas Mahfud. Kala itu Mahfud dan pihak-pihak berpekara melakukan pembicaraan. “Kita enggak tahu (apa yang dibicarakan). Tapi saat itu ada pihak-pihak berpekara,” katanya.

Seperti diketahui, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi dalam keputusannya memberhentikan Akil sebagai hakim Konstitusi dengan tidak hormat.

Dalam pertimbangannya, Majelis Kehormatan MK menyatakan bahwa Akil terbukti melakukan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip dalam kode etik dan perilaku hakim konstitusi.

Terkait munculnya nama Iis Dahlia menjadi salah satu penyanyi dangdut yang ikut ditransfer Akil Mochtar. Iis mengatakan dirinya memang diajak menjadi pengisi acara dalam kampanye pilkada Gubernur Kalimantan Barat pada November 2007 oleh Akil Mochtar, yang saat itu mencalonkan diri dalam pilkada tersebut. Selain Iis, ada pedangdut lain seperti Evie Tamala dan Ria Fitria atau dikenal dengan nama Rya KDI

“Gue urusannya profesional, gue penyanyi dikontrak untuk menyanyi di acara ini, ya, do it… Enggak ada urusan gue dapat transferan uang jatuh dari langit atau gratis seperti kisah penyanyi perempuan lain yang karier menyanyinya enggak jelas dan sekarang marak jadi berita,” kata Iis, kemarin.

Penyanyi kelahiran Bongas, Indramayu, Jawa Barat, 29 Mei 1972, ini menuturkan, dalam acara kampanye tersebut, ia bersama Evie Tamala sebagai penyanyi utama. Sementara penyanyi pendampingnya adalah Rya Kondang In dan Ria Fitria atau Rya KDI–keduanya jebolan ajang pedangdut di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), kini MNC TV.

“Gue menyanyi di satu titik atau satu daerah, biasanya dari pagi sampai sore dalam acara kampanye. Pak Akil (AKIL Mochtar) memberikan bayaran yang bagus Rp30 sampai Rp40 juta sekali main atau di satu titik. Seingat aku, di acara ini aku dipercaya untuk menyanyi di tiga sampai empat titik,” ujar Iis.

Penyanyi berkumis tipis ini mengaku bingung dan agak terganggu dengan pemberitaan itu. “Banyak wartawan infotainment datang ke rumah minta konfirmasi disangkanya gue dapat transferan gratisan. Gila! Enggaklah! Asli, di acara ini, gue urusannya menyanyi sesuai profesi,” katanya. (gil/jpnn)

Mahfud MD dan Akil Mochtar
Mahfud MD dan Akil Mochtar

 SUMUTPOS.CO – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar balik menyerang koleganya, Mahfud MD. Tersangka kasus suap Pilkada tersebut menuding bahwa ketika menjadi Ketua MK, Mahfud MD juga pernah melakukan pelanggaran etik.

Akil mengatakan Mahfud pernah bertemu dengan pihak-pihak berpekara pada saat uji materi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Menurut Pak Akil, ketika Pak Mahfud menjadi Ketua MK, pernah bertemu salah satu kuasa hukumnya yang sekarang komisioner KPK,” kata Kuasa Hukum Akil, Tamsil Sjoekoer saat dihubungi JPNN, Rabu (6/11).

Kendati demikian, Tamsil enggan membeberkan siapa komisioner KPK yang dimaksudkannya yang pernah bertemu dengan Mahfud. “Tanya Pak Mahfud saja,” ujarnya.

Tamsil menjelaskan, pertemuan itu dilakukan di rumah dinas Mahfud. Kala itu Mahfud dan pihak-pihak berpekara melakukan pembicaraan. “Kita enggak tahu (apa yang dibicarakan). Tapi saat itu ada pihak-pihak berpekara,” katanya.

Seperti diketahui, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi dalam keputusannya memberhentikan Akil sebagai hakim Konstitusi dengan tidak hormat.

Dalam pertimbangannya, Majelis Kehormatan MK menyatakan bahwa Akil terbukti melakukan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip dalam kode etik dan perilaku hakim konstitusi.

Terkait munculnya nama Iis Dahlia menjadi salah satu penyanyi dangdut yang ikut ditransfer Akil Mochtar. Iis mengatakan dirinya memang diajak menjadi pengisi acara dalam kampanye pilkada Gubernur Kalimantan Barat pada November 2007 oleh Akil Mochtar, yang saat itu mencalonkan diri dalam pilkada tersebut. Selain Iis, ada pedangdut lain seperti Evie Tamala dan Ria Fitria atau dikenal dengan nama Rya KDI

“Gue urusannya profesional, gue penyanyi dikontrak untuk menyanyi di acara ini, ya, do it… Enggak ada urusan gue dapat transferan uang jatuh dari langit atau gratis seperti kisah penyanyi perempuan lain yang karier menyanyinya enggak jelas dan sekarang marak jadi berita,” kata Iis, kemarin.

Penyanyi kelahiran Bongas, Indramayu, Jawa Barat, 29 Mei 1972, ini menuturkan, dalam acara kampanye tersebut, ia bersama Evie Tamala sebagai penyanyi utama. Sementara penyanyi pendampingnya adalah Rya Kondang In dan Ria Fitria atau Rya KDI–keduanya jebolan ajang pedangdut di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), kini MNC TV.

“Gue menyanyi di satu titik atau satu daerah, biasanya dari pagi sampai sore dalam acara kampanye. Pak Akil (AKIL Mochtar) memberikan bayaran yang bagus Rp30 sampai Rp40 juta sekali main atau di satu titik. Seingat aku, di acara ini aku dipercaya untuk menyanyi di tiga sampai empat titik,” ujar Iis.

Penyanyi berkumis tipis ini mengaku bingung dan agak terganggu dengan pemberitaan itu. “Banyak wartawan infotainment datang ke rumah minta konfirmasi disangkanya gue dapat transferan gratisan. Gila! Enggaklah! Asli, di acara ini, gue urusannya menyanyi sesuai profesi,” katanya. (gil/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/