”Satu dua hari ini kami akan berusaha ketemu bung Novanto untuk menjelaskan bagaimana kondisi kekinian Partai Golkar. Setelah itu nanti minggu depan kami akan melakukan rapat pleno,” ujar Idrus.
Dalam hal ini, Idrus menjanjikan bahwa DPP tidak akan mengulur-ulur waktu jadwal pelaksanaan Munaslub. Dalam pleno nanti, surat dari 31 DPD akan menjadi agenda tunggal pembahasan, sekaligus akan ditetapkan tanggal dan lokasi pelaksanaan Munaslub. ”Tanggalnya nanti terserah pleno, karena pleno yang memiliki kewenangan mengambil keputusan,” tandasnya.
Terpisah, Dedi Mulyadi menyatakan, DPD I juga telah bersepakat terkait tanggal pelaksanaan Munaslub. Dalam surat yang disampaikan ke DPP, DPD I menyarankan agar Munaslub bisa digelar pada 16-17 Desember atau akhir pekan depan. ”Ini memperhitungkan adanya pergantian tahun dan masa libur,” kata bupati Purwakarta itu.
Menurut Dedi, jika Munaslub digelar sesuai rekomendasi DPD, pengurus DPP Golkar yang baru memiliki sisa waktu untuk melakukan langkah-langkah politik. Dia mengingatkan, pada awal Januari nanti akan dimulai masa pendaftaran calon di pilkada serentak 2018. DPP perlu waktu melakukan pembahasan, karena masih ada sejumlah daerah yang belum ditetapkan calon kepala daerahnya.
”Pada pendaftaran (calon pilkada) tanggal 7 sampai 9 Januari itu harus ditandatangani oleh ketua umum dan sekjen definitif,” ujarnya. Namun, Dedi menampik hal itu terkait dengan posisi dirinya yang gagal dicalonkan sebagai calon gubenur Jawa Barat, karena DPP era Setnov cenderung memilih Ridwan Kamil sebagai jagoan beringin. ”Penyelamatan pilkada adalah pada administratif kepartaian,” ujarnya.
Terpisah, Ketua DPD Sulawesi Tenggara Ridwan Bae menyatakan, dukungan DPD I Partai Golkar saat ini masih bisa bertambah. Tiga DPD yang tersisa sudah memastikan akan membubuhkan dukungan. ”Maluku sore ini akan ke Jakarta, kemudian Sulut belum sempat kumpulkan DPD II (kabupaten/kota, red), kalau NTT juga sudah setuju,” ujar Ridwan.
Menurut Ridwan, dari sisi calon ketua umum, saat ini nama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sudah memiliki banyak dukungan yang disampaikan secara terbuka. Namun, menurut dia, masih ada kandidat calon lain yang berpeluang maju dalam Munaslub nanti. Selain suara DPD tingkat I, masih ada lebih dari 500 DPD tingkat II, dimana dukungan kepada nama-nama calon ketum Golkar masih cair.