PANGKALAN BUN, SUMUTPOS.CO – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan siap melakukan indentifikasi kotak hitam atau black box pesawat AirAsia QZ8501 di Indonesia.
“Black box nantinya akan dibaca dan diidentifikasi di Indonesia, karena KNKT sudah mempunyai fasilitas laboratorium sendiri sejak tahun 2009,” kata investigator KNKT Nurcahyo Utomo, di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kamis (8/1) siang.
Menurut Nurcahyo, selain fasilitas yang sudah tersedia, KNKT juga telah memiliki tenaga khusus yang mampu melakukan melakukan identifikasi dan pembacaan black box.
“Kita sudah menyekolahkan beberapa rekan kita yang khusus mengidentifikasi dan melakukan pembacaan Black Box. Jadi saya cukup yakin dengan rekan -rekan saya, mereka bisa melakukan tugas untuk identifikasi dan kita juga sudah beberapa kali melakukan pembacaan black box, seperti pesawat Sukhoi, Lion Air di Bali, dan semuanya berhasil dibaca di Indonesia,” jelas dia, seperti diberitakan Kalteng Pos online (Grup JPNN).
Lebih lanjut dia mengakui, untuk tingkat kesulitan mengidentifikasi dan pembacaan black box, tergantung kondisi dan tingkat kerusakannya.
“Tetapi kalau kondisinya bagus, dalam 2-3 hari pasti selesai. Hanya untuk analisa lebih lanjutnya yang bisa memakan waktu lebih lama,” tutur dia.(ena/nto)
PANGKALAN BUN, SUMUTPOS.CO – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan siap melakukan indentifikasi kotak hitam atau black box pesawat AirAsia QZ8501 di Indonesia.
“Black box nantinya akan dibaca dan diidentifikasi di Indonesia, karena KNKT sudah mempunyai fasilitas laboratorium sendiri sejak tahun 2009,” kata investigator KNKT Nurcahyo Utomo, di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kamis (8/1) siang.
Menurut Nurcahyo, selain fasilitas yang sudah tersedia, KNKT juga telah memiliki tenaga khusus yang mampu melakukan melakukan identifikasi dan pembacaan black box.
“Kita sudah menyekolahkan beberapa rekan kita yang khusus mengidentifikasi dan melakukan pembacaan Black Box. Jadi saya cukup yakin dengan rekan -rekan saya, mereka bisa melakukan tugas untuk identifikasi dan kita juga sudah beberapa kali melakukan pembacaan black box, seperti pesawat Sukhoi, Lion Air di Bali, dan semuanya berhasil dibaca di Indonesia,” jelas dia, seperti diberitakan Kalteng Pos online (Grup JPNN).
Lebih lanjut dia mengakui, untuk tingkat kesulitan mengidentifikasi dan pembacaan black box, tergantung kondisi dan tingkat kerusakannya.
“Tetapi kalau kondisinya bagus, dalam 2-3 hari pasti selesai. Hanya untuk analisa lebih lanjutnya yang bisa memakan waktu lebih lama,” tutur dia.(ena/nto)