Serma Marinir Boflen Sirait sempat kehabisan oksigen di kedalaman 30 meter. Untungnya, Serka Marinir Oot Sudarma punya sisa cadangan oksigen. Nyawa Boflen pun bisa diselamatkan setelah Oot berbagi Oksigen.
Memang, tak selamanya kondisi mendukung memudahkan penyelaman. Dan itu, dirasakan betul oleh Serma Marinir Boflen Sirait.
Usai menemukan bagian ekor pesawat, Rabu (7/1), Serma Boflen kehabisan pasokan oksigen. Padahal, proses penemuannya berlangsung singkat.
Ini terjadi, bermula dari penyelaman yang dimulai pukul 10.30 WIB. Dan pada pukul 10.47 WIB, Boflen sudah naik kembali ke permukaan air dengan sejumlah foto dan tali yang sudah terpasang untuk penanda lokasi.
Boflen sempat mengalami masalah fatal dengan habisnya tabung oksigen yang dia gunakan saat masih berada di kedalaman.
Untungnya, Oot yang menemani Boflen menyelam membawa cukup oksigen. Akhirnya, satu tabung oksigen dipakai untuk berdua secara bergantian hingga akhirnya mereka naik ke permukaan.
Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat Laksma TNI Abdul Rasyid Kacong pun mengingatkan penyelam untuk mengutamakan keselamatan.
“Mungkin karena terlalu semangat sudah menemukan ekor pesawat. Jangan sampai ekor pesawat sudah ketemu, kita men-SAR penyelam kita sendiri,” ujarnya. (dng/indopos/jpnn)
Serma Marinir Boflen Sirait sempat kehabisan oksigen di kedalaman 30 meter. Untungnya, Serka Marinir Oot Sudarma punya sisa cadangan oksigen. Nyawa Boflen pun bisa diselamatkan setelah Oot berbagi Oksigen.
Memang, tak selamanya kondisi mendukung memudahkan penyelaman. Dan itu, dirasakan betul oleh Serma Marinir Boflen Sirait.
Usai menemukan bagian ekor pesawat, Rabu (7/1), Serma Boflen kehabisan pasokan oksigen. Padahal, proses penemuannya berlangsung singkat.
Ini terjadi, bermula dari penyelaman yang dimulai pukul 10.30 WIB. Dan pada pukul 10.47 WIB, Boflen sudah naik kembali ke permukaan air dengan sejumlah foto dan tali yang sudah terpasang untuk penanda lokasi.
Boflen sempat mengalami masalah fatal dengan habisnya tabung oksigen yang dia gunakan saat masih berada di kedalaman.
Untungnya, Oot yang menemani Boflen menyelam membawa cukup oksigen. Akhirnya, satu tabung oksigen dipakai untuk berdua secara bergantian hingga akhirnya mereka naik ke permukaan.
Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat Laksma TNI Abdul Rasyid Kacong pun mengingatkan penyelam untuk mengutamakan keselamatan.
“Mungkin karena terlalu semangat sudah menemukan ekor pesawat. Jangan sampai ekor pesawat sudah ketemu, kita men-SAR penyelam kita sendiri,” ujarnya. (dng/indopos/jpnn)