25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Gempa di Sinabang, Warga Medan Panik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kota Medan, khususnya yang beraktivitas di gedung-gedung tinggi, berhamburan ke luar gedung, Selasa (7/1) siang sekira pukul 13.30 WIB. Pasalnya, mereka ketakutan lantaran mereka merasakan gedung bergetar. Ternyata, getaran itu berasal dari gempa bumi yang mengguncang Sinabang Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, dengan kekuatan 6,1 magnitudo.

Amatan Sumut Pos, sekitar pukul 13.30 WIB, puluhan pegawai dan pengunjung Gedung CIMB Niaga di Jalan Imam Bonjol, Medan, mendadak panik dan berhamburan keluar gedung. Putri (32), seorang pegawai mengaku merasakan gempa yang terjadi saat berada di lantai 8. Ketika itu, perempuan berhijab ini tengah bekerja sebagai pegawai swasta yang berkantor di Gedung CIMB Niaga.

“Terasa goyang saat di lantai 8 sekitar 1 menit gitu, habis itu berhenti. Tapi, satu menit kemudian terasa kembali. Itulah makanya seluruh pegawai berlarian ke lift untuk turun,” ujarnya.

Dikatakan Putri, semua pegawai panik ketakutan dan berebut naik lift. Pasalnya, pada khawatir gedung roboh akibat gempa bumi. “Sempat ditahan oleh petugas security untuk naik lift karena khawatir kelebihan muatan. Itulah, sebagian ada yang turun berlari lewat tangga,” ucapnya.

Dian, pegawai lainnya juga mengatakan hal senada. Saat terjadi gempa, dia sedang berada di lantai 7. “bagaimana enggak pada lari semua ke lift untuk turun, soalnya terasa sekali goyangnya,” tuturnya.

Kepanikan juga terjadi di gedung DPRD Medan. Sejumlah ASN, termasuk beberapa anggota DPRD Medan tampak berlarian keluar gedung saat merasakan gempa. Salah seorang petugas kebersihan DPRD Medan, Zul mengatakan, gempa sempat dirasakan beberapa menit. Sejumlah pegawai maupun anggota DPRD Medan pun turun dari ruangan masing-masing, baik melalui lift maupun langsung menuruni anak tangga. “Kalau yang di bawah tak begitu terasa, tapi yang di lantai atas yang sangat terasa. Ini mereka berhamburan keluar, takut juga kenapa-kenapa, gempanya kan lumayan terasa kalau di lantai atas,” katanya.

Ketua Fraksi NasDem DPRD Medan Afif Abdillah, juga terlihat turut keluar gedung. Afif juga mengaku merasakan getaran. Menurutnya, saat gempa terjadi dirinya sedang makan siang dengan beberapa tamu di ruangannya di lantai 5 gedung DPRD Medan. “Tadi terasa, pas makan. Langsung saja saya turun sambil mengajak yang lain turun. Tadi saya lewat tangga saja, gak pakai lift. Semua kami yang dilantai (lima) ini turun ke bawah,” ujar Afif.

Namun, lanjut Afif, beberapa saat usai getaran tak dirasakan lagi, ia pun kembali ke ruangannya untuk melanjutkan aktivitasnya. “Paling cuma beberapa menit lah kami di bawah. Melihat kondisi sudah tenang, getaran gempanya tak terasa lagi, ya kami naik keatas. Sore ini kota ada agenda rapat di Komisi II,” tandasnya.

Sementara, hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menunjukkan, gempa bumi yang terjadi di Senabang ini awalnya berkekuatan 6,4 magnitudo , kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 6,1 magnitudo. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.3 LU dan 96.32 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 19 km arah Selatan Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh pada kedalaman 20 km.

Kepada Sumut Pos, Kepala Bidang Data BMKG Wilayah I Medan, Erida membenarkan bahwa kekuatan gempa memang terasa hingga ke Kota Medan dan sekitarnya. “Memang terasa hingga ke Medan, tapi paling dirasakan di Simeulue, Tapak Tuan, Singkil, Nias Utara dan Gunung Sitoli. Tapi dari hasil pemodelan, BMKG menyebutkan, gempa bumi tadi tidak berpotensi Tsunami,” ucap Erida.

Untuk itu, Erida mengatakan, agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Apalagi untuk wilayah Kota Medan dan sekitarnya yang terbilang jauh dari pusat gempa,” katanya.

BMKG juga meminta, agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg. (ris/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga Kota Medan, khususnya yang beraktivitas di gedung-gedung tinggi, berhamburan ke luar gedung, Selasa (7/1) siang sekira pukul 13.30 WIB. Pasalnya, mereka ketakutan lantaran mereka merasakan gedung bergetar. Ternyata, getaran itu berasal dari gempa bumi yang mengguncang Sinabang Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, dengan kekuatan 6,1 magnitudo.

Amatan Sumut Pos, sekitar pukul 13.30 WIB, puluhan pegawai dan pengunjung Gedung CIMB Niaga di Jalan Imam Bonjol, Medan, mendadak panik dan berhamburan keluar gedung. Putri (32), seorang pegawai mengaku merasakan gempa yang terjadi saat berada di lantai 8. Ketika itu, perempuan berhijab ini tengah bekerja sebagai pegawai swasta yang berkantor di Gedung CIMB Niaga.

“Terasa goyang saat di lantai 8 sekitar 1 menit gitu, habis itu berhenti. Tapi, satu menit kemudian terasa kembali. Itulah makanya seluruh pegawai berlarian ke lift untuk turun,” ujarnya.

Dikatakan Putri, semua pegawai panik ketakutan dan berebut naik lift. Pasalnya, pada khawatir gedung roboh akibat gempa bumi. “Sempat ditahan oleh petugas security untuk naik lift karena khawatir kelebihan muatan. Itulah, sebagian ada yang turun berlari lewat tangga,” ucapnya.

Dian, pegawai lainnya juga mengatakan hal senada. Saat terjadi gempa, dia sedang berada di lantai 7. “bagaimana enggak pada lari semua ke lift untuk turun, soalnya terasa sekali goyangnya,” tuturnya.

Kepanikan juga terjadi di gedung DPRD Medan. Sejumlah ASN, termasuk beberapa anggota DPRD Medan tampak berlarian keluar gedung saat merasakan gempa. Salah seorang petugas kebersihan DPRD Medan, Zul mengatakan, gempa sempat dirasakan beberapa menit. Sejumlah pegawai maupun anggota DPRD Medan pun turun dari ruangan masing-masing, baik melalui lift maupun langsung menuruni anak tangga. “Kalau yang di bawah tak begitu terasa, tapi yang di lantai atas yang sangat terasa. Ini mereka berhamburan keluar, takut juga kenapa-kenapa, gempanya kan lumayan terasa kalau di lantai atas,” katanya.

Ketua Fraksi NasDem DPRD Medan Afif Abdillah, juga terlihat turut keluar gedung. Afif juga mengaku merasakan getaran. Menurutnya, saat gempa terjadi dirinya sedang makan siang dengan beberapa tamu di ruangannya di lantai 5 gedung DPRD Medan. “Tadi terasa, pas makan. Langsung saja saya turun sambil mengajak yang lain turun. Tadi saya lewat tangga saja, gak pakai lift. Semua kami yang dilantai (lima) ini turun ke bawah,” ujar Afif.

Namun, lanjut Afif, beberapa saat usai getaran tak dirasakan lagi, ia pun kembali ke ruangannya untuk melanjutkan aktivitasnya. “Paling cuma beberapa menit lah kami di bawah. Melihat kondisi sudah tenang, getaran gempanya tak terasa lagi, ya kami naik keatas. Sore ini kota ada agenda rapat di Komisi II,” tandasnya.

Sementara, hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menunjukkan, gempa bumi yang terjadi di Senabang ini awalnya berkekuatan 6,4 magnitudo , kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 6,1 magnitudo. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.3 LU dan 96.32 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 19 km arah Selatan Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh pada kedalaman 20 km.

Kepada Sumut Pos, Kepala Bidang Data BMKG Wilayah I Medan, Erida membenarkan bahwa kekuatan gempa memang terasa hingga ke Kota Medan dan sekitarnya. “Memang terasa hingga ke Medan, tapi paling dirasakan di Simeulue, Tapak Tuan, Singkil, Nias Utara dan Gunung Sitoli. Tapi dari hasil pemodelan, BMKG menyebutkan, gempa bumi tadi tidak berpotensi Tsunami,” ucap Erida.

Untuk itu, Erida mengatakan, agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Apalagi untuk wilayah Kota Medan dan sekitarnya yang terbilang jauh dari pusat gempa,” katanya.

BMKG juga meminta, agar masyarakat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg. (ris/map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/