JAKARTA- Bank Indonesia (BI) terus menginisiasi terobosan dalam sistem pembayaran di sektor perbankan. Setelah jaringan Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA) terhubung, BI kini memfasilitasi interkoneksi antara tiga pemain besar penyedia jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau switching company.
Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, interkoneksi layanan ATM merupakan upaya mempermudah layanan transaksi transfer antarbank melalui ATM secara real time, dari dan ke seluruh wilayah di Indonesia. “Peningkatan layanan ini tidak menambah biaya pada layanan transfer dana antar bank saat ini,” ujarnya kemarin (7/5).
Nota kesepahaman (MoU) interkoneksi layanan ATM tersebut kemarin disepakati oleh tiga perusahaan switching, yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis sebagai penyelenggara ATM Bersama, PT Rintis Sejahtera sebagai penyelenggara ATM Prima, dan PT Daya Network Lestari sebagai penyelenggara ATM Alto.
Menurut Darmin, kerjasama tersebut merupakan upaya bersama industri pembayaran nasional untuk menjawab kebutuhan transfer dana masyarakat Indonesia. Hal itu terlihat dari tingginya pertumbuhan fitur transfer dana saat ini, baik dari segi frekuensi maupun nominal. “Ini merupakan langkah awal sebelum launching pada Juli (2013) nanti,” katanya.
Selama ini, banyak nasabah yang belum bisa melakukan transfer antarbank akibat belum adanya interkoneksi antar tiga perusahaan penyedia jaringan ATM tersebut. Kesulitan transfer biasa terjadi terutama dari rekening bank BUMN ke bank swasta. (owi/sof/jpnn)