25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Atap dari Jerman Ekspansi ke Sumut

MEDAN- Saat semua komponen kehidupan berwawasan lingkungan. Berangkat dari kesadaran itulah, Gutta menawarkan atap yang dijamin ramah lingkungan. Green product.

Trend green product saat ini tengah booming dengan isu pelestarian lingkungan. Termasuk di dunia properti terutama di product atap rumah. Selama ini atap rumah berbahan baku seng ataupun metal roof dinilai tidak ramah lingkungan. Selain sulit diurai, juga mengandung bahan kimia tertentu.
Product atap rumah Gutta menjadi jawaban bagi rumah-rumah yang mengacu ke green product. Pasalnya, atap bikinan Gutta yang diproduksi di Jerman Eropa sangat ramah lingkungan karena tidak mengandung asbestos dan formalin namun justru memiliki emisi CO2 yang rendah dan dapat didaur ulang oleh alam.

Menurut Direktur Komersil (Commercial Director) PT Gutta Indonesia, Doddy Indra Prasetia, atap Gutta berbahan baku bitumen (aspal) dengan multi layer tersusun 22 lapisan tipis serat selulosa dan resin diproses dengan vacum sehingga mampu berdaya tahan hingga 30 tahun. “Atap Gutta selain tahan terhadap cuaca ekstrim, memiliki berat sangat ringan. Hanya 5 Kg per lembarnya. Atap Gutta juga memiliki fleksibilitas yang tinggi dengan kekuatan mekanis yang tahan terhadap benturan dan tekanan dan memiliki resistensi yang tinggi terhadap radiasi sinar matahari,” terang Doddy, didampingi Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Sumut Achmad Delianur Nasution, ST, MT, PhD, IAI serta Sales Manager CV Prima Nusantara Solusindo, Wijaya Herman (selaku distributor Wilayah Sumut), Selasa (7/5) di Medan.

Untuk pasar di Sumut, ia menargetkan  penjualan hingga 100 ribu lembar atap bitumen Gutta. “Sektor properti di Sumut tengah menggeliat. Minimal target pasar kita sekitar 8-10 persen dari target nasional,” terangnya.(ila)

MEDAN- Saat semua komponen kehidupan berwawasan lingkungan. Berangkat dari kesadaran itulah, Gutta menawarkan atap yang dijamin ramah lingkungan. Green product.

Trend green product saat ini tengah booming dengan isu pelestarian lingkungan. Termasuk di dunia properti terutama di product atap rumah. Selama ini atap rumah berbahan baku seng ataupun metal roof dinilai tidak ramah lingkungan. Selain sulit diurai, juga mengandung bahan kimia tertentu.
Product atap rumah Gutta menjadi jawaban bagi rumah-rumah yang mengacu ke green product. Pasalnya, atap bikinan Gutta yang diproduksi di Jerman Eropa sangat ramah lingkungan karena tidak mengandung asbestos dan formalin namun justru memiliki emisi CO2 yang rendah dan dapat didaur ulang oleh alam.

Menurut Direktur Komersil (Commercial Director) PT Gutta Indonesia, Doddy Indra Prasetia, atap Gutta berbahan baku bitumen (aspal) dengan multi layer tersusun 22 lapisan tipis serat selulosa dan resin diproses dengan vacum sehingga mampu berdaya tahan hingga 30 tahun. “Atap Gutta selain tahan terhadap cuaca ekstrim, memiliki berat sangat ringan. Hanya 5 Kg per lembarnya. Atap Gutta juga memiliki fleksibilitas yang tinggi dengan kekuatan mekanis yang tahan terhadap benturan dan tekanan dan memiliki resistensi yang tinggi terhadap radiasi sinar matahari,” terang Doddy, didampingi Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Sumut Achmad Delianur Nasution, ST, MT, PhD, IAI serta Sales Manager CV Prima Nusantara Solusindo, Wijaya Herman (selaku distributor Wilayah Sumut), Selasa (7/5) di Medan.

Untuk pasar di Sumut, ia menargetkan  penjualan hingga 100 ribu lembar atap bitumen Gutta. “Sektor properti di Sumut tengah menggeliat. Minimal target pasar kita sekitar 8-10 persen dari target nasional,” terangnya.(ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/