JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tahap demi tahap persiapan penyelenggaraan haji 2017 rampung. Paling baru, kontrak penyediaan katering untuk jamaah haji di Arab Saudi sudah berhasil dikantongi. Capaian ini diharapkan segera disusul oleh sewa pemondokan yang masih menyisakan 10 persen dari kebutuhan.
Ketua Tim Penyediaan Katering Jamaah Haji Indonesia Arsyad Hidayat menyampaikan, penyediaan katering di empat lokasi telah tuntas. Ada 60 perusahaan yang akan melayani kebutuhan makanan jamaah haji selama di Arab Saudi.
Adapun jumlah tersebut tersebar di Makkah 28 perusahaan, Madinah 13 perusahaan, Masyair (Arafah, Muzdalifah dan Mina) 18 perusahaan dan Jeddah 1 perusahaan. Dari jumlah tersebut, tidak seluruhnya merupakan perusahaan baru. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan yang telah dikontak pada musim haji tahun lalu atau repeat order (RO).
“Di Makkah, delapan di antaranya perusahaan RO. Lalu Madinah, ada 7 perusahaan dan Masyair 16 perusahaan,” ujarnya.
Arsyad menuturkan, RO tidak sembarangan dilakukan. Para perusahaan tersebut kembali lolos untuk melayani permakanan jamaah karena prestasi tahun lalu. Mereka dianggap baik dan tidak ada catatan pelanggaran yang dilakukan pada 2016. Pihaknya pun berbangga bisa bekerja sama dengan penyedia katering terbesar di Makkah dan Madinah. Seperti, dapur al Hussam, al Ahmadi dan Raghaib di Makkah.
Layanan katering tahun ini pun akan sedikit berbeda. Jatah makan jamaah lebih banyak dari tahun lalu. Ada tambahan jatah makan selamat datang dan selamat jalan. Di Makkah misalnya, jamaah dijatah makan sebanyak 25 kali, bertambah satu kali untuk mereka yang datang dari Madinah dan sebaliknya.
“Ini hasil evaluasi tahun sebelumnya. Tahun lalu, awal kedatangan dari Madinah, jemaah tidak menerima katering padahal mereka harus melaksanakan umrah kedatangan. Jadi masak dulu. Tahun ini diadakan katering jadi bisa langsung umrah,” jelasnya.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tahap demi tahap persiapan penyelenggaraan haji 2017 rampung. Paling baru, kontrak penyediaan katering untuk jamaah haji di Arab Saudi sudah berhasil dikantongi. Capaian ini diharapkan segera disusul oleh sewa pemondokan yang masih menyisakan 10 persen dari kebutuhan.
Ketua Tim Penyediaan Katering Jamaah Haji Indonesia Arsyad Hidayat menyampaikan, penyediaan katering di empat lokasi telah tuntas. Ada 60 perusahaan yang akan melayani kebutuhan makanan jamaah haji selama di Arab Saudi.
Adapun jumlah tersebut tersebar di Makkah 28 perusahaan, Madinah 13 perusahaan, Masyair (Arafah, Muzdalifah dan Mina) 18 perusahaan dan Jeddah 1 perusahaan. Dari jumlah tersebut, tidak seluruhnya merupakan perusahaan baru. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan yang telah dikontak pada musim haji tahun lalu atau repeat order (RO).
“Di Makkah, delapan di antaranya perusahaan RO. Lalu Madinah, ada 7 perusahaan dan Masyair 16 perusahaan,” ujarnya.
Arsyad menuturkan, RO tidak sembarangan dilakukan. Para perusahaan tersebut kembali lolos untuk melayani permakanan jamaah karena prestasi tahun lalu. Mereka dianggap baik dan tidak ada catatan pelanggaran yang dilakukan pada 2016. Pihaknya pun berbangga bisa bekerja sama dengan penyedia katering terbesar di Makkah dan Madinah. Seperti, dapur al Hussam, al Ahmadi dan Raghaib di Makkah.
Layanan katering tahun ini pun akan sedikit berbeda. Jatah makan jamaah lebih banyak dari tahun lalu. Ada tambahan jatah makan selamat datang dan selamat jalan. Di Makkah misalnya, jamaah dijatah makan sebanyak 25 kali, bertambah satu kali untuk mereka yang datang dari Madinah dan sebaliknya.
“Ini hasil evaluasi tahun sebelumnya. Tahun lalu, awal kedatangan dari Madinah, jemaah tidak menerima katering padahal mereka harus melaksanakan umrah kedatangan. Jadi masak dulu. Tahun ini diadakan katering jadi bisa langsung umrah,” jelasnya.