Sayang, kegiatan riset mobil listrik itu seperti ”direm” oleh pihak tertentu. Persis yang disampaikan Dahnil. Sebab, kini Dahlan menyandang status tersangka kasus pembuatan prototipe mobil listrik untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2013.
Dahlan dianggap berperan menunjuk Dasep Ahmadi sebagai pihak yang mengerjakan mobil listrik untuk APEC. Padahal, sebenarnya Dahlan hanya menjalankan tugas negara. Pemerintah saat itu menunjuk Dahlan untuk mewujudkan mobil listrik untuk keperluan APEC. Pemerintah ingin menunjukkan bahwa putra-putra terbaik Indonesia mampu membuat mobil listrik.
Dalam proyek tersebut, tak ada uang negara sepeser pun yang mengalir ke kantong Dahlan. Mantan menteri BUMN itu juga tidak melakukan intervensi agar Dasep ditunjuk sebagai pembuat mobil listrik. Dia hanya mengenalkan Dasep sebagai binaannya yang sebelumnya berhasil membuat mobil listrik.
Uang yang digunakan Dasep untuk membuat mobil listrik juga tidak bersumber dari APBN. Melainkan dari dana sponsorship tiga perusahaan BUMN. Persis dana sponsorship yang digelontorkan Pertamina untuk pembalap F1 Rio Haryanto.
Dalam kesempatan kemarin, Dahlan menitipkan pesan kepada para Pemuda Muhammadiyah yang rata-rata berusia 30–40 tahun. ”Umur seperti Anda-anda saat ini merupakan puncak usia seorang manusia,” kata Dahlan. Dalam usia puncak itulah, seharusnya segala keinginan bisa diraih. Sebab, semua persyaratan telah terpenuhi. Mulai fisik, pendidikan, sampai pengalaman. ”Jadi, maksimalkan untuk meraih apa yang Anda inginkan,” ujarnya.
Kehadiran Dahnil dan kawan-kawan kemarin bertepatan dengan datangnya mobil listrik Tesla yang dipesan Dahlan. Dahnil mendapatkan kesempatan pertama untuk mencoba Tesla Model S tersebut.
”Silakan dicoba karena masih ada yang menganggap teknologi mobil listrik itu hanya awang-awang,” tutur Dahlan.
Di akhir pertemuan, Dahlan menegaskan kepada rombongan Pemuda Muhammadiyah bahwa dirinya tak akan membuat para aktivis Islam malu. ”Percayalah, saya tidak akan mempermalukan para aktivis dengan melakukan korupsi,” tegasnya. Pesan Dahlan itu disambut teriakan ”Allahu Akbar” oleh para Pemuda Muhammadiyah. (atm/bjg/rul/jpg/ril)